Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi Usai The Fed Pangkas Suku Bunga

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi Usai The Fed Pangkas Suku Bunga

Equityworld Futures | Indeks saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu (17/9), setelah Federal Reserve (The Fed) AS memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dan Ketua The Fed Jerome Powell menyoroti pasar kerja yang lemah.

Equityworld Futures | Bikin Kaget! Harga Emas Malah Ambruk Usai Fed Pangkas Bunga, Kenapa?

Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 260,42 poin, atau 0,57 persen menjadi 46.018,32, S&P 500 (.SPX), turun 6,41 poin, atau 0,10 persen menjadi 6.600,35 dan Nasdaq Composite (.IXIC), kehilangan 72,63 poin, atau 0,32 persen menjadi 22.261,33.

Bank sentral AS mengindikasikan akan memangkas suku bunga secara bertahap hingga akhir tahun, karena para pembuat kebijakan khawatir tentang pelemahan pasar tenaga kerja. The Fed memproyeksikan dua kali pemangkasan suku bunga lagi sebesar seperempat poin persentase tahun ini.

Dalam konferensi pers, Powell berbicara tentang meningkatnya risiko penurunan ketenagakerjaan dibandingkan dengan inflasi, tetapi mengatakan risiko inflasi masih harus dinilai dan dikelola.

Pemangkasan suku bunga ini sudah diperhitungkan oleh para investor, menurut data yang dihimpun LSEG.
“Powell meredam sebagian antusiasme awal di pasar untuk jalur pelonggaran moneter yang lebih agresif.
Ia mencatat pelemahan di pasar tenaga kerja, tetapi tetap mempertahankan pemangkasan yang lebih besar untuk kondisi yang lebih serius yang belum terjadi saat ini,” kata kepala investasi di Angeles Investments, Michael Rosen.

Keputusan dan prospek The Fed akan menguji reli terkini Wall Street, yang telah didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga dan bangkitnya kembali antusiasme seputar perdagangan terkait saham AI.

Powell menjawab beberapa pertanyaan tentang independensi The Fed dari pihak eksekutif. Pada Selasa, penasihat ekonomi Gedung Putih Stephen Miran dilantik sebagai Gubernur The Fed dan pengadilan banding menolak upaya Presiden AS Donald Trump untuk memecat Gubernur Lisa Cook.

Saham keuangan seperti American Express (AXP.N) membantu meningkatkan Dow. Sementara Nvidia (NVDA.O), membebani Nasdaq. Saham anjlok 2,6 persen setelah sebuah laporan menyebutkan bahwa regulator internet China telah menginstruksikan perusahaan teknologi terbesar di negara itu untuk membeli semua chip perusahaan pemimpin AI tersebut.

Workday melonjak 7,2 persen setelah laporan bahwa investor aktivis Elliott Management mengambil lebih dari USD 2 miliar saham di penyedia perangkat lunak sumber daya manusia.

Lyft (LYFT.O) melonjak 13,1 persen setelah berita bahwa Alphabet (GOOGL.O), Waymo akan meluncurkan layanan taksi otonom di Nashville tahun depan bersama perusahaan taksi daring tersebut. Saham pesaingnya, Uber (UBER.N), juga turun 5 persen.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Wall Street Melandai Jelang Pengumuman Putusan Suku Bunga The Fed

Equityworld Futures | Wall Street Melandai Jelang Pengumuman Putusan Suku Bunga The Fed

Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street melandai pada perdagangan yang berakhir Selasa sore waktu setempat (Rabu pagi WIB).

Equityworld Futures | Rekor Lagi! Harga Emas Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa US$3.700

Wall Street melemah pada perdagangan Selasa karena investor mengambil sejumlah keuntungan atau melakukan profit taking menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve yang sangat ditunggu.

Indeks S&P 500 diperdagangkan 0,13 persen lebih rendah dan ditutup pada 6606,76, setelah mencapai rekor baru di awal sesi.

Lalu, indeks Nasdaq Composite turun 0,07 persen dan mengakhiri sesi di level 22.333,96.

Kemudian, indeks Dow Jones Industrial Average turun 125,55 poin atau 0,27 persen dan ditutup pada 45.757,90.

Pemimpin pasar saham utama mengalami penurunan, dengan saham Nvidia dan Microsoft kehilangan masing-masing sebesar 1,6 persen dan 1,2 persen. Saham Palanti rdan orang tua Google, Alphabet juga ditarik kembali.

Pertemuan The Fed selama dua hari, yang dimulai pada hari Selasa, diperkirakan akan menghasilkan penurunan suku bunga untuk pertama kalinya sejak Desember.

Menurut FedWatch CME, futures suku bunga memperkirakan 100 persen kepastian penurunan suku bunga setidaknya seperempat poin.

Sedangkan yang paling diperhatikan investor adalah proyeksi suku bunga bank sentral untuk sisa tahun ini dan apakah para anggota yang memiliki hak suara memperkirakan satu atau dua penurunan lagi sebelum 2025 berakhir.

Para pedagang juga akan memantau dengan saksama konferensi pers Ketua Fed Jerome Powell setelahnya untuk mendapatkan petunjuk tentang masa depan kebijakan moneter.

Pertemuan tersebut juga diwarnai ketegangan politik, setelah Senat mengonfirmasi pilihan Presiden Donald Trump untuk bergabung dengan bank sentral, Stephen Miran.

Presiden juga berupaya untuk menyingkirkan Gubernur Fed Lisa Cook, yang akan memberikan suara dalam pertemuan tersebut bersama Miran.

Para pedagang terus memantau perkembangan diskusi perdagangan global dan apa yang disebut tarif timbal balik yang akan berlaku pada bulan November.

Di samping itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan bahwa ia mengharapkan perundingan lebih lanjut sebelum batas waktu tersebut, dan bahwa China sekarang merasa bahwa kesepakatan perdagangan mungkin terjadi setelah para pejabat AS dan China menyelesaikan perundingan dua hari di Madrid pada hari Senin.

Presiden AS Donald Trump juga memberikan penilaian positif terhadap perundingan perdagangan pada hari Senin, yang mendorong penguatan saham AS dan mendorong indeks S&P 500 ditutup di atas 6.600 untuk pertama kalinya.

Selama pembicaraan mereka minggu ini, pejabat AS dan China mencapai kesepakatan kerangka kerja mengenai TikTok untuk memungkinkan aplikasi media sosial tersebut tetap beroperasi di AS.

Rencananya, Oracle akan menjadi salah satu perusahaan yang mengaktifkan TikTok, yang menyebabkan saham naik 1,5 persen pada hari Selasa.

Namun, Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer mengatakan pada hari Senin bahwa diskusi perdagangan yang lebih luas telah ditunda ke waktu lain mengingat fokus yang sangat besar untuk mencapai kesepakatan terkait TikTok.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Bursa Asia & Wall Street Cetak Rekor, IHSG Ikutan Pesta

Equityworld Futures | Bursa Asia & Wall Street Cetak Rekor, IHSG Ikutan Pesta

Equityworld Futures | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 0,08% atau naik 6,34 poin ke level 7.943,46 pada perdagangan Selasa (16/9/2025).

Equityworld Futures | Harga Emas Naik, Investor Mengantisipasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Namun, selang satu menit setelah pasar buka, Indeks melonjak dan memperbesar kenaikan hingga lebih dari 0,5% dan mencapai titik tertinggi pada perdagangan pagi ini di level 7.979,32.

Sebanyak 347 saham naik, 42 turun, dan 217 tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 326 miliar. Sebanyak 551 juta saham berpindah tangan dalam 41.420 kali transaksi.

Sementara itu, pasar saham di kawasan Asia-Pasifik kompak menguat pagi ini. Indeks acuan Nikkei 225 Jepang tercatat melewati level 45.000 untuk pertama kalinya, memimpin penguatan di pasar Asia hari ini, setelah Presiden Donald Trump mengatakan bahwa negosiasi perdagangan AS-China di Spanyol berjalan dengan baik.

Perundingan perdagangan tersebut dibayangi oleh kesepakatan “kerangka kerja” mengenai divestasi TikTok, yang diumumkan oleh Menteri Keuangan Scott Bessent pada hari Senin. Berbicara dari Madrid, Bessent mencatat bahwa persyaratan komersial telah disepakati. Baik Presiden AS Donald Trump maupun Presiden China Xi Jinping akan berbicara pada hari Jumat untuk membahas persyaratan tersebut.

Topix Jepang juga naik 0,29% ke level tertinggi sepanjang masa di 3.172,33.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,63% dan Kosdaq berkapitalisasi kecil stagnan. ASX/S&P 200 Australia menguat 0,26%. Adapun Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka menguat, dengan kontrak berjangka di level 26.523, lebih tinggi dibandingkan penutupan terakhir indeks di level 26.446,56.

Tadi malam di AS, indeks-indeks utama ditutup menguat karena investor bersiap menghadapi pertemuan penting Federal Reserve minggu ini.

S&P 500 naik 0,5% menjadi 6.615,28, menandai penutupan pertamanya di atas level 6.600. Nasdaq Composite juga mencapai rekor tertinggi baru, naik 0,9% menjadi 22.348,75. Dow Jones Industrial Average sedikit menguat, naik 49,23 poin, atau 0,1%, dan mengakhiri perdagangan di level 45.883,45.

Pada perdagangan hari ini, Selasa (16/9/2025), tampaknya tidak banyak sentimen penting yang dapat membuat warna pada pergerakan pasar hari ini. Investor masih akan menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI serta pengumuman suku bunga acuan bank sentral AS (The Fed).

Selain itu, sejumlah kabar penting tetap menjadi sorotan, mulai dari rilis data utang luar negeri (ULN) Indonesia, peluncuran program paket stimulus ekonomi 2025, hingga sinyal pelemahan dari data ekonomi China.

Kembalinya investor asing ke pasar saham serta stimulus pemerintah diharapkan bisa menjadi sentimen positif pasar saham hari ini. Di sisi lain, melandainya indeks dolar AS diharapkan bisa membantu rupiah.

Sejumlah kabar penting lainnya juga tetap menjadi sorotan, mulai dari rilis data utang luar negeri (ULN) Indonesia, peluncuran program paket stimulus ekonomi 2025, hingga sinyal pelemahan dari data ekonomi China.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Harga Emas Diramal Bisa Makin Mahal!

Equityworld Futures | Harga Emas Diramal Bisa Makin Mahal!

Equityworld Futures | Kilau emas dunia diprediksi akan terus mengalami kenaikan harga. Hingga akhir tahun 2025, emas dunia diramal dapat menyentuh angka US$ 3.800 per troy ons seiring dengan memanasnya tensi geopolitik.

Equityworld Futures | Harga Emas Terkoreksi Senin (15/9) Pagi, Pasar Menanti Penurunan Suku Bunga The Fed

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, memprediksi harga emas akan berada di level support US$ 3.611 per troy ons dengan resistance di harga US$ 3.674 per troy ons pada perdagangan Senin (15/9/2025). Adapun pada penutupan perdagangan Sabtu (13/9), emas dunia berada di level US$ 3.643 per troy ons.

“Untuk satu minggu, dari hari Senin sampai hari Jumat, kemungkinan besar support-nya di US$ 3.359,51 kemudian resistance di US$ 3.700,21. Sedangkan sampai akhir tahun kemungkinan besar harga emas tembus di level US$ 3.800,” terang Ibrahim dalam keterangannya, Minggu (14/9/2025).

Ibrahim menjelaskan, kenaikan harga emas ini kuat dipengaruhi makro ekonomi Amerika Serikat (AS), di mana tenaga kerja dan inflasi masih berada di level yang tinggi. Di sisi lain, data harga produsen di AS juga melemah disusul revisi data ketenagakerjaan AS yang meningkatkan asumsi pasar terkait pemangkasan suku bunga The Fed.

“Adanya revisi terhadap data tenaga kerja di Amerika Serikat yang membuat Bank Sentral Amerika kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan tanggal 16-17 September 2025,” terangnya.

Di sisi lain, tensi politik di AS juga mempengaruhi kenaikan harga menyusul adanya gugatan banding tarif di Pengadilan Federal. Masalah tarif dagang antara AS, India, dan China yang akan menerapkan bea impor sebesar 100% akan menambah panas tensi perang dagang.

“Di sisi lain, secara geopolitik di Eropa, ada pejabat Ukraina yang mengatakan bahwa serangan drone yang sebelumnya dilakukan oleh Ukraina terhadap kilang-kilang minyak di Rusia mengakibatkan berhentinya kilang minyak sebesar 17% dari total produksi di Rusia,” ungkapnya.

“Di Timur Tengah sendiri kita melihat bahwa kondisi Timur Tengah memanas ketika Israel melakukan penyerangan terhadap militan Hamas yang ada di Qatar. Qatar juga akan melakukan pertemuan dengan negara-negara Arab untuk mengecam tindakan Israel,” tutupnya.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Minyak Dunia Lanjut Melemah Jumat (12/9) Pagi, Brent ke US$ 66,07 & WTI ke US$ 62,06

Equityworld Futures | Minyak Dunia Lanjut Melemah Jumat (12/9) Pagi, Brent ke US$ 66,07 & WTI ke US$ 62,06

Equityworld Futures | Harga minyak kembali melemah pada perdagangan Jumat (12/9/2025), melanjutkan penurunan tajam sehari sebelumnya.

Equityworld Futures | Harga Emas Jatuh: Pembeli & Bandar Mulai Kelelahan & Kebingungan

Sentimen pasar tertekan oleh kekhawatiran melimpahnya pasokan global dan potensi pelemahan permintaan dari Amerika Serikat (AS), meskipun masih ada risiko gangguan suplai akibat konflik di Timur Tengah dan perang di Ukraina.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun 30 sen atau 0,45% menjadi US$ 66,07 per barel pada pukul 01.14 GMT.

Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 31 sen atau 0,5% ke US$ 62,06 per barel. Sehari sebelumnya, kedua acuan ini masing-masing sudah terkoreksi 1,7% dan 2%.

Penurunan tajam Kamis lalu terjadi setelah Badan Energi Internasional (IEA) dalam laporan bulanan menyebutkan pasokan minyak global diperkirakan naik lebih cepat dari perkiraan tahun ini, seiring rencana kenaikan produksi dari OPEC dan sekutunya, termasuk Rusia (OPEC+).

Namun, OPEC dalam laporan terpisah tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global 2025 dan 2026 pada level yang relatif tinggi, dengan alasan tren pertumbuhan ekonomi dunia masih solid.

Pada Minggu lalu, OPEC+ memutuskan untuk kembali menaikkan kuota produksi mulai Oktober, sejalan dengan upaya Arab Saudi sebagai pemimpin kelompok untuk merebut kembali pangsa pasar.

Ekspor minyak mentah Arab Saudi ke China diproyeksikan melonjak pada Oktober menjadi sekitar 1,65 juta barel per hari (bph), naik signifikan dari 1,43 juta bph pada September, menurut sumber perdagangan.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan sejauh mana China dapat terus menyerap pasokan tersebut dan menjaga stok minyak di negara OECD tetap rendah.

Di Rusia, produsen minyak terbesar kedua dunia setelah AS, pendapatan dari penjualan minyak mentah dan produk turun pada Agustus ke salah satu level terendah sejak awal konflik Ukraina, menurut IEA.

Reuters juga melaporkan bahwa Rusia berencana memangkas ekspor ESPO Blend dari pelabuhan Kozmino di Timur Jauh menjadi 4 juta ton metrik (sekitar 1 juta bph) pada September, turun dari 4,2 juta ton pada Agustus.

Dari sisi makroekonomi, inflasi konsumen AS pada Agustus naik paling tinggi dalam tujuh bulan terakhir.

Selain itu, lonjakan klaim tunjangan pengangguran pekan lalu meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pekan depan, yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus permintaan energi.

Sementara itu, laporan Administrasi Informasi Energi (EIA) pada Rabu mencatat stok minyak mentah AS naik 3,9 juta barel menjadi 424,6 juta barel.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Wall Street Perkasa, Saham Oracle Catat Kinerja Terbaik Sejak 1992

Equityworld Futures | Wall Street Perkasa, Saham Oracle Catat Kinerja Terbaik Sejak 1992

Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak melesat. Indeks S&P 500 mencatat level tertinggi baru pada Rabu, 10 September 2025 setelah pembacanaan harga grosir menurun secara tak terduga.

Equityworld Futures | Rekor! Rekor Terus! Harga Emas Diramal Semakin Liar

Hal ini menjadi perkembangan menggembirakan bagi investor yang ingin penurunan suku bunga the Federal Reserve (the Fed). Suku bunga the Fed turun dinilai akan mendorong perekonomian.

Mengutip CNBC, Kamis (11/9/2025), indeks S&P 500 ditutup naik 0,3% menjadi 6.532,04, rekor penutupan untuk indeks tersebut. Indeks S&P 500 sempat naik sekitar 0,7% pada puncaknya di level 6.555,97. Kenaikan itu mendorong indeks cetak rekor tertinggi intraday baru.

Nasdaq Compositenaik tipis 0,03% dan ditutup di level 21.886,06, juga mencatat rekor penutupan tertinggi setelah mencapai rekor tertinggi intraday sebelum melemah pada sore hari. Dow Jones Industrial Average turun 220,42 poin, atau 0,48%, dan berakhir di level 45.490,92, terbebani oleh penurunan saham Apple karena pengumuman iPhone terbaru gagal mengesankan investor.

Pada akhir sesi, sebagian besar saham alami kenaikan. Saham Oracle dan saham-saham yang terkait dengan kecerdasan buatan mencatat kenaikan terbesar. Di sisi lain terdapat lebih banyak saham yang merugi di S&P 500 daripada yang menguat.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Wall Street Dibuka Menguat Senin (8/9), Pasar Optimistis The Fed Pangkas Suku Bunga

Equityworld Futures | Wall Street Dibuka Menguat Senin (8/9), Pasar Optimistis The Fed Pangkas Suku Bunga

Equityworld Futures | Wall Street dibuka menguat pada Senin (8/9/2025), menebus penurunan pada sesi sebelumnya.

Equityworld Futures | Sejarah Dunia: Harga Emas Tembus Level Baru US$ 3.600: Pesta Lagi!

Seiring meningkatnya harapan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat merespons data ketenagakerjaan terbaru.

Pada pembukaan perdagangan, Dow Jones Industrial Average naik 29,8 poin atau 0,07% menjadi 45.430,61, S&P 500 naik 16,6 poin atau 0,26% menjadi 6.498,09.

Sementara Nasdaq Composite bertambah 105,8 poin atau 0,49% menjadi 21.806,22.

Kenaikan ini dipicu oleh data nonfarm payrolls yang dirilis Jumat lalu, yang menunjukkan pelemahan pasar kerja AS.

Data ini memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi, mendorong indeks utama Wall Street turun pada sesi sebelumnya.

Namun, setelah laporan tersebut, pasar semakin yakin akan kemungkinan pemangkasan suku bunga 25 basis poin (bps), dengan probabilitas mencapai 88% menurut alat FedWatch dari CME Group.

Sementara Nasdaq Composite bertambah 105,8 poin atau 0,49% menjadi 21.806,22.

Kenaikan ini dipicu oleh data nonfarm payrolls yang dirilis Jumat lalu, yang menunjukkan pelemahan pasar kerja AS.

Data ini memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi, mendorong indeks utama Wall Street turun pada sesi sebelumnya.

Namun, setelah laporan tersebut, pasar semakin yakin akan kemungkinan pemangkasan suku bunga 25 basis poin (bps), dengan probabilitas mencapai 88% menurut alat FedWatch dari CME Group.

Investor juga akan mencermati data inflasi pekan ini untuk menilai dampak kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump terhadap ekonomi dan apakah hal ini memperkuat kemungkinan pemangkasan suku bunga yang lebih besar.

Selain itu, survei sentimen konsumen awal dari University of Michigan dan revisi data payroll oleh Bureau of Labor Statistics akan menjadi sorotan.

Selama periode “blackout” menjelang rapat The Fed pada 16-17 September, pasar harus menafsirkan data ekonomi tanpa arahan baru dari pembuat kebijakan.

Minggu lalu, S&P dan Nasdaq sempat mencetak rekor tertinggi, menandai awal September yang positif meski bulan ini secara historis cenderung menurun. Rata-rata, S&P 500 mengalami penurunan 1,5% pada bulan ini, yang menjadi penurunan terbesar sejak 2000, menurut data LSEG.

Di antara saham individual, platform perdagangan ritel Robinhood Markets dan platform pemasaran AppLovin naik masing-masing 8% dan 9,6% di perdagangan pre-market. Kedua perusahaan ini akan resmi masuk S&P 500 pada 22 September.

Saham Hecla Mining meningkat 4,4% setelah diumumkan akan masuk ke indeks S&P 600 untuk saham berkapitalisasi kecil.

Sementara itu, EchoStar melonjak 22,7% setelah menyetujui penjualan lisensi spektrum nirkabel ke SpaceX senilai sekitar $17 miliar untuk jaringan satelit Starlink.

Aksi ini memberi tekanan pada raksasa telekomunikasi lain, dengan AT&T, Verizon, dan T-Mobile turun antara 4% hingga 5,3% di perdagangan pra-pasar.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | S&P Global Perkirakan Harga Minyak Brent Turun ke US$ 55 per Barel Akhir Tahun

Equityworld Futures | S&P Global Perkirakan Harga Minyak Brent Turun ke US$ 55 per Barel Akhir Tahun

Equityworld Futures | Harga minyak mentah Brent berpeluang turun ke sekitar US$ 55 per barel pada akhir tahun ini, menurut proyeksi S&P Global.

Equityworld Futures | Harga Emas Makin Panas, Siap-Siap Tembus Rekor Tertinggi Lagi

Hal itu disampaikan Co-President S&P Global Commodity Insights, Dave Ernsberger, dalam konferensi Asia Pacific Petroleum Conference, Senin (8/9).

Saat ini, harga kontrak berjangka minyak Brent tercatat naik tipis 0,5% menjadi US$ 65,84 per barel pada Senin.

Kenaikan tersebut terjadi setelah OPEC+ sepakat untuk menambah produksi mulai Oktober, namun dengan laju yang lebih lambat dibanding bulan-bulan sebelumnya, seiring ekspektasi permintaan global yang melemah.

“Kami masih melihat harga akan bergerak turun mendekati US$ 55 per barel seiring OPEC melanjutkan pelepasan produksi ke pasar,” ujar Ernsberger.

Ia menambahkan, harga bisa jatuh lebih rendah jika terjadi surplus besar, pasokan minyak Rusia terus mengalir ke pasar, pembangunan stok berhenti, dan sebagian suplai masuk ke inventori komersial.

Kondisi itu dapat memicu terbentuknya contango, yakni situasi ketika harga kontrak jangka pendek lebih rendah dibanding kontrak jangka panjang, yang menandakan pasokan cukup berlimpah.

Sebagai catatan, harga dated Brent menjadi acuan bagi lebih dari 60% perdagangan minyak mentah global dan menjadi dasar bagi kontrak berjangka minyak.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Wall Street Beragam, Bursa Saham Asia Pasifik Melesat

Equityworld Futures | Wall Street Beragam, Bursa Saham Asia Pasifik Melesat

Equityworld Futures | Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Kamis, (4/9/2025). Kenaikan bursa saham Asia Pasifik menyusul reli saham teknologi di wall street yang mengangkat indeks S&P 500 dan Nasdaq. Namun, kekhawatiran terhadap ekonomi menekan saham.

Equityworld Futures | JP Morgan Ramal Harga Emas Dunia Berpeluang Sentuh US$ 4.000 pada 2026

Mengutip CNBC, Jumat (4/9/2025), indeks Nikkei 225 naik 0,57% pada awal perdagangan. Sementara itu, indeks Topix bertambah 0,41%. Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,67%.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,45% dan indeks Kosdaq yang berisi saham kapitalisasi kecil menanjak 0,84%.

Harga berjangka untuk indeks Hang Seng di Hong Kong berada di level 25.332, sedikit lebih rendah dari penutupan terakhir di posisi 25.343,43.

Dari data ekonomi, Australia akan merilis data pengeluaran rumah tangga untuk Juli nanti.

Di sisi lain, pasar obligasi global akan terus menjadi fokus dengan biaya pinjaman jangka panjang di seluruh dunia yang tertekan.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 30 tahun melonjak di atas 5% pada Rabu pagi untuk pertama kalinya sejak Juli setelah pengadilan memutuskan sebagian besar tarif pemerintahan Trump ilegal, menimbulkan pertanyaan tentang masa depan pendapatan tarif.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Gelombang IPO Baru di Wall Street, Pasar Saham AS Kian Bergairah Pasca Tarif Trump

Equityworld Futures | Gelombang IPO Baru di Wall Street, Pasar Saham AS Kian Bergairah Pasca Tarif Trump

Equityworld Futures | Sejumlah perusahaan lintas sektor, mulai dari kripto hingga konsumer, meluncurkan IPO roadshow pada Selasa (2/9), menandai dibukanya jendela penawaran publik pasca-Labor Day.

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Cetak Rekor Baru, Sentuh Level $3,544 per Ons

Langkah ini terjadi di tengah mulai meredanya kekhawatiran investor terhadap tarif perdagangan Presiden Donald Trump.

Para analis menilai periode hingga pertengahan Oktober akan menjadi momen krusial untuk menguji ketahanan pasar saham AS terhadap ketidakpastian politik dan ekonomi. Beberapa nama besar sudah antre untuk masuk bursa, termasuk:

Klarna – fintech asal Swedia

Gemini – bursa kripto milik kembar Winklevoss

Black Rock Coffee Bar – jaringan kafe asal AS

Figure Technology – perusahaan pinjaman berbasis blockchain

Legence – penyedia jasa teknik dan pemeliharaan

CEO IPOX, Josef Schuster, mengatakan optimisme terhadap IPO di AS masih kuat dan kemungkinan berlanjut hingga 2026, terutama untuk perusahaan teknologi dan sektor konsumer.

Musim Gugur, Periode Sibuk Bagi IPO

Secara historis, periode pasca-Labor Day hingga akhir tahun merupakan salah satu musim tersibuk untuk IPO. Pasar biasanya kembali aktif setelah jeda musim panas, dan para pelaku pasar bergegas meluncurkan penawaran sebelum memasuki akhir tahun.

Optimisme ini turut didukung oleh debut kuat dari sejumlah perusahaan teknologi dan kripto tahun ini, seperti penerbit stablecoin Circle (CRCL.N), startup luar angkasa Firefly Aerospace (FLY.O), serta bursa kripto Bullish (BLSH.N).

Di sisi lain, indeks saham AS masih bertahan di dekat rekor tertingginya, menjadi faktor pendukung gelombang IPO baru.
Kekhawatiran Tarif Trump Mereda

Pasar IPO sempat terhenti pada April 2025 setelah pemerintahan Trump mengumumkan tarif besar-besaran terhadap sejumlah ekonomi utama dunia. Kebijakan tersebut mengguncang pasar global dan menunda rencana IPO banyak perusahaan.

Namun kini, dengan meredanya kepanikan tarif, perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menunda listing mulai melihat jendela musim gugur sebagai kesempatan untuk menguji minat investor. Meski demikian, faktor ketidakpastian politik, volatilitas suku bunga, dan risiko perang dagang tetap menjadi bayang-bayang.

Schuster menegaskan bahwa tarif Trump masih menjadi risiko mendasar bagi IPO karena berpotensi meningkatkan volatilitas pasar saham dan suku bunga.
Sektor Kripto, AI, dan Keuangan Pimpin Gelombang IPO

Menurut Jeff Zell, analis senior di IPO Boutique, sektor aset digital dan kecerdasan buatan (AI) akan memimpin gelombang IPO musim gugur ini.

Data Dealogic menunjukkan bahwa sektor keuangan menjadi motor rebound IPO tahun ini karena relatif terlindungi dari dampak langsung tarif perdagangan.

Beberapa IPO besar yang sudah berjalan antara lain:

Venture Global (VG.N) – perusahaan LNG dengan nilai penawaran US$1,75 miliar, terbesar tahun ini

CoreWeave (CRWV.O) – penyedia layanan cloud berbasis AI

Figma (FIG.N) – pembuat perangkat lunak desain yang populer di kalangan kreator digital

Prospek 2026: Gelombang IPO Lebih Besar?

Dengan debut IPO yang kuat, dukungan pasar saham yang solid, serta tren suku bunga yang lebih rendah, banyak analis menilai bahwa tahun 2026 berpotensi menjadi titik balik menuju gelombang IPO yang lebih luas.

“Dengan kondisi pasar yang mendukung, kita bisa melihat lebih banyak perusahaan besar akhirnya berani melantai di bursa,” kata Zell.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Design a site like this with WordPress.com
Get started