Equityworld Futures | Dari Wall Street ke Asia: Gejolak Bank AS Picu Aksi Jual, Emas Jadi Raja Lagi

Equityworld Futures | Dari Wall Street ke Asia: Gejolak Bank AS Picu Aksi Jual, Emas Jadi Raja Lagi

Equityworld Futures | Saham-saham Asia melemah mengikuti pelemahan di Wall Street, sementara harga emas menembus rekor tertinggi baru pada perdagangan Jumat (17/10/2025).

Equityworld Futures | Emas dan Perak Kompak Tembus Rekor Harga Tertinggi di Jumat

Kekhawatiran terhadap kesehatan bank regional di Amerika Serikat memicu arus modal ke aset aman dan menekan sentimen pasar global.

Saham bank AS Zions merosot 13% setelah mengumumkan kerugian sebesar US$50 juta pada kuartal ketiga akibat dua pinjaman bermasalah dari divisi California.

Di saat yang sama, Western Alliance turun 11% usai menggugat Cantor Group V, LLC atas dugaan penipuan.

“Meski masalah kedua bank tersebut tampak masih terkendali, di mana ada asap biasanya ada api. Solusi krisis 2023 justru menciptakan bara baru yang bisa memicu gejolak perbankan berikutnya,” ujar analis IG, Tony Sycamore.

Kabar tersebut menekan saham-saham sektor perbankan AS dan melemahkan nilai dolar AS. Sebaliknya, yen Jepang dan franc Swiss menguat seiring meningkatnya minat investor terhadap aset aman.

Imbal hasil obligasi AS tenor dua tahun turun ke level terendah dalam tiga tahun di 3,4040%, dengan pasar kini memperkirakan setidaknya dua kali penurunan suku bunga The Fed lagi tahun ini.

Lonjakan permintaan aset lindung nilai juga mendorong harga emas ke rekor baru di US$4.378 per troy ounce, sebelum akhirnya tertahan oleh aksi ambil untung.

Sepanjang pekan ini, emas tercatat menguat 7,6%, kenaikan mingguan terbesar sejak awal 2020. Harga perak juga ikut mencetak rekor baru.

Futures S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun 0,3% menjelang rilis laporan keuangan sejumlah bank regional AS. Sementara itu, kontrak berjangka saham Eropa terkoreksi 0,7% dan FTSE Inggris turun 0,9%.

Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China turut menekan sentimen pasar. Beijing pada Kamis (16/10) menuduh Washington menebar kepanikan atas kebijakan ekspor logam tanah jarang, menolak seruan Gedung Putih untuk mencabut pembatasan tersebut.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,9%, menyeret kinerjanya ke wilayah negatif untuk pekan ini.

Indeks Nikkei Jepang juga melemah 1% akibat anjloknya saham-saham perbankan. Saham Taiwan terkoreksi 0,9% meski TSMC mencatat laba kuartalan tertinggi sepanjang sejarah dan memberikan prospek positif untuk belanja chip kecerdasan buatan (AI).

Di China daratan dan Hong Kong, indeks blue chip dan Hang Seng masing-masing turun 1,4%.

Di pasar valuta asing, dolar AS melemah 0,6% terhadap sejumlah mata uang utama ke level 98,24, posisi terendah dalam sepuluh hari.

Yen Jepang dan franc Swiss masing-masing menguat 0,7% dan 0,9% sepanjang pekan ini.

Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengatakan pihaknya akan mencermati data ekonomi terbaru sebelum memutuskan kenaikan suku bunga pada pertemuan bulan ini.

Sementara di ranah politik, pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) Sanae Takaichi masih berupaya menggalang dukungan untuk pemilihan perdana menteri yang dijadwalkan pekan depan.

Pasar obligasi AS mencatat penguatan tiga pekan beruntun. Imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 tahun turun 2 basis poin menjadi 3,959% dan telah merosot 10 bps sepanjang pekan ini.

Sementara itu, harga minyak memperpanjang pelemahan setelah anjlok 1% sehari sebelumnya.

Penurunan terjadi usai Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat bertemu di Hungaria untuk membahas upaya mengakhiri perang di Ukraina.

Harga minyak mentah AS (WTI) turun 0,7% menjadi US$57,04 per barel, sedangkan minyak Brent melemah 0,7% ke US$60,63 per barel.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Harga Perak Cetak Rekor Tertinggi, Investor Berbondong-Bondong Buru Aset Aman

Equityworld Futures | Harga Perak Cetak Rekor Tertinggi, Investor Berbondong-Bondong Buru Aset Aman

Equityworld Futures | Tak hanya emas, perak turut mencatat lonjakan harga tajam tahun ini. Sepanjang 2025, nilai perak sudah naik sekitar 75%. Hal ini didorong oleh meningkatnya permintaan dari sektor industri, ketertarikan investor pada aset aman, serta pasokan global yang masih terbatas.

Equityworld Futures | Harga Emas Makin Gila: Resmi Tembus US$4.200, Dunia Dibuat Gemetar!

Dikutip dari CNN, Rabu (15/10/2025), pada perdagangan Senin, harga perak di pasar New York melonjak sebanyak 7%, menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah di kisaran USD 52,63 per troy ounce Harga ini melampaui puncak harga yang pernah terjadi pada 1980.

Harga perak spot yang mencerminkan nilai perak secara langsung di pasar, juga menembus level baru yakni di atas USD 52 per troy ounce. Kenaikan ini berlanjut setelah harga perak berada di USD 50 pada 9 Oktober 2025. Untuk pertama kalinya harga perak menyentuh harga tersebut dalam lebih dari 40 tahun.

Sepanjang tahun ini, banyak investor mengalihkan dananya ke aset berwujud seperti emas dan perak sebagai bentuk perlindungan dari ketidakpastian ekonomi dan gejolak geopolitik. Selain itu, faktor lain seperti kekhawatiran terhadap inflasi dan kebijakan tarif, isu independensi bank sentral Amerika Serikat serta meningkatnya beban utang pemerintah, turut mendorong perpindahan aset ke logam mulia.

Kenaikan perak turut didorong oleh reli harga emas yang lebih dulu mencetak rekor baru di atas USD 4.000 per troy ounce Bagi banyak investor, perak kini menjadi pilihan alternatif yang lebih terjangkau untuk menjaga nilai kekayaan di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu.

“Ada banyak kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi global, dan ketika itu terjadi, orang-orang cenderung memilih aset nyata seperti perak,” ujar CEO The Silver Institute, Michael DiRienzo kepada CNN.

“Biasanya, perak akan mengikuti tren kenaikan harga emas,” ia menambahkan.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Harga Emas Mengamuk, Logam Mulia Jadi Pemenang di Tengah Kekacauan

Equityworld Futures | Harga Emas Mengamuk, Logam Mulia Jadi Pemenang di Tengah Kekacauan

Equityworld Futures | Harga emas terus mencetak rekor-rekor tertinggi sepanjang masa. Tinggal selangkah lagi, harga emas dunia menyentuh level US$4.200 per troy ons. Harga emas terus melesat di tengah spekulasi pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) dan kekhawatiran tarif perdagangan.

Equityworld Futures | Reli Harga Emas Tak Terbendung Tembus USD 4.100, Pasar Tunggu Langkah Fed

Pada perdagangan Selasa (14/10/2025), harga emas dunia melesat 0,76% di level US$4.141,47 per troy ons. Penutupan ini lagi-lagi menjadi tonggak sejarah baru bagi emas untuk menempati level tertinggi sepanjang masa. Pada perdagangan intraday harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di US$4.179,48 per troy ons. Tinggal selangkah lagi menuju level psikologis baru US$4.200 per troy ons.

Pada perdagangan hari ini Rabu (15/10/2025) hingga pukul 06.30 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,45% di posisi US$4.160,26 per troy ons.

Harga emas memanas lagi di tengah ancaman baru Presiden AS Donald Trump ke China, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve bulan ini serta pelarian investor menuju aset aman (safe haven).

Presiden Donald Trump pada hari Selasa mengatakan bahwa pemerintahannya sedang mempertimbangkan untuk menghentikan seluruh hubungan dagang dengan China terkait minyak goreng sebagai bentuk pembalasan (retribution) atas keputusan Beijing yang menolak membeli kedelai dari Amerika Serikat.

Dalam unggahan di Truth Social, Trump menuduh bahwa China melakukan “tindakan bermusuhan secara ekonomi” (Economically Hostile Act) dengan “sengaja tidak membeli kedelai dari AS dan menyebabkan kesulitan bagi para petani kedelai Amerika.”

Trump menambahkan bahwa mengakhiri bisnis dengan China dalam perdagangan minyak goreng dan komoditas lain merupakan langkah pembalasan yang sedang dipertimbangkannya.
Namun, di tengah memanasnya perang dagang antara Washington dan Beijing, China belum membeli satu pun kedelai asal Amerika sejak bulan Mei.

Harga emas juga ditopang pernyataan Chairman The Fed Jerome Powell.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Bursa Asia Mixed dengan Mayoritas Indeks Naik Seiring Rebound di Wall Street

Equityworld Futures | Bursa Asia Mixed dengan Mayoritas Indeks Naik Seiring Rebound di Wall Street

Equityworld Futures | Bursa Asia bergerak variasi pada perdagangan Selasa (14/10/2025) pagi, dengan mayoritas indeks rebound. Pukul 08.18 WIB, indeks Nikkei 225 turun 575,74 poin atau 1,21% ke 47.505,78, Hang Seng naik 79,73 poin atau 0,31% ke 25.969,21, Taiex naik 520,31 poin atau 2,04% ke 27.473,41.

Equityworld Futures | Harga Emas Rekor! Sektor Ini Menang Banyak

Kospi naik 39,61 poin atau 1,10% ke 3.624,14, ASX 200 turun 4,40 poin atau 09,05% ke 8.880,30 Straits Times naik 21,97 poin atau 0,54% ke 4.410,93 dan FTSE Malaysia naik 4,01 poin atau 0,24% ke 1.619,99.

Mengutip Reuters, saham-saham Asia mengalami rebound pada awal perdagangan Selasa, dengan rebound yang tidak merata terjadi di seluruh pasar ekuitas regional setelah tanda-tanda bahwa negosiasi perdagangan antara AS dan China masih sesuai rencana.

Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang terakhir naik 0,5%, sementara indeks berjangka S&P 500 naik 0,3%, memperpanjang pemulihan dari sesi perdagangan Senin di Wall Street setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan Presiden AS Donald Trump tetap berada di jalur yang tepat untuk bertemu dengan pemimpin China Xi Jinping di Korea Selatan pada akhir Oktober.

Indeks-indeks utama Wall Street berakhir naik 2,2% pada hari Senin, dipimpin oleh saham-saham produsen chip, setelah Trump menyampaikan nada yang lebih lunak tentang ketegangan perdagangan AS-Tiongkok.

Keuntungan yang luas untuk ekuitas global tiba-tiba berbalik arah pada hari Jumat setelah Trump mengumumkan tarif 100% untuk China, membangkitkan kembali ingatan akan volatilitas pasar setelah pengumuman “Hari Pembebasan” pada bulan April.

Aksi jual baru terhenti setelah pesan yang bersifat lunak dari presiden AS di jejaring sosial Truth Social.

Analis Citi menulis dalam sebuah laporan riset bahwa mereka tidak memperkirakan adanya eskalasi ketegangan perdagangan antara Beijing dan Washington.

“Alasannya bukan karena cuitan Presiden Trump yang meyakinkan di akhir pekan, melainkan fakta bahwa China mungkin satu-satunya negara yang memiliki daya tawar, sehingga AS mungkin harus lebih fleksibel dalam posisi negosiasinya.”

Saham-saham Asia naik, dipimpin oleh kenaikan 2,2% saham Taiwan dan kenaikan 1% indeks Kospi Korea Selatan karena Samsung Electronics pada hari Selasa memproyeksikan kenaikan laba operasional kuartal ketiga sebesar 32% dibandingkan tahun sebelumnya, melampaui estimasi analis karena permintaan chip memori konvensional membantu mengimbangi penjualan chip memori bandwidth tinggi perusahaan yang melemah.

Indeks saham Nikkei Jepang terakhir turun 1,2% karena pasar negara itu dibuka kembali setelah liburan, sementara saham Australia melemah 0,1%.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Arah Wall Street Pekan Ini: Investor Pantau Bank Besar AS di saat Shutdown Berlanjut

Equityworld Futures | Arah Wall Street Pekan Ini: Investor Pantau Bank Besar AS di saat Shutdown Berlanjut

Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) pekan ini akan dipengaruhi oleh laporan keuangan kuartalan bank-bank besar untuk menilai kesehatan ekonomi Negeri Paman Sam, di tengah terhentinya arus data ekonomi akibat penutupan sementara (shutdown) pemerintahan federal.

Equityworld Futures | XAU/USD Naik ke Dekat $4.050,00 saat Tarif 100% Trump Memicu Permintaan Safe-Haven

Indeks saham utama Wall Street melemah pada Jumat (10/10/2025) setelah komentar Presiden Donald Trump memperburuk ketegangan dagang dengan China

Aksi jual tersebut menghentikan laju penguatan pasar menjelang peringatan tiga tahun reli bull market indeks acuan S&P 500 pada Minggu (12/10/2025).

“Pasar memang sudah berada pada level jenuh beli dan wajar jika terjadi sedikit volatilitas. Namun pada akhirnya, semuanya kembali pada kondisi ekonomi dan laba korporasi, dan musim laporan keuangan sudah di depan mata,” ujar Matthew Miskin, Co-Chief Investment Strategist di Manulife John Hancock Investments dikutip dari Reuters, Senin (13/10/2025)

Dengan valuasi pasar saham AS mendekati level tertinggi dalam lima tahun terakhir serta kekhawatiran atas euforia berlebih terhadap sektor teknologi dan kecerdasan buatan (AI), musim laporan keuangan kuartal III/2025 akan menjadi kunci untuk menjaga momentum reli saham

Meski sempat melemah tajam, indeks S&P 500 masih menguat lebih dari 11% sejak awal tahun dan hanya terpaut sekitar 3% dari rekor tertingginya.

“Pasar terus bergerak naik secara bertahap. Penopangnya adalah prospek laba yang lebih kuat. Jika dilihat dari fundamentalnya, kondisinya masih cukup solid,” kata Garrett Melson, Portfolio Strategist di Natixis Investment Managers Solutions.

Reli saham AS juga diiringi kenaikan harga berbagai aset lain seperti emas, perak, dan bitcoin. Sejumlah pejabat terkemuka, termasuk Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dan CEO JPMorgan Jamie Dimon, baru-baru ini menyampaikan peringatan agar pasar tetap waspada.

JPMorgan akan menjadi salah satu bank besar pertama yang membuka musim laporan keuangan pada Selasa (14/10/2025), disusul Goldman Sachs, Wells Fargo, dan Citigroup. Sementara Bank of America dan Morgan Stanley dijadwalkan merilis laporan pada Rabu (15/10/2025).

Data pasar tenaga kerja AS yang melemah belakangan ini telah memicu kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi dan mendorong Federal Reserve kembali memangkas suku bunga.
“Bank adalah jendela untuk melihat kondisi ekonomi AS,” ujar Irene Tunkel, Chief U.S. Equity Strategist di BCA Research. “Jika kita melihat konsumen masih berbelanja dan permintaan kredit meningkat, mungkin tanda-tandanya belum menuju kontraksi ekonomi.”
Selain bank, perusahaan besar lain seperti Johnson & Johnson dan manajer aset BlackRock juga akan merilis kinerja mereka pekan depan. Secara keseluruhan, laba perusahaan dalam indeks S&P 500 diperkirakan naik 8,8% pada kuartal III/2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut data LSEG IBES.
“Sebagian besar sentimen positif pasar saat ini didorong oleh ekspektasi pertumbuhan laba,” kata Chuck Carlson, CEO Horizon Investment Services. “Jika ekspektasi itu mulai goyah, pasar secara keseluruhan bisa tertekan.”

Di sisi lain, perhatian juga tertuju pada Washington, di mana Partai Republik dan Demokrat masih berupaya mencapai kesepakatan untuk mengakhiri penutupan pemerintahan yang dimulai sejak 1 Oktober.

Pasar sejauh ini belum bereaksi besar terhadap situasi tersebut, namun para analis memperingatkan dampak terhadap ekonomi akan meningkat jika penutupan berlangsung lebih lama.

Salah satu dampak langsungnya adalah terhambatnya publikasi sejumlah laporan ekonomi penting oleh lembaga pemerintah. Laporan ketenagakerjaan bulanan yang seharusnya dirilis pada 3 Oktober telah tertunda, dan investor khawatir hal ini juga akan memengaruhi publikasi data inflasi serta penjualan ritel pekan depan.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) menyatakan laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) bulanan—yang menjadi acuan utama tren inflasi—akan diterbitkan pada 24 Oktober, mundur dari jadwal semula pada Rabu (15/10/2025).

BLS menegaskan, selain laporan CPI yang penting untuk perhitungan manfaat Jaminan Sosial, tidak ada data ekonomi lain yang akan dipublikasikan hingga layanan pemerintahan kembali normal.

Michael Pearce, Deputi Kepala Ekonom AS di Oxford Economics menuturkan, jika penutupan tersebut berlanjut hingga pekan depan, laporan ketenagakerjaan Oktober akan ikut terdampak, dan itu akan membuat interpretasi datanya semakin sulit.

“Dengan banyaknya data ekonomi yang tidak tersedia selama penutupan ini, kabut data ekonomi semakin tebal,” katanya.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Harga Emas Menuju Kenaikan Delapan Pekan, Didorong Kuatnya Permintaan Safe Haven

Equityworld Futures | Harga Emas Menuju Kenaikan Delapan Pekan, Didorong Kuatnya Permintaan Safe Haven

Equityworld Futures | Harga emas bertahan stabil di bawah US$ 4.000 per ons troi pada Jumat (10/10/2025) dan bersiap untuk kenaikan mingguan kedelapan berturut-turut, didorong oleh ketegangan geopolitik dan ekonomi yang masih ada serta meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga AS lebih lanjut.

Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Jumat (10/10) Pagi, Menuju Kenaikan Mingguan Kedelapan Beruntun

Mengutip Reuters,Jumat (10/10/2025) harga emas spot turun 0,2% menjadi US$ 3.968,69 per ons troi pada pukul 03.40 GMT, tetapi naik 2,2% untuk minggu ini. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,3% menjadi US$ 3.982,6.

“Pasar opsi menunjukkan peningkatan volatilitas di samping perlindungan penurunan untuk emas selama tahap akhir reli ini, dan tampaknya ini saat yang tepat bagi para investor emas untuk mengambil untung. Namun, saya perkirakan penurunan harga dapat dibatasi,” kata analis senior City Index, Matt Simpson.

Pemerintah Israel meratifikasi gencatan senjata dengan Hamas pada hari Jumat, membuka jalan untuk menangguhkan permusuhan di Gaza dalam waktu 24 jam dan membebaskan sandera Israel yang ditahan di sana dalam waktu 72 jam setelahnya, bahkan ketika serangan Israel di wilayah kantong yang terkepung itu terus berlanjut.

Analis ANZ mengatakan dalam sebuah catatan bahwa pertumbuhan ekonomi yang melambat, inflasi yang lebih tinggi, perubahan lanskap geopolitik, dan diversifikasi dari aset AS dan dolar akan menjaga permintaan investasi dan pembelian emas oleh bank sentral tetap kuat, sementara pemangkasan suku bunga yang baru juga akan mendukung logam tersebut.

Harga emas batangan melonjak melewati US$ 4.000 per ons untuk pertama kalinya pada hari Rabu, mencapai rekor tertinggi US$ 4.059,05. Aset non-imbal hasil ini, yang secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai selama ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, telah naik sekitar 52% tahun ini.

Relinya didorong oleh ketegangan geopolitik, pembelian bank sentral yang kuat, meningkatnya arus masuk dana perdagangan valuta asing (ETF), ekspektasi pemangkasan suku bunga AS, dan ketidakpastian ekonomi terkait tarif.

Risalah rapat Federal Reserve AS bulan September, yang dirilis pada hari Rabu, menunjukkan bahwa para pejabat Fed sepakat bahwa risiko terhadap pasar kerja AS cukup tinggi untuk membenarkan pemangkasan suku bunga, tetapi tetap waspada di tengah inflasi yang membandel.

The Fed melanjutkan siklus pemangkasan suku bunganya pada bulan September dengan pemangkasan sebesar 25 basis poin. Para pedagang memperkirakan pemangkasan sebesar 25 basis poin masing-masing pada bulan Oktober dan Desember, dengan peluang masing-masing sebesar 95% dan 80%.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi, Indeks S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Intraday

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi, Indeks S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Intraday

Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street ditutup bervariasi pada Rabu (8/10/2025) sore waktu setempat (Kamis pagi WIB).

Equityworld Futures | Harga Emas Tembus Rekor Baru!

Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencetak rekor intraday dan penutupan tertinggi sepanjang masa pada hari Rabu.

Sehari sebelumnya, pasar baru saja terkoreksi setelah mencatat reli selama tujuh hari berturut-turut, akibat saham Oracle yang anjlok.

Indeks S&P 500 naik 0,58 persen dan ditutup pada level 6.753,72, didukung oleh kenaikan sektor teknologi informasi, utilitas, dan industri.

Ketiga sektor tersebut mencatatkan rekor penutupan tertinggi baru.

Lalu, indeks Nasdaq Composite naik 1,12 persen dan ditutup pada level 23.043,38. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,20 poin dan mengakhiri hari pada 46.601,78.

Pasar saham menunjukkan sedikit respons terhadap rilis risalah rapat Federal Reserve September ketika terjadi pemotongan suku bunga pertama kali pada 2025.

Risalah rapat tersebut menunjukkan bahwa The Fed terpecah terkait keputusan berapa kali pemangkasan suku bunga akan terjadi.

Pada perdagangan kemarin, saham Nvidia naik 2 persen setelah CEO Jensen Huang mengatakan adanya peningkatan permintaan dalam beberapa bulan terakhir.

Ia juga mengonfirmasi keterlibatan perusahaan dalam pendanaan startup kecerdasan buatan milik Elon Musk, xAI, dan mengatakan ada peluang pembiayaan yang mereka lakukan.

Langkah itu diambil sehari setelah sebelumnya saham perusahaan chip AI tersebut ditutup melemah.

Senada, saham Oracle juga melemah setelah mencatat margin keuntungan yang lebih rendah pada bisnis cloud.

Laporan yang sama mengeklaim bahwa perusahaan merugi dalam beberapa kesepakatan penyewaan chip Nvidia.

Banyak pengamat pasar mendesak investor untuk menyeimbangkan kembali portofolio mereka, sekaligus mengakui bahwa mungkin ada potensi kenaikan lebih lanjut sebelum reli AI berakhir.
Sementara itu, penutupan pemerintah yang sedang berlangsung memasuki hari kedelapan pada Rabu kemarin.

Senat kembali menolak rancangan undang-undang pendanaan sementara yang saling bertentangan.

Pemungutan suara ini menandai keenam kalinya Senat gagal mengajukan rancangan undang-undang untuk membuka kembali pemerintahan.

Penghentian sejauh ini tidak terlalu membebani pasar saham, tetapi menimbulkan risiko yang lebih besar terhadap sentimen seiring berjalannya waktu, mengingat potensi pukulan terhadap ekonomi AS.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Wall Street Loyo, Bursa Saham Asia Pasifik Dibuka Beragam

Equityworld Futures | Wall Street Loyo, Bursa Saham Asia Pasifik Dibuka Beragam

Equityworld Futures | Bursa saham Asia-Pasifik diperdagangkan beragam pada hari Rabu, mengikuti jejak kerugian Wall Street Amerika Serikat (AS). Setelah Bank Dunia menaikkan perkiraan pertumbuhan kawasan tersebut pada hari Selasa. Itu terjadi setelah musim panas yang menyaksikan ketidakpastian akibat tarif AS mengguncang ekonomi global.

Equityworld Futures | Harga Emas Tembus US$ 4.000 di Pasar Amerika, Diramal Makin Menggila

Dikutip dari CNBC, Rabu (8/10/2025) indeks saham Nikkei 225 Jepang sedikit berubah, sementara indeks saham Topix naik 0,62%. ASX/S&P 200 Australia turun 0,3%.

Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada pada level 27.165, lebih tinggi dibandingkan penutupan Selasa di level 26.957,77. Pasar Tiongkok Daratan dan Korea Selatan tutup karena hari libur.

Bank Thailand dan Bank Sentral Selandia Baru akan merilis keputusan kebijakan mereka pada hari ini.

Di AS, tiga indeks utama ditutup melemah. S&P 500 melemah pada hari Selasa, terbebani oleh penurunan saham Oracle karena investor khawatir tentang profitabilitas perdagangan kecerdasan buatan.

Wall Street juga menantikan perkembangan lebih lanjut dari Washington dengan penutupan pemerintah AS yang memasuki minggu kedua.

Indeks pasar umum melemah 0,38% dan ditutup pada level 6.714,59, mengakhiri tren kenaikan 7 hari berturut-turut, sementara Nasdaq Composite turun 0,67% dan ditutup pada level 22.788,36. Dow Jones Industrial Average turun 91,99 poin, atau 0,2%, dan ditutup pada level 46.602,98.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Harga Emas Terus Melonjak, Industri Perhiasan Mulai Ketar-Ketir

Equityworld Futures | Harga Emas Terus Melonjak, Industri Perhiasan Mulai Ketar-Ketir

Equityworld Futures | Lonjakan harga emas yang belum menunjukkan tanda-tanda melambat mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku industri perhiasan. Di tengah gejolak ekonomi global, harga logam mulia terus meroket hingga menembus rekor baru, bahkan naik lebih dari 50% dalam setahun terakhir.

Equityworld Futures | Harga Emas Tembus US$ 4.000 di Pasar Amerika, Diramal Makin Menggila

Dikutip dari CNBC Internasional, bagi perusahaan perhiasan berskala menengah yang berusaha menawarkan produk emas dengan harga lebih terjangkau dibanding merek-merek mewah, reli harga emas menjadi tantangan besar.

Menurut Goldman Sachs, lonjakan harga emas dipicu oleh meningkatnya minat investor terhadap aset aman di tengah kekhawatiran resesi dan ketidakpastian pasar. Emas kini mencatat kenaikan dua digit selama tiga tahun berturut-turut dan nyarus menembus level US$ 4.000 per ounce.

Analis UBS memperkirakan harga emas masih akan terus menguat seiring ekspektasi penurunan suku bunga, pelemahan dolar AS, serta ketidakstabilan politik global. UBS bahkan merevisi proyeksi arus masuk emas tahun ini menjadi 830 metrik ton, hampir dua kali lipat dari perkiraan awal 450 metrik ton.

“Risiko utama bagi emas adalah jika pertumbuhan ekonomi AS membaik dan The Fed terpaksa menaikkan suku bunga karena tekanan inflasi,” tulis UBS dalam laporannya.

Sementara itu, laporan Goldman Sachs pada akhir September memperkirakan harga emas akan naik sekitar 6% hingga pertengahan 2026, mencapai US$ 4.000 per troy ounce. Bank investasi itu membagi pembeli emas menjadi dua kelompok, yaitu pembeli jangka panjang (conviction buyers) dan pembeli oportunistis yang masuk saat harga dianggap menarik.

Goldman juga memperkirakan bank-bank sentral akan terus menambah cadangan emas setidaknya tiga tahun ke depan. “Bank sentral di negara berkembang masih memiliki porsi emas yang lebih kecil dibanding negara maju, dan mereka terus menambah kepemilikan sebagai bagian dari strategi diversifikasi,” tulis analis Goldman Sachs Lina Thomas.

Data survei Dewan Emas Dunia (World Gold Council) pada Juli menunjukkan 95% bank sentral memperkirakan kepemilikan emas global akan meningkat dalam setahun mendatang.

Kenaikan harga emas terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global, yang semakin diperburuk oleh kebijakan tarif impor tinggi dari Presiden AS Donald Trump. Meskipun Trump menegaskan emas tidak akan dikenai tarif, kebijakan tarif tinggi terhadap negara lain tetap mengguncang rantai pasok global.

Beberapa produsen perhiasan besar seperti Pandora dan Signet mulai menyiapkan langkah antisipasi, termasuk kemungkinan menaikkan harga produk atau mencari bahan alternatif untuk menekan biaya produksi.

Sementara itu, merek seperti Mejuri, yang dikenal menawarkan perhiasan emas dengan harga lebih terjangkau, juga mulai merasakan tekanan. Bulan lalu, perusahaan ini mengumumkan kenaikan harga karena melonjaknya biaya emas, perak, dan tarif impor.

“Meski kami telah berupaya menahan dampaknya tanpa mengorbankan kualitas, beberapa harga produk akan kami sesuaikan mulai Senin, 29 September,” tulis Mejuri dalam email kepada pelanggan. Perusahaan itu juga mengembangkan produk baru seperti emas solid 10 karat agar tetap bisa menawarkan perhiasan berkualitas dengan harga terjangkau.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Wall Street Bervariasi di Tengah Penutupan Pemerintah AS

Equityworld Futures | Wall Street Bervariasi di Tengah Penutupan Pemerintah AS

Equityworld Futures | Indeks S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi dalam sesi perdagangan yang bergejolak pada Jumat (3/10). Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga tetap kuat, meskipun penutupan sebagian pemerintah Amerika Serikat telah memasuki hari ketiga.

Equityworld Futures | Sejarah Dunia! Harga Emas Resmi Memasuki Level US$ 3.900

Selain S&P 500, Dow Jones Industrial Average juga mencetak rekor penutupan baru. Sementara Nasdaq Composite justru melemah di akhir sesi.

Mengutip Reuters, Rata-rata Industri Dow Jones (.DJI) naik 238,56 poin atau 0,51 persen menjadi 46.758,28. Indeks S&P 500 (.SPX) menguat tipis 0,44 poin atau 0,01 persen menjadi 6.715,79. Sementara itu, Nasdaq Composite (.IXIC) turun 63,54 poin atau 0,28 persen menjadi 22.780,51.

Sektor teknologi S&P 500 (.SPLRCT) melemah, dipimpin penurunan saham Applied Materials (AMAT.O) sebesar 2,7 persen setelah perusahaan itu memperkirakan kerugian US$600 juta terhadap pendapatan tahun fiskal 2026. Saham Tesla (TSLA.O) juga turun 1,4 persen. Sebaliknya, sektor utilitas (.SPLRCU) naik 1,2 persen dan memimpin penguatan di antara sektor lainnya.

Laporan penggajian nonpertanian AS untuk September seharusnya dirilis Jumat, namun tertunda akibat penutupan pemerintah. Investor masih mencerna survei dari Institute for Supply Management (ISM) yang menunjukkan kontraksi ketenagakerjaan sektor jasa selama empat bulan berturut-turut. Data ini memperkuat harapan akan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve (The Fed).

“Rasanya momentum memang berpihak pada investor selama beberapa hari terakhir,” kata Mona Mahajan, Kepala Strategi Investasi di Edward Jones.

“Mungkin karena ada potensi dampak terhadap perekonomian atau beberapa data ketenagakerjaan yang lebih lemah, ekspektasinya adalah kita masih berada dalam situasi di mana The Fed akan memangkas suku bunga,” imbuhnya.

The Fed memangkas suku bunga pada September untuk pertama kalinya sejak Desember, di tengah pelemahan pasar tenaga kerja. Sebelumnya, laporan hari Rabu menunjukkan penurunan jumlah tenaga kerja swasta sebesar 32.000 pada September, serta revisi turun 3.000 pada Agustus.

Secara mingguan, Dow Jones naik 1,1 persen, S&P 500 juga naik 1,1 persen, dan Nasdaq menguat 1,3 persen.

Meski pasar umumnya cenderung mengabaikan penutupan pemerintah, sejumlah analis menilai bahwa jika berlangsung lama, situasi ini bisa menambah ketidakpastian bagi investor dan pembuat kebijakan The Fed.

“Pasar umumnya mengabaikan penutupan pemerintah karena biasanya tidak berlangsung lama dan tidak memiliki dampak negatif jangka panjang terhadap perekonomian,” ujar Anthony Saglimbene, Kepala Strategi Pasar di Ameriprise Financial, Michigan.

“Namun, semakin lama hal ini berlangsung, artinya pengumpulan data untuk laporan yang sangat penting bisa tertunda, atau bisa mengaburkan sebagian data yang nantinya akan kita dapatkan karena pengumpulan data tidak dilakukan dalam jangka waktu yang lama,” tambah Saglimbene.

Dari sisi kebijakan moneter, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee menyatakan masih berhati-hati untuk berkomitmen pada serangkaian pemotongan suku bunga karena inflasi tetap di atas target.

Menurut FedWatch Tool milik CME Group, pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin hampir pasti terjadi pada pertemuan The Fed bulan Oktober, dengan kemungkinan 84 persen terjadi pemotongan tambahan pada Desember.

Sementara itu, saham USA Rare Earth (USAR.O) melonjak 14,3 persen setelah CEO Barbara Humpton mengatakan kepada CNBC bahwa perusahaan tersebut “berkomunikasi erat” dengan Gedung Putih.

Di Bursa Efek New York (NYSE), jumlah saham yang naik melampaui yang turun dengan rasio 1,72 banding 1. Sebanyak 686 saham mencatat harga tertinggi baru, sementara 55 saham mencatat harga terendah baru.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Design a site like this with WordPress.com
Get started