PT Equity World | Trump Berencana Setop Stimulus, Bursa Asia Merah

PT Equity World | Bursa saham Asia pada Rabu (7/10/2020) dibuka mayoritas melemah, mengikuti bursa saham acuan global, Wall Street yang melemah pada perdagangan Selasa waktu Amerika Serikat (AS) akibat kabar dari akan dihentikannya stimulus baru.

Tercatat indeks Nikkei Jepang dibuka melemah 0,52%, Hang Seng di Hong Kong menguat tipis 0,08%, STI Singapura turun 0,22%, dan KOSPI di Korea Selatan terdepresiasi 0,64%.

Di kawasan Asia, data ekonomi yang dirilis hari adalah data cadangan devisa (cadev) Jepang dan Korea Selatan.

Tercatat, cadev Jepang pada September 2020 sebesar US$ 1,389 triliun, angka ini mengalami penurunan dari bulan Agustus 2020 sebesar US$ 1,398 triliun. Cadev Jepang sudah mengalami penurunan sejak 2 bulan terakhir.

Sedangkan untuk cadev Korea Selatan pada September 2020 tercatat sebesar US$ 420,55 miliar, naik dari bulan Agustus 2020 sebesar US$ 418,95 miliar. Berbanding terbalik dengan Jepang, cadev Korea Selatan terus mengalami peningkatan.

Dari AS, kabar dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang menyetop pembicaraan tentang rencana stimulus baru, hingga pemilihan presiden selesai dilakukan membuat bursa acuan global, Wall Street berakhir di zona merah.

Wajah bursa Asia beragam pada perdagangan Rabu (7/10) pagi | PT Equity World

Dow Jones Industrial Average turun 1,3% menjadi 27.772,76. Sedangkan S&P merosot 1,4% dan menyelesaikan sesi di 3.360,97. Sementara Nasdaq jatuh terdalam hingga 1,6%. Indeks kaya teknologi itu menyelesaikan perdagangan di 11.154.60.

Pengamat AS dari National Securities, Art Hogan mengatakan langkah Trump bukan sesuatu yang disukai pasar.

Saham teknologi seperti Apple, Amazon, dan Facebook turun hingga lebih dari 2% sedangkan maskapai penerbangan- yang sangat mengharap stimulus untuk menunda PHK merosot 3%.

Pengumuman ini juga datang hanya beberapa jam setelah bos bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell menegaskan ekonomi AS akan pulih lebih cepat dengan banyak stimulus pemerintah untuk membantu pekerja dan bisnis.

“Terlalu sedikit dukungan akan menyebabkan pemulihan yang lemah, menciptakan kesulitan yang tidak perlu bagi bisnis dan rumah tangga,” ujarnya.

Awal tahun ini, AS telah menyetujui stimulus corona senilai lebih dari US$ 3 triliun. Saat itu, pengambil keputusan AS setuju lebih banyak stimulus diperlukan.

AS memiliki kasus corona terbanyak pertama di dunia hingga 7,7 juta. Sekitar 215 ribu orang meninggal.

PT Equity World | Trump Berencana Setop Stimulus, Bursa Asia Merah

PT Equity World | Bursa saham Asia pada Rabu (7/10/2020) dibuka mayoritas melemah, mengikuti bursa saham acuan global, Wall Street yang melemah pada perdagangan Selasa waktu Amerika Serikat (AS) akibat kabar dari akan dihentikannya stimulus baru.

Tercatat indeks Nikkei Jepang dibuka melemah 0,52%, Hang Seng di Hong Kong menguat tipis 0,08%, STI Singapura turun 0,22%, dan KOSPI di Korea Selatan terdepresiasi 0,64%.

Di kawasan Asia, data ekonomi yang dirilis hari adalah data cadangan devisa (cadev) Jepang dan Korea Selatan.

Tercatat, cadev Jepang pada September 2020 sebesar US$ 1,389 triliun, angka ini mengalami penurunan dari bulan Agustus 2020 sebesar US$ 1,398 triliun. Cadev Jepang sudah mengalami penurunan sejak 2 bulan terakhir.

Sedangkan untuk cadev Korea Selatan pada September 2020 tercatat sebesar US$ 420,55 miliar, naik dari bulan Agustus 2020 sebesar US$ 418,95 miliar. Berbanding terbalik dengan Jepang, cadev Korea Selatan terus mengalami peningkatan.

Dari AS, kabar dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang menyetop pembicaraan tentang rencana stimulus baru, hingga pemilihan presiden selesai dilakukan membuat bursa acuan global, Wall Street berakhir di zona merah.

Wajah bursa Asia beragam pada perdagangan Rabu (7/10) pagi | PT Equity World

Dow Jones Industrial Average turun 1,3% menjadi 27.772,76. Sedangkan S&P merosot 1,4% dan menyelesaikan sesi di 3.360,97. Sementara Nasdaq jatuh terdalam hingga 1,6%. Indeks kaya teknologi itu menyelesaikan perdagangan di 11.154.60.

Pengamat AS dari National Securities, Art Hogan mengatakan langkah Trump bukan sesuatu yang disukai pasar.

Saham teknologi seperti Apple, Amazon, dan Facebook turun hingga lebih dari 2% sedangkan maskapai penerbangan- yang sangat mengharap stimulus untuk menunda PHK merosot 3%.

Pengumuman ini juga datang hanya beberapa jam setelah bos bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell menegaskan ekonomi AS akan pulih lebih cepat dengan banyak stimulus pemerintah untuk membantu pekerja dan bisnis.

“Terlalu sedikit dukungan akan menyebabkan pemulihan yang lemah, menciptakan kesulitan yang tidak perlu bagi bisnis dan rumah tangga,” ujarnya.

Awal tahun ini, AS telah menyetujui stimulus corona senilai lebih dari US$ 3 triliun. Saat itu, pengambil keputusan AS setuju lebih banyak stimulus diperlukan.

AS memiliki kasus corona terbanyak pertama di dunia hingga 7,7 juta. Sekitar 215 ribu orang meninggal.

PT Equity World | Saham Asia Berada Di Level Tertinggi Setelah Donald Trump Kembali ke Gedung Putih

PT Equity World | Saham Asia Berada Di Level Tertinggi Setelah Donald Trump Kembali ke Gedung Putih

PT Equity World | Kembalinya Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Gedung Putih berdampak baik bagi pasar saham Asia, yang naik tipis pada hari Selasa (6/10).

Sebenarnya, sejak Senin pasar saham sudah menunjukkan kebangkitannya karena laporan menunjukkan kesehatan Trump telah membaik setelah didiagnosis positif Covid-19, dengan para pedagang juga bersorak oleh tanda-tanda bahwa anggota parlemen di Kongres hampir menyetujui paket stimulus baru.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin berbicara melalui telepon selama sekitar satu jam pada hari Senin dan bersiap untuk berbicara lagi pada hari Selasa, melanjutkan pekerjaan mereka menuju kesepakatan tentang pengeluaran bantuan virus corona.

Ekuitas global telah tenggelam pada Jumat setelah Gedung Putih mengumumkan diagnosis Trump, menciptakan lebih banyak ketidakpastian satu bulan sebelum pemilihan presiden pada 3 November.

Harga minyak juga mulai pulih pada Senin setelah penurunan besar pekan lalu. Harga West Texas Intermediate dan Brent naik sekitar enam persen di tengah optimisme atas kesehatan Trump, meningkatnya nafsu makan untuk risiko dan pemogokan di enam ladang minyak dan gas lepas pantai di Norwegia.

Bursa Saham Asia Kompak Naik, IHSG Berpotensi Terus Menguat | PT Equity World

Dolar diperdagangkan beragam tetapi Dow mengakhiri hari itu 1,7 persen lebih tinggi, mencerminkan kenaikan yang terlihat di indeks utama Eropa.

Setelah menghabiskan akhir pekan di rumah sakit -dengan laporan yang saling bertentangan tentang kondisi Trump, tim medis kepresidenan mengatakan Trump ‘terus membaik’.

“Selain kesehatan Trump, ada beberapa perhatian pasar tentang apakah Kongres AS akan mengesahkan RUU stimulus tambahan,” kata Tai Hui, Kepala Strategi Pasar Asia, JP Morgan Asset Management, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (6/10).

“Jika kita melihat beberapa bentuk stimulus datang, saya pikir pasar akan menganggapnya positif karena banyak dukungan penting dari putaran sebelumnya telah berakhir,” katanya.

PT Equity World | Mayoritas Bursa Asia di Zona Aman Siang Ini

PT Equity World | Bursa Asia pada sesi siang ini Senin (5/10/2020) bervariasi dengan kecenderungan menguat atau diwarnai aksi beli saham.

Mengacu data Bloomberg, hingga siang ini pukul 11.50 WIB indeks Nikkei 225 Jepang naik 285,0 (1,2 persen) mencapai 23.315 poin.

Adapun indeks Hang Seng di Hong Kong naik 342,9 (1,4 persen) mencapai 23.801, Kospi di Korea Selatan naik 27,4 (1,2 persen) mencapai 2.355.

Pasar Saham Asia: ASX 200 Pimpin Gerakan Pembeli Setelah Berita Kemajuan COVID-19 Trump | PT Equity World

Sementara bursa Australia ASX 200 Index naik 144,29 (2,4 persen) mencapai 5.935.

Sedangkan bursa Malaysia KLCI naik 5,3 poin (0,4 persen) mencapai 1.506, Strait Times Singapura naik 13,3 (0,53 persen) mencapai 2.509,1, bursa Thailand Thai set 50 index naik 4,5 poin (0,62 persen) mencapai 782,1.

PT Equity World | Mayoritas Bursa Asia di Zona Aman Siang Ini

PT Equity World | Bursa Asia pada sesi siang ini Senin (5/10/2020) bervariasi dengan kecenderungan menguat atau diwarnai aksi beli saham.

Mengacu data Bloomberg, hingga siang ini pukul 11.50 WIB indeks Nikkei 225 Jepang naik 285,0 (1,2 persen) mencapai 23.315 poin.

Adapun indeks Hang Seng di Hong Kong naik 342,9 (1,4 persen) mencapai 23.801, Kospi di Korea Selatan naik 27,4 (1,2 persen) mencapai 2.355.

Pasar Saham Asia: ASX 200 Pimpin Gerakan Pembeli Setelah Berita Kemajuan COVID-19 Trump | PT Equity World

Sementara bursa Australia ASX 200 Index naik 144,29 (2,4 persen) mencapai 5.935.

Sedangkan bursa Malaysia KLCI naik 5,3 poin (0,4 persen) mencapai 1.506, Strait Times Singapura naik 13,3 (0,53 persen) mencapai 2.509,1, bursa Thailand Thai set 50 index naik 4,5 poin (0,62 persen) mencapai 782,1.

Equity World | Bursa Asia Hijau Lho, Cuma Nikkei & IHSG yang Gak Ikutan

Equity World | Bursa Asia Hijau Lho, Cuma Nikkei & IHSG yang Gak Ikutan

Equity World | Bursa saham Asia pada pukul 11:00 WIB, Rabu ini (30/9/2020), mayoritas masih bergerak di zona hijau, kecuali indeks Nikkei Jepang dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Data perdagangan mencatat, indeks Nikkei melemah 0,79%, Hang Seng Hong Kong melesat 1,18%, indeks Shanghai di China terapresiasi 0,45% dan STI Singapura menguat 0,28%.

Sedangkan indeks KOSPI Korea Selatan hari ini hingga Jumat (2/10/2020) libur memperingati hari Chusok atau festival bulan purnama.

0,50% ke level 4.854,70. Pada pembukaan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,36% ke level 4.896,43.

Pada pagi hari ini, China merilis data purchasing managers’ index (PMI) pada September 2020. Tercatat indeks PMI Manufaktur China September 2020 sebesar 51,5, naik 0,5 poin dari sebelumnya di angka 51.

Sedangkan indeks PMI non-manufaktur China Pada September 2020 sebesar 55,9 atau naik 0,7 poin dari sebelumnya di angka 55,2. Hal ini mengindikasikan bahwa perekonomian China mulai membaik.

Positifnya angka PMI manufaktur dan non-manufaktur China membuat indeks Negara Panda, Shanghai Composite menguat pada hari ini.

Beralih ke bursa efek acuan dunia negeri Paman Sam, Wall Street ditutup memerah pada penutupan dini hari tadi (30/9/20).

Tercatat indeks Dow Jones terdepresiasi 0,48%, S&P 200 turun 0,49%, sedangkan Nasdaq anjlok 0,29% setelah meningkatnya kasus corona (Covid-19) kembali membuat takut para pelaku pasar.

Gubernur New York, Andrew Cuomo mengatakan negara bagian-nya kembali memperlihatkan tren kenaikan angka positivity rate dan walikota New York City, Bill de Blasio mengatakan persentase kasus positif dari jumlah tes mencapai angka 3%, pertama kali dalam sebulan terakhir.

Sektor finansial yang kemarin melesat, kembali terkoreksi setelah investor ketakutan dan melarikan dananya karena kenaikan kasus Covid-19 berarti prospek pemulihan ekonomi akan semakin kabur.

Rabu Pagi, Saham Asia Dibuka Terkoreksi | Equity World

Sektor maskapai penerbangan juga menjadi salah satu sektor yang sangat terdampak hari ini setelah pasar kembali menilai bahwa kongres akan kesulitan dalam menyetujui anggaran paket bantuan sebesar US$ 2,4 juta yang diajukan.

Paket ini sendiri akan memberikan bantuan subsidi pengangguran, suntikan dana langsung ke rumah tangga, hutang kepada bisnis-bisnis kecil, dan bantuan terhadap sektor penerbangan yang terpukul parah pasca diserang pandemi Covid-19.

Adapun sentimen utama pada perdagangan hari ini tentunya datang dari debat pertama presiden AS Donald Trump melawan kandidat presiden dari partai Demokrat yakni Joe Biden dalam debat pertama dari tiga debat menuju kursi presiden. Pemilu di AS sendiri tinggal 36 hari lagi.

Debat pertama ini akan menjawab pandangan kedua calon terhadap kebijakan mengenai kesehatan di tengah pandemi Covid-19 dan terkait kekacauan keamanan negara akibat isu diskriminasi ras dan imigrasi.

Trump juga mungkin akan mendapat pertanyaan mengenai pajaknya setelah media The New York Times merilis berita yang mengejutkan pada Minggu (27/9/20) yang menunjukkan bahwa selama 2 dekade presiden AS tersebut tidak membayar pajak dan hanya membayar US$ 750 ketika terpilih menjadi presiden.

Equity World | Senin Pagi, Saham Asia Dibuka di Zona Hijau

Equity World | Senin Pagi, Saham Asia Dibuka di Zona Hijau

Equity World | Saham di Asia-Pasifik pada perdagangan Senin (28/9/2020) dibuka di zona hijau, menguat tipis dibanding penutupan akhir pekan lalu. Investor merespons data yang dirilis ekonomi Tiongkok yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Di Jepang, Nikkei 225 naik 0,74% di awal perdagangan sementara indeks Topix naik 0,76%. Kospi Korea Selatan naik 0,98%. Di Australia, S & P / ASX 200 berada di atas garis datar. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,1% lebih tinggi. Saham pembuat chip Tiongkok SMIC menjadi perhatian investor menyusul laporan bahwa AS telah memberlakukan pembatasan ekspor ke perusahaan tersebut karena dicurigai menjadi alat militer. Biro Statistik Nasional Tiongkok merilis data bahwa keuntungan industri negara tersebut naik 19,1% pada bulan Agustus. Sentimen positif ini menjadi katalis bagi penguatan indeks di Asia Pasifik. Namun, investor juga mencermati perkembangan pandemi virus corona (Covid-19). Eropa sekarang menghadapi prospek resesi double-dip karena bergulat dengan gelombang kedua virus corona. Di AS, kasus virus corona harian baru mencapai 1.000 di negara bagian New York pada hari Sabtu – pertama kalinya infeksi baru di negara bagian itu melampaui angka 1.000 sejak awal Juni.

Bursa Saham di Asia Menguat Merespons Pemulihan Ekonomi China | Equity World

Mata uang dan Minyak

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 94,54 setelah naik dari level di bawah 93,0 minggu lalu. Sementara itu, harga minyak lebih rendah pada pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent turun 0,26% menjadi $ 41,81 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga merosot 0,42% menjadi $ 40,08 per barel.

PT Equityworld | Jumat Pagi, Saham Asia Dibuka Menguat

PT Equityworld | Jumat Pagi, Saham Asia Dibuka Menguat

PT Equityworld | Saham di Asia-Pasifik dibuka menguat tipis pada perdagangan Jumat pagi (25/9/2020), menyusul sesi volatile semalam di Wall Street yang berakhir di zona hijau. Di Jepang, Nikkei 225 naik 0,48% sedangkan indeks Topix turun 0,52%. Kospi Korea Selatan juga naik 0,67%.

Sementara itu, S & P / ASX 200 Australia naik 0,81%. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,33% lebih tinggi. Investor akan memantau aset Tiongkok setelah FTSE Russell mengumumkan Kamis bahwa obligasi pemerintah Tiongkok dijadwalkan untuk dimasukkan dalam Indeks Obligasi Pemerintah Dunia FTSE mulai Oktober 2021. Semalam di Wall Street, tiga indeks utama saham menguat tipis. Dow Jones Industrial Average ditutup 52,31 poin lebih tinggi, atau 0,2%, pada 26.815,44. Sementara itu, S&P 500 naik 0,3% menjadi 3.246,59, dan Nasdaq Composite naik 0,4% ditutup pada 10.672,27. Pergerakan saham di Amerika Serikat bergerak liar pada perdagangan semalam. Dow turun lebih dari 200 poin pada sesi awal karena data klaim pengangguran tidak sesuai ekspektasi.

Wall Street menguat, didukung berbagai tanda rebound ekonomi | PT Equityworld

Kemudian Dow berhasil masuk zona hijau pada akhir sesi karena mendapat katalis dari data penjualan perumahan. Investor juga mencermati perkembangan paket stimulus virus corona AS. Demokrat DPR sedang mempersiapkan rencana stimulus $ 2,4 triliun baru karena partai tersebut ingin memulai kembali negosiasi dengan Gedung Putih menyusul pembicaraan yang gagal bulan lalu. Sementara itu, indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, terakhir berada di 94,303 setelah naik dari level di bawah 93 minggu ini. Harga minyak turun pada pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent turun 0,31% menjadi $ 41,81 per barel. Minyak mentah berjangka AS tergelincir 0,27% menjadi $ 40,20 per barel.

PT Equityworld | Wall Street rebound, ditopang saham Amazon di tengah kekhawatiran pemulihan ekonomi

PT Equityworld | Wall Street rebound, ditopang saham Amazon di tengah kekhawatiran pemulihan ekonomi

PT Equityworld | Wall Street rebound pada Selasa (22/9) dipimpin oleh lonjakan saham Amazon.com, di tengah kemungkinan penundaan stimulus fiskal baru oleh Kongres dan peningkatan jumlah kasus virus corona yang mengurangi harapan pemulihan ekonomi yang lebih cepat.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 140,48 poin atau 0,52% ke 27.288,18, S&P 500 naik 34,51 poin atau 1,05% ke 3.315,57 dan Nasdaq Composite naik 184,84 poin atau 1,71% ke 10.963,64.

Volume perdagangan saham bursa AS mencapai 8,68 miliar saham, turun dari 10,62 miliar saham pada hari Senin.

Tujuh dari 11 indeks sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, dipimpin oleh teknologi informasi.

“Pasar sedang mencari stabilitas. Sekali lagi investor dan trader akan mencari nama-nama yang sudah terlalu melorot, ”kata Kenny Polcari, kepala strategi pasar di SlateStone Wealth LLC di Jupiter, Florida seperti dikutip Reuters.

Saham AS pada hari Senin memperpanjang penurunan tiga minggu berturut-turut karena kekhawatiran putaran baru lockdown di Eropa dan kebuntuan di Kongres atas ukuran dan bentuk RUU tanggapan virus corona lainnya merusak harapan pemulihan ekonomi yang cepat.

“Kami memiliki beberapa kekhawatiran tentang sejumlah hal berbeda yang merusak prospek pertumbuhan jangka pendek,” kata Jim Paulsen, kepala strategi investasi di The Leuthold Group di Minneapolis, yang juga mengutip prospek ekonomi Federal Reserve yang berhati-hati.

“Ini adalah ketakutan jangka pendek yang akan hilang karena saya pikir ada cukup banyak dorongan ke atas,” katanya.

Pasar Saham Asia Terkena Imbas Kejatuhan Bursa Global | PT Equityworld

Investor kini bersiap untuk periode volatilitas pasar yang lama karena kekhawatiran atas ketidakpastian politik yang berkembang di Washington yang telah dipertajam oleh kematian Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg pekan lalu.

“Semua energi politik akan diarahkan ke pencalonan Mahkamah Agung berikutnya. Saya tidak melihat mereka memperhatikan hal itu dan mendorong stimulus pada saat yang bersamaan, ”kata Mike Zigmont, kepala perdagangan dan penelitian di Harvest Volatility Management di New York.

Gubernur Fed Jerome Powell pada hari Selasa mengatakan kepada panel kongres bahwa ekonomi telah menunjukkan “peningkatan yang nyata” sejak pandemi mendorongnya ke dalam resesi, tetapi jalan ke depan tetap tidak pasti dan bank sentral AS akan berbuat lebih banyak jika diperlukan.

Presiden Fed Chicago Charles Evans juga memperingatkan bahwa ekonomi menghadapi risiko pemulihan yang lebih lama dan lebih lambat, jika bukan resesi langsung lainnya, jika Kongres gagal memberikan lebih banyak stimulus.

PT Equityworld | Harga Emas Antam Cuma Naik Seceng Jadi Rp1.024.000/Gram

PT Equityworld | Harga Emas Antam Cuma Naik Seceng Jadi Rp1.024.000/Gram

PT Equityworld | Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp1.000 alias seceng pada perdagangan hari ini. Sebelumnya, harga emas Antam mengalami tren penurunan. Namun, harga emas Antam masih dibanderol di atas Rp1 juta per gram.

Melansir dari laman logammulia, Jakarta, Senin (21/9/2020), harga emas Antam hari ini naik Rp1.000. Dengan itu, harga emas Antam pagi ini dibanderol Rp1.024.000 per gram dari sebelumnya yakni Rp1.023.000 per gram.

Bursa Asia Turun Jelang Pengumuman Suku Bunga Pinjaman Tiongkok | PT Equityworld

Berikut daftar harga emas Antam untuk pecahan lainnya pada perdagangan hari ini:

  • 0,5 gram: Rp542.000
  • 1 gram: Rp1.024.000
  • 2 gram: Rp1.988.000
  • 3 gram: Rp2.957.000
  • 5 gram: Rp4.900.000
  • 10 gram: Rp9.735.000
  • 25 gram: Rp24.212.000
  • 50 gram: Rp48.345.000
  • 100 gram: Rp96.612.000
  • 250 gram: Rp241.265.000
  • 500 gram: Rp482.320.000
  • 1.000 gram: Rp964.600.000

Equityworld Futures | Berpotensi Terkoreksi, Ini Sentimen-sentimen IHSG Hari Ini

Equityworld Futures | Berpotensi Terkoreksi, Ini Sentimen-sentimen IHSG Hari Ini

Equityworld Futures | Menurut riset Valbury Sekuritas Indonesia,IHSG diperkirakan bergerak mixeddengan peluang koreksi terbatas pada hari ini, Jumat (18/9/2020), yang dipengaruhi oleh bauran dari sentimen-sentimen berikut ini: rupiah diperkirakan menguat terhadap dolar AS, BI mempertahankan suku bunga 7-DRRR tetap di level 4%, Saham AS pada perdagangan Kamis (17/9/2020) ditutup koreksi, saham Asia diperkirakan bergerak beragam, indeks berjangka Wall Street dalam posisi bergerak beragam, dan investor mempertimbangkan apakah tingkat stimulus yang diberikan sudah cukup di tengah pemulihan ekonomi bertahap.

Sentimen pasar dari dalam negeri:
Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia sebagai salah satu negara dengan rasio pajak yang rendah perlu melakukan reformasi perpajakan. Pasalnya, masih banyak perusahaan yang melakukan penghindaran dan penggelapan pajak. Indonesia harus bisa meningkatkan pendapatan negara yang bersumber dari dalam negeri atau Domestic Resource Mobilisation (DMR). Namun, hal itu tidak bisa dilakukan sendiri. Sri Mulyani menjelaskan, perekonomian Indonesia yang terbuka bisa menjadi celah bagi perusahaan untuk mengindari pajak. Perekonomian Indonesia yang terbuka membuka kesempatan bagi berbagai perusahaan yang bisa beroperasi lintas negara. Di sisi lain, Indonesia kaya akan sumber daya alam dan tersebar di wilayah yang luas. Satu sisi pemerintah Indonesia sudah mulai melakukan reformasi pajak demi meningkatkan rasio pajak. Misalnya, Indonesia selalu kooperatif membahas reformasi pajak pada pertemuan yang diinisiasi IMF, Bank Dunia, dan OECD.

Wall Street Merah Gak Ngaruh! Bursa Asia Malah “Pesta Pora” | Equityworld Futures

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penemuan vaksin Covid-19 tidak serta merta mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Karena distribusi vaksin juga memerlukan waktu yang cukup agar bisa merata dibagikan ke seluruh lapisan masyarakat. Lalu selama vaksin belum ditemukan, masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan dalam melakukan aktivitas perekonomian. Sementara itu, kondisi perekonomian RI bisa dibilang lebih baik dari negara-negara lain di Asia. Kendati demikian, bukan berarti sudah aman dari krisis.

Sentimen pasar dari luar negeri:
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, setidaknya 100 juta dosis vaksin virus corona dapat didistribusikan di Amerika Serikat pada akhir 2020, atau beberapa bulan lebih awal dari perkiraan pejabat kesehatan pemerintah. Setelah FDA (Food and Drug Administration) menyetujui vaksin itu, 100 juta dosis akan dapat didistribusikan pada akhir tahun 2020 dan jumlah yang besar lebih cepat. Sebelumnya Trump bersikeras bahwa vaksin sekarang tinggal beberapa minggu lagi.

PT Equity World | Harga Emas Naik Saat Pertemuan the Fed Dimulai

PT Equity World | Harga Emas Naik Saat Pertemuan the Fed Dimulai

PT Equity World | Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Selasa (15/9/2020), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut-turut didukung harapan kebijakan moneter dovish ketika Federal Reserve AS memulai pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik US$ 2,5 atau 0,13 persen menjadi US$ 1.966,2 per ounce.

Pertemuan dua hari FOMC yang dimulai Selasa (15/9/2020) akan menjadi yang terakhir sebelum Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS). Investor mencermati pengumuman Federal Reserve pada Rabu waktu setempat setelah pertemuan berakhir.

Pasar memperkirakan pernyataan dovishFed akan menyebabkan ekspektasi peningkatan inflasi. Dampaknya, harga emas akan menguat karena pedagang sering menggunakan emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Emas Antam Berkurang Rp 7.000 Per Gram | PT Equity World

“Pernyataan dovishpertemuan Fed dan penjelasan lebih lanjut target inflasi dapat mendorong emas di atas US$ 2.000,” kata ahli strategi pasar RJO Futures, Bob Haberkorn.

Angka ekonomi yang dirilis pada Selasa (15/9/2020) beragam. Sebuah laporan yang dirilis Federal Reserve menunjukkan bahwa indeks produksi industri naik 0,4 persen pada Agustus, sedikit lebih buruk dari yang diharapkan dan lebih buruk dari angka bulan sebelumnya.

Logam mulia lainnya, perak pengiriman Desember naik 10,9 sen atau 0,4 persen, menjadi US$ 27,464 per ounce. Platinum pengiriman Oktober naik US$ 23,5 atau 2,45 persen menjadi US$ 982,2 per ounce.

Design a site like this with WordPress.com
Get started