Equityworld Futures | Wall Street Menguat Ditopang Saham Teknologi, Pasar Nantikan Data Ketenagakerjaan

Equityworld Futures | Wall Street Menguat Ditopang Saham Teknologi, Pasar Nantikan Data Ketenagakerjaan

Equityworld Futures |Pasar saham Amerika Serikat (AS) pulih pada Rabu (2/7), ditopang oleh penguatan saham teknologi seperti Nvidia, Tesla, dan Apple.

Equityworld Futures | Harga Emas Kembali Merajalela, Terbang 3 Hari Beruntun

Investor kini menanti laporan ketenagakerjaan nonpertanian sebagai indikator potensi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.

Pada pukul 11:58 siang waktu setempat, indeks Dow Jones stagnan di 44.496,43, S&P 500 naik 0,27% ke 6.214,98, dan Nasdaq naik 0,75% ke 20.354,69. Dow kini hanya berjarak 1,3% dari rekor tertingginya.

Tesla menguat 4,2% meski mencatat penurunan pengiriman kuartal II. Analis menilai data tersebut tidak seburuk perkiraan sebelumnya.

Saham Tesla sebelumnya telah turun lebih dari 20% sepanjang tahun ini. Sementara itu, Nvidia dan Apple masing-masing naik 2,2% dan 1,8%, memperkuat sektor teknologi.

Pasar sempat dibuka melemah setelah data penggajian swasta AS menunjukkan penurunan tak terduga pada Juni.

Data juga merevisi penambahan pekerjaan bulan sebelumnya menjadi lebih rendah, meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga secepatnya pada Juli.

Fokus utama tertuju pada data ketenagakerjaan nonpertanian yang akan dirilis Kamis (3/7), lebih awal dari biasanya karena libur Hari Kemerdekaan. Survei Reuters memperkirakan pertumbuhan pekerjaan melambat dan tingkat pengangguran naik ke 4,3%.

“Data tenaga kerja semakin mendekatkan Fed pada keputusan pemangkasan. Tinggal soal waktu, apakah di Juli atau September,” ujar Joe Saluzzi, manajer perdagangan di Themis Trading.

Pasar menunjukkan tren positif sejak tekanan pada April, dengan S&P 500 dan Nasdaq sempat menyentuh rekor tertinggi awal pekan ini. Investor tetap optimistis terhadap prospek pelonggaran kebijakan moneter dan pertumbuhan sektor kecerdasan buatan (AI).

Saham Centene anjlok 40% setelah perusahaan menarik proyeksi kinerja 2025 akibat penurunan signifikan pendapatan dari rencana asuransi kesehatan pasar.

Saham perusahaan sejenis juga tertekan: Elevance Health turun 8%, Molina Healthcare merosot 20%, dan UnitedHealth turun 3,5%.

Sementara itu, Verint Systems melonjak 12,2% setelah laporan bahwa Thoma Bravo sedang menjajaki akuisisi perusahaan perangkat lunak tersebut.

Secara keseluruhan, saham yang naik di NYSE mengungguli yang turun dengan rasio 1,79:1, dan di Nasdaq 1,77:1. S&P 500 mencatat 24 tertinggi dan tiga terendah baru dalam 52 minggu, sedangkan Nasdaq mencatat 66 tertinggi dan 34 terendah baru.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi, Investor Beralih dari Saham Teknologi

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi, Investor Beralih dari Saham Teknologi

Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan yang berakhir Selasa sore waktu setempat (Rabu pagi WIB).

Equityworld Futures | RUU Trump Melenggang, Harga Emas Terbang 1%

Indeks Dow Jones Industrial Average naik pada Selasa lalu karena investor beralih dari saham teknologi untuk memulai semester II-2025.

Para investor juga mempertimbangkan perkembangan terakhir terkait rancangan undang-undang pajak dan pengeluaran besar Presiden AS Donald Trump serta komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Indeks S&P 500 turun 0,11 persen dan ditutup pada level 6.198,01.

Lalu, indeks Nasdaq Composite turun 0,82 persen dan ditutup pada 20.202,89.

Sementara itu, indeks Dow Jones merupakan outlier, naik 400,17 poin, atau 0,91 persen, dan ditutup pada 44.494,94.

Para pedagang menjatuhkan saham-saham teknologi raksasa, seperti Nvidia dan Microsoft, dan memilih untuk membeli saham perusahaan perawatan kesehatan. Saham Amgen dan UnitedHealth melonjak lebih dari 4 persen.

Sedangkan saham Merck dan Johnson&Johnson naik lebih dari 3 persen dan sekitar 2 persen untuk mengangkat indeks Dow Jones yang terdiri dari 30 saham.

Di sisi lain, produsen kendaraan listrik Tesla turun 5 persen setelah Trump menyarankan dalam sebuah posting di Truth Social bahwa Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) harus menyelidiki subsidi pemerintah yang diterima perusahaan CEO Elon Musk.

Musk mengkritik RUU besar Trump dan menyebutnya sangat merusak selama akhir pekan. Ini bukan pertama kalinya Trump dan Musk berselisih mengenai rencana pengeluaran pemerintah, karena perseteruan terjadi antara keduanya awal tahun ini.

RUU besar tersebut disahkan di Senat pada hari Selasa dengan suara 51-50. Paket tersebut sekarang akan diserahkan ke DPR, yang masih dapat menolak perubahan undang-undang tersebut.

Sebelumnya pada hari itu, Ketua Teh Fed Jerome Powell mengonfirmasi di panel Bank Sentral Eropa di Portugal bahwa Fed kemungkinan akan memangkas suku bunga lagi sekarang jika bukan karena tarif.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Wall Street Pesta Pora, Tutup Kuartal II dengan Gemilang

Equityworld Futures | Wall Street Pesta Pora, Tutup Kuartal II dengan Gemilang

Equityworld Futures | Indeks-indeks Wall Street berpesta pora, S&P 500 dan Nasdaq kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada Senin (30/6/2025), menandai penutupan kuartal kedua yang mengesankan. Saham-saham naik seiring investor menutup bulan Juni dengan reli yang memecahkan rekor sebelumnya.

Equityworld Futures | Harga Emas Akhirnya Bangkit, Tapi Pemilik Emas Dibuat Cemas Karena Ini

Dikutip dari CNBC internasional, S&P 500 naik 0,52% dan ditutup di level 6.204,95, menjadi rekor tertinggi penutupan terbaru. Nasdaq Composite juga menguat 0,47% ke level 20.369,73, mencatat rekor tertinggi sepanjang masa. Sementara Dow Jones Industrial Average melesat 275,50 poin (0,63%) ke 44.094,77.

Lonjakan indeks terjadi setelah Kanada membatalkan pajak layanan digital yang sebelumnya ditujukan ke raksasa teknologi AS seperti Google, Meta, dan Amazon. Keputusan ini diambil untuk membuka kembali jalan negosiasi dagang dengan Amerika Serikat (AS), setelah Presiden Donald Trump mengumumkan penghentian semua pembicaraan dagang dengan Kanada pekan lalu.

Investor kini menanti apakah AS akan menyepakati kesepakatan dagang baru, mengingat masa berlaku penangguhan tarif selama 90 hari akan berakhir pekan depan. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyebut sejumlah negara mitra dagang tengah ‘bernegosiasi dengan itikad baik’. Namun, Trump mengingatkan, jika negosiasi gagal, tarif akan kembali seperti pengumuman awal pada 2 April.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS, Kevin Hassett, menyatakan kesepakatan dagang bisa segera rampung jika paket undang-undang tarif lolos. Meski sudah lolos pemungutan suara awal di Senat, rancangan ini menghadapi tantangan di DPR, terutama dari sejumlah anggota Partai Republik yang menolak perubahan isi dalam versi terbaru.

Meski risiko ketidakpastian tarif masih ada, analis menilai fundamental pasar tetap kuat. Kepala Strategi Ekuitas US Bank Wealth Management Terry Sandven mengatakan, dinding kekhawatiran mulai runtuh saat indeks mencetak rekor.

Sandven memperkirakan, S&P 500 bisa mencapai 6.325 hingga akhir tahun, naik sekitar 2% dari posisi saat ini, dengan didukung inflasi yang stabil, suku bunga yang terjaga, dan pertumbuhan laba perusahaan.

Kinerja pasar di bulan Juni cukup mencolok. S&P 500 naik hampir 5%, Nasdaq melonjak lebih dari 6%, dan Dow naik lebih dari 4%. Ketiga indeks utama itu juga membukukan kenaikan tajam pada kuartal II, dengan S&P 500 naik lebih dari 10%, Nasdaq melonjak hampir 18%, dan Dow Jones naik hampir 5%.

Padahal, di awal April, ketegangan dagang global dan kekhawatiran tarif sempat menekan pasar mendekati area bearish.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Wall Street Semringah, S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi

Equityworld Futures | Wall Street Semringah, S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi

Equityworld Futures | Bursa Saham Amerika Serikat, Wall Street mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan akhir pekan lalu. Pasar saham AS semringah setelah rilis data-data laba perusahaan dan ekonomi AS menunjukkan kondisi yang lebih baik dari harapan investor di tengah periode perubahan kebijakan yang dramatis.

Equityworld Futures | Dunia Kini Bertanya-tanya: Kapan Emas Kembali Perkasa?

Dua indeks utama AS, S&P 500 dan Nasdaq mencetak level penutupan tertinggi sepanjang masa pada Jumat (27/6). Indeks S&P 500 (.SPX) ditutup naik 0,5% ke level 6.173,07, sedangkan Nasdaq naik 0,52% ke level 20.273.

Adapun indeks Dow Jones naik lebih tinggi 1% ke level 43.189 meski tak mencetak rekor seperti dua indeks lainnya.

S&P 500 terakhir kali mencatatkan rekor tertinggi pada 19 Februari di level 6.144. Sejak itu hingga awal April, indeks sempat anjlok hingga mencapai 18,9% akibat pengumuman kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang memicu kekhawatiran resesi ekonomi.

Kekhawatiran mereda saat Trump memoderasi tarif terberatnya, sehingga pasar bangkit kembali.

Saham mendapat dorongan terbaru pada pekan lalu dengan meredanya kekhawatiran tentang konflik di Timur Tengah setelah pengumuman Trump tentang gencatan senjata antara Israel dan Iran dan kemungkinan The Federal Reserve akan memangkas suku bunga.

“Empat bulan terakhir di pasar mencerminkan kekhawatiran mendalam tentang kebijakan perdagangan dan pajak Trump,” kata Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments di New Jersey.

Ia menjelaskan, rasa pesimisme investor telah berubah menjadi optimisme dengan sejumlah kabar baik pada pekan lalu. Namun, risiko kebijakan masih ada.

Ketika kekhawatiran mereda, ukuran volatilitas telah turun drastis. Indeks Volatilitas Cboe (.VIX) yang mengukur kecemasan investor berbasis opsi, melonjak pada awal April, mencapai 60 dan ditutup setinggi 52,33 pada 8 April, level penutupan tertinggi dalam lima tahun.

Namun, Indeks VIX sejak itu surut dan terakhir berada di 16,32, mendekati median jangka panjangnya di 17,7.

Investor mengatakan musim pendapatan kuartal pertama yang lebih kuat dari perkiraan untuk perusahaan-perusahaan AS membantu mendorong pemulihan saham. Menurut LSEG IBES. ;aba perusahaan yang berada di papan S&P 500 secara keseluruhan naik 13,7% dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan kenaikan 8% yang diharapkan pada 1 April.
“Ini adalah salah satu kebangkitan paling dahsyat dari pasar yang hampir lesu. Perekonomian bertahan dan laba kuartal pertama secara keseluruhan cukup solid, memicu reli besar,” kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group.

Salah satu yang juga menjadi pendorong reli saham pekan lalu adalah kekuatan baru dari saham teknologi dan pertumbuhan yang megacap “Magnificent Seven”. Kelompok tersebut, yang antara lain meliputi Microsoft (MSFT.O), Nvidia (NVDA.O), dan Amazon (AMZN.O) telah memimpin indeks ekuitas naik dalam dua tahun terakhir meski mengalami awal yang sulit pada tahun 2025.

Sejak 8 April, ETF Roundhill Magnificent Seven (MAGS.Z), telah melonjak sekitar 37% terhadap kenaikan sekitar 24% untuk S&P 500. Saham-saham Magnificent Seven juga mendorong S&P 500 membukukan kenaikan tahunan berturut-turut lebih dari 20% pada tahun 2023 dan 2024.

“Saya tidak berpikir tahun ini akan menjadi tahun yang eksplosif seperti dua tahun terakhir. Saya kira lebih seperti, kita sudah kembali dari aksi jual dan kenaikan 5% hingga 10% sudah sangat hebat, mengingat semua yang telah terjadi,” kata Meckler.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Wall Street Dekati Rekor Tertinggi Seiring Anjloknya Harga Minyak

Equityworld Futures | Wall Street Dekati Rekor Tertinggi Seiring Anjloknya Harga Minyak

Equityworld Futures | Indeks utama Wall Street kembali menguat mendekati level tertingginya sepanjang masa pada Selasa (24/6/2025), didorong oleh penurunan tajam harga minyak mentah. Penurunan harga ini dipicu oleh harapan bahwa konflik antara Israel dan Iran tidak akan mengganggu pasokan minyak global.

Equityworld Futures | Sudah Dibantu “Musuh Abadi”, Harga Emas Tetap Jeblok: Terburuk 10 Hari

Dilansir dari AP, indeks S&P 500 naik 1,1% dan kini hanya terpaut 0,8% dari rekor tertingginya yang tercatat pada Februari lalu. Kenaikan ini menyusul reli besar di bursa saham Eropa dan Asia, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah sepakat melakukan gencatan senjata total, meskipun kondisinya masih rapuh.

Dow Jones Industrial Average juga melonjak 1,2%, dan indeks komposit Nasdaq menguat 1,4%.

Saham operator kapal pesiar Carnival melesat 6,9% setelah membukukan laba kuartalan yang jauh melampaui ekspektasi analis. Saham Uber Technologies juga naik 7,5% setelah mengumumkan bahwa pengguna di Atlanta kini bisa memesan kendaraan otonom Waymo langsung dari aplikasi Uber.

Sementara itu, Coinbase Global melesat 12,1% seiring kenaikan harga Bitcoin yang kembali menembus level US$ 105.000.

Secara keseluruhan, S&P 500 naik 67,01 poin menjadi 6.092,18. Dow Jones Industrial Average naik 507,24 poin menjadi 43.089,02, dan Nasdaq Composite naik 281,56 poin menjadi 19.912,53.

Indeks saham global juga menunjukkan penguatan signifikan. Bursa di Prancis, Jerman, hingga Jepang naik sedikitnya 1%. Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 2,1% dan Kospi Korea Selatan memimpin dengan kenaikan hingga 3%.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Prediksi Analis soal Harga Emas Setelah AS Bantu Israel Gempur Iran

Equityworld Futures | Prediksi Analis soal Harga Emas Setelah AS Bantu Israel Gempur Iran

Equityworld Futures | Harga emas dunia menguat tipis pada perdagangan Senin (23/6) seiring meningkatnya permintaan aset aman (safe haven) di tengah kekhawatiran konflik yang semakin meluas di Timur Tengah.

Equityworld Futures | Harga Emas Terjun Bebas Hari ini, Tiba-tiba Kehilangan Tenaga

Investor global memantau respons Iran terhadap serangan militer Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklirnya.

Melansir Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi US$3.371,30 per ounce pada pukul 00.20 GMT. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS tercatat stabil di level US$3.387,20.

Ketegangan memuncak setelah AS bergabung dengan Israel dalam melakukan serangan terbesar terhadap Iran sejak Revolusi 1979.

Presiden AS Donald Trump dalam pidato televisi memperingatkan setiap serangan balasan dari Iran akan memicu respons lanjutan, kecuali Iran memilih jalan damai.

Namun, Teheran telah menyatakan akan membalas, dengan laporan adanya tembakan misil yang terus berlangsung antara kedua negara sepanjang akhir pekan.

Di saat yang sama, pasar juga mencermati pernyataan terbuka pertama dari pejabat The Fed setelah keputusan untuk menahan suku bunga pekan lalu.

Dalam laporan kebijakan moneter terbarunya kepada Kongres, The Fed menyebutkan inflasi AS masih cukup tinggi dan pasar tenaga kerja tetap kuat. Namun, dampak penuh dari tarif Trump diperkirakan belum sepenuhnya terasa, sehingga bank sentral AS itu memilih menunggu kejelasan lebih lanjut sebelum mengambil langkah kebijakan baru.

Trump kembali melontarkan ide untuk memecat Ketua The Fed Jerome Powell, yang selama ini kerap dikritiknya karena tidak cukup agresif menurunkan suku bunga.

Di pasar logam lainnya, harga perak naik 0,1 persen ke level US$36,03 per ounce. Sementara harga platinum turun 0,3 persen menjadi US$1.260,78 dan paladium melemah tipis 0,1 persen ke US$1.043 per ounce.

Sementara itu, berdasarkan grafik harga beli emas di Pegadaian untuk periode 16-22 Juni 2025, harga emas cenderung menurun dalam sepekan terakhir.

Pada 16 Juni, harga berada di kisaran Rp18.800 per 0,01 gram, kemudian terus menurun hingga menyentuh titik terendah sekitar Rp18.470 per 0,01 gram pada Sabtu (21/6).

Namun, pada Minggu (22/6), harga emas Pegadaian kembali menguat dan naik ke level sekitar Rp18.600 per 0,01 gram, seiring pulihnya harga emas global menjelang awal pekan ini.

Analis pasar Ibrahim Assuaibi memprediksi kecamuk yang makin menjadi di Timur Tengah akan mendongkrak harga emas. Prediksinya, harga emas dunia akan melesat ke US$3.450, bahkan US$3.500 per ons troi.

“Tak hanya emas, minyak juga akan naik, apalagi Iran juga sudah mengancam akan menutup Selat Hormuz yang selama ini menjadi tempat lalu lintas minyak dunia,” katanya Minggu kemarin.

Efek katanya, juga akan terjadi pada rupiah.

“Tapi untuk rupiah melemahnya tidak tidak signifikan karena hanya 100 poin,” katanya.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Fluktuatif, Investor Gelisah Konflik Iran-Israel Memanas

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Fluktuatif, Investor Gelisah Konflik Iran-Israel Memanas

Equityworld Futures | Indeks utama saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup fluktuatif pada penutupan perdagangan Jumat (20/6). Berfluktuasinya indeks saham AS dikarenakan investor gelisah Amerika Serikat (AS) terlibat atas konflik Iran-Israel.

Equityworld Futures | Harga Emas Menggila! Siap Tembus US$ 3.500 Usai Serangan AS ke Iran

Mengutip Reuters pada Senin (23/6) Dow Jones (.DJI) tercatat naik 0,08 persen menjadi 42.206,82 poin, Nasdaq turun 0,51 persen jadi 19.447,41 poin, dan S&P 500 turun 0,22 persen menjadi 5.967,84 poin.

S&P 500 berakhir lebih rendah sepanjang minggu, sementara Nasdaq mencatat kenaikan mingguan.

Sebelumnya, Iran mengatakan tidak akan membahas masa depan program nuklirnya saat diserang oleh Israel, karena Eropa mencoba membujuk Teheran kembali ke dalam negosiasi.

Kata Gedung Putih pada Kamis (19/6), Presiden AS Donald Trump belum memutuskan dalam dua minggu ke depan apakah AS akan terlibat dalam perang udara Israel-Iran, hal ini menambah tekanan Teheran untuk bernegosiasi. Namun pada Minggu (22/6), Trump ikuti langkah Israel dengan menyerang Iran.

“Investor sedikit gugup tentang membeli saham tepat di depan situasi ini dan, lebih khusus lagi, tepat di depan akhir pekan ini,” kata Rick Meckler, seorang mitra di Cherry Lane Investments di New Vernon, New Jersey.

Saham megacap teknologi, termasuk Nvidia (NVDA.O) menjadi salah satu penyumbang poin negatif terbesar pada S&P 500 dan Nasdaq.

Volume hari Jumat lebih tinggi dari rata-rata baru-baru ini. Hari itu menandai peristiwa “triple-witching”, yang merupakan berakhirnya opsi saham, indeks saham berjangka, dan kontrak opsi indeks saham secara simultan yang terjadi sekali setiap kuartal.

Volume bursa AS adalah 20,91 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 18,06 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Para investor juga mempertimbangkan komentar dari pejabat Federal Reserve (The Fed) pada hari Rabu (18/6) yang membiarkan suku bunga tak berubah.

Di sisi lain, Ketua The Fed Jerome Powell memperingatkan inflasi dapat meningkat selama musim panas karena tarif Trump.

Gubernur Fed Christopher Waller merasa risiko inflasi dari tarif terpantau kecil, Fed harus memangkas suku bunga segera setelah pertemuan berikutnya. Presiden Fed Richmond Tom Barkin mengatakan tidak ada urgensi untuk memotong suku bunga.

Kroger (KR.N) melonjak 9,8 persen setelah rantai toko kelontong meningkatkan perkiraan pertumbuhan penjualan tahunannya.

Saham Accenture (ACN.N) turun 6,9 persen setelah penyedia layanan TI mengatakan pemesanan baru menurun pada kuartal ketiga.

Penurunan melebihi jumlah pemuka dengan rasio 1,1 banding 1 di NYSE. Ada 102 tertinggi baru dan 59 terendah baru di NYSE.

Di Nasdaq, 1.894 saham naik dan 2.651 jatuh karena penurunan masalah melebihi jumlah pemuka dengan rasio 1,4 banding 1.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Wall Street Bervariasi Setelah Suku Bunga The Fed Tetap

Equityworld Futures | Wall Street Bervariasi Setelah Suku Bunga The Fed Tetap

Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Rabu, 18 Juni 2025. Indeks Dow Jones melemah seiring pembaruan kebijakan terbaru the Federal Reserve (the Fed) yang mempertahankan suku bunga acuan.

Equityworld Futures | Harga Emas Lunglai Usai Keputusan The Fed

Selain itu, Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan akan menanti untuk melihat dampak tarif Presiden AS Donald Trump terhadap inflasi sebelum melanjutkan penetapan suku bunga.

Mengutip CNBC, Kamis (19/6/2025), indeks Dow Jones melemah 44,14 poin atau 0,10% dan berakhir di posisi 42.171,66. Indeks S&P 500 susut 0,03% dan ditutup ke posisi 5.980,87. Indeks Nasdaq menguat tipis 0,13% hingga ditutup ke posisi 19.546,27.

The Fed mempertahankan suku bunga utamanya pada Rabu dalam kisaran 4,25% hingga 4,5%, seperti yang diharapkan pasar.

Meskipun demikian, ternyata itu menjadi berita yang beragam bagi investor, karena bank sentral masih mengisyaratkan dua kali penurunan suku bunga tahun ini sementara secara bersamaan mengisyaratkan ancaman stagnasi inflasi. Para pembuat kebijakan menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2025 menjadi hanya 1,4% dan menaikkan prospek inflasi inti menjadi 3,1%.

“Kita mulai melihat beberapa dampak” tarif terhadap inflasi,” ujar Powell.

Ia juga mengatakan para pembuat kebijakan “berada dalam posisi yang baik untuk menunggu” sebelum melakukan penyesuaian apa pun terhadap tarif.

“Besarnya dampak tarif, durasinya, dan waktu yang dibutuhkan semuanya sangat tidak pasti,” kata Powell.

“Itulah sebabnya kami pikir hal yang tepat untuk dilakukan adalah bertahan di tempat kami saat kami mempelajari lebih lanjut.”

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Kehilangan Harapan, Wall Street Ditutup Melemah

Equityworld Futures | Kehilangan Harapan, Wall Street Ditutup Melemah

Equityworld Futures | Indeks Wall Street ditutup melemah, seiring harga minyak mentah yang terus menanjak. Selain itu, keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meninggalkan KTT G-7 lebih awal ikut memberikan sentimen negatif pada pasar saham.

Equityworld Futures | Permintaan Menguat Imbas Konflik Iran-Israel, Harga Emas Lanjut Reli

Trump kembali ke Washington sehari sebelum KTT berakhir karena konflik Israel-Iran meningkat. Kepulangan Trump dari Kanada, tempat KTT berlangsung, menghapus harapan adanya pembicaraan inti, seperti tarif.

“Pasar sangat ingin mendengar kabar tentang perjanjian perdagangan dari G-7 dan berita tentang Trump yang pergi lebih awal mengecewakan, meskipun kita semua tahu alasannya,” kata Kepala Investasi Apollon Wealth Management, Eric Sterner, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (18/6/20025).

“Pasar memperhatikan konflik Timur Tengah, tetapi merasa itu hanya memengaruhi kedua negara itu. Itu memang menimbulkan kekhawatiran, terutama jika Iran melakukan sesuatu dengan Selat Hormuz,” tambahnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) memperpanjang penurunan dan berakhir turun 0,70%. Sementara indeks S&P 500 (SPX) turun 0,84% dan Nasdaq Composite turun 0,91%.

Tidak ada gangguan berarti pada aliran minyak, dan Qatar mengatakan produksinya di ladang gas terbesar di dunia tetap stabil, meskipun serangan udara Israel menyebabkan Iran menghentikan sebagian produksi.

Minyak mentah AS terus melonjak dan ditutup 4,46% lebih tinggi menjadi US$ 74,97 per barel, sementara Brent naik 4,52% menjadi US$ 76,54 per barel.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Wall Street Menghijau, Investor Optimistis Konflik Israel-Iran Mereda

Equityworld Futures | Wall Street Menghijau, Investor Optimistis Konflik Israel-Iran Mereda

Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street ditutup menguat karena investor optimistis konflik Israel dan Iran dapat terkendali. Di sisi lain, lonjakan harga minyak akibat konflik juga mulai mereda.

Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok 1% Lebih Saat Konflik Israel dan Iran Memanas

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 317,30 poin atau 0,75 persen dan ditutup pada level 42.515,09. Lalu, indeks S&P 500 naik 0,94 persen dan ditutup pada level 6.033,11.

Sementara itu, indeks Nasdaq Composite melonjak 1,52 persen dan menetap pada 19.701,21.

Minyak mentah West Texas Intermediate atau harga minyak berjangka turun lebih dari 1 persen menjadi 71,77 dollar AS per barel setelah diperdagangkan di atas 77 dollar AS pada sesi semalam.

Para pedagang telah mengamati dengan seksama Timur Tengah setelah serangan Israel terhadap Iran pada hari Jumat. Iran meluncurkan rudal sebagai balasan, yang meningkatkan keparahan konflik di wilayah tersebut.

Namun, ada optimisme pada hari Senin bahwa situasi tidak akan memburuk setelah Iran dilaporkan meminta beberapa negara, termasuk Arab Saudi, untuk mendesak Presiden Donald Trump agar menekan Israel agar segera melakukan gencatan senjata.

Gencatan senjata akan dilakukan sebagai imbalan atas fleksibilitas Iran dalam perundingan nuklir.

Serangan berlanjut pada hari keempat Senin, dengan kedua negara saling menyerang fasilitas energi masing-masing, sebuah eskalasi yang dapat mengguncang ekonomi dan pasar global lebih jauh pada minggu berikutnya.

Iran mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menutup Selat Hormuz, rute utama pasar minyak global. Sedangkan, Israel mengklaim pada hari Senin telah mencapai “keunggulan udara” atas Iran.

Konflik tersebut memicu aksi jual saham pada hari Jumat, dengan Dow anjlok lebih dari 700 poin dan ketiga indeks utama anjlok lebih dari 1 persen. Dow mengakhiri minggu ini dengan penurunan 1,3 persen, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun 0,4 persen dan 0,6 persen.

Harga minyak awalnya melonjak menyusul serangan Israel, sehingga membebani aset berisiko. Harga emas juga naik, karena logam tersebut dianggap sebagai aset aman yang banyak diincar investor saat pasar bergejolak.

Semua saham “Magnificent Seven” naik pada hari Senin, karena penurunan harga minyak menyebabkan investor kembali mengambil risiko lebih besar. Saham Tesla naik lebih dari 1 persen, dan Meta Platforms naik hampir 3 persen, didukung oleh berita bahwa iklan akan hadir di WhatsApp. Sementara itu, Palantir, yang dipandang sebagai penerima manfaat dari meningkatnya konflik global, bergerak hampir 3 persen lebih tinggi.

Para investor juga mencerna data survei manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan pada Senin pagi, yang muncul menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve pada hari Rabu.

Bank sentral AS The Fed kemungkinan sekitar 100 persen bahwa bank sentral tidak akan mengubah suku bunga, bahkan saat Trump telah menekan Ketua Fed Jerome Powell untuk menurunkan suku bunga.

Harga minyak yang lebih tinggi akibat konflik Timur Tengah kemungkinan akan semakin mengurangi kemungkinan Fed akan melonggarkan kebijakan moneter dalam waktu dekat.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Design a site like this with WordPress.com
Get started