Equityworld Futures | Bursa Asia Menguat Ikuti Wall Street Jumat (18/7), Yen Melemah Jelang Pemilu Jepang

Equityworld Futures | Bursa Asia Menguat Ikuti Wall Street Jumat (18/7), Yen Melemah Jelang Pemilu Jepang

Equityworld Futures | Bursa saham Asia menguat pada Jumat (18/7), mengikuti reli di Wall Street, setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang masih solid dan laporan keuangan perusahaan yang kuat meredam kekhawatiran pasar terkait tarif.

Equityworld Futures | Harga Emas Tertekan Penguatan Dolar dan Data Ekonomi AS

Sementara itu, yen Jepang melemah untuk pekan kedua berturut-turut menjelang pemilu majelis tinggi Jepang.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq kembali mencetak rekor tertinggi semalam, dipicu oleh data penjualan ritel dan klaim tunjangan pengangguran AS yang melebihi ekspektasi.

Data ini menunjukkan perbaikan moderat ekonomi yang memberi ruang bagi The Fed untuk menimbang dampak inflasi dari tarif yang lebih tinggi.

Raksasa streaming Netflix mencatat laba kuartal II yang melampaui ekspektasi berkat pelemahan dolar AS.

Namun, sahamnya turun 1,8% dalam perdagangan pasca-penutupan, karena analis menilai kinerja kuat tersebut telah tercermin dalam harga saham sebelumnya.

Pada Jumat pagi, indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,8%, tertinggi sejak akhir 2021, dengan kenaikan mingguan mencapai 1,7%.

Sebaliknya, indeks Nikkei Jepang melemah 0,2%. Yen diperdagangkan di level 148,54 per dolar AS, turun sekitar 0,7% pekan ini, setelah jajak pendapat menunjukkan koalisi Perdana Menteri Shigeru Ishiba berisiko kehilangan mayoritas dalam pemilu yang akan digelar Minggu.

Data inflasi inti Jepang yang dirilis Jumat menunjukkan perlambatan pada Juni akibat pemangkasan sementara tagihan utilitas.

Namun, inflasi tetap berada di atas target 2% Bank of Japan. Tingginya biaya hidup, termasuk lonjakan harga beras, turut memicu penurunan popularitas Ishiba.

“Jika PM Ishiba memutuskan mundur akibat kekalahan pemilu, USD/JPY bisa dengan mudah menembus level 149,7, membuka potensi gejolak politik awal,” kata Jayati Bharadwaj, Kepala Strategi Valas di TD Securities.

“Sebaliknya, yen bisa menguat kembali jika koalisi penguasa menang dan mampu mencapai kemajuan cepat dalam perundingan dagang dengan Trump.”

Saham-saham unggulan China naik 0,3%, sementara indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 1,2%.

Saham TSMC di bursa Taipei produsen utama chip AI canggih dunia naik 2,2% setelah membukukan laba kuartalan tertinggi sepanjang masa pada Kamis.

Namun, perusahaan memperingatkan bahwa pendapatan mendatang bisa terdampak oleh tarif AS.

Di pasar valuta asing, dolar AS kembali tertekan pada Jumat meskipun sempat menguat 0,3% terhadap mata uang utama semalam.

Secara mingguan, dolar mencatatkan kenaikan 0,6%, memperpanjang rebound dari level terendah dalam 3,5 tahun yang terjadi dua pekan lalu.

Gubernur The Fed Christopher Waller menyatakan pada Kamis bahwa dirinya masih mendukung pemangkasan suku bunga akhir bulan ini. Namun, sebagian besar pejabat Fed lainnya belum menunjukkan indikasi keinginan untuk melonggarkan kebijakan.

Kontrak berjangka dana Fed kini hampir tidak memproyeksikan peluang pemangkasan suku bunga pada 30 Juli, sementara peluang pemangkasan pada September diperkirakan sekitar 62%.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun tipis di sesi Asia. Yield obligasi 10 tahun AS melemah 2 basis poin menjadi 4,445%, sementara yield obligasi 2 tahun turun ke 3,898%.

Harga minyak relatif stabil pada Jumat, setelah naik US$1 semalam menyusul serangan drone keempat berturut-turut terhadap ladang minyak di Kurdistan, Irak, yang meningkatkan kekhawatiran geopolitik di kawasan.

Minyak mentah AS naik tipis 0,2% menjadi US$67,66 per barel, sedangkan Brent menguat 0,2% ke level US$69,68 per barel. Namun, keduanya mencatat pelemahan sekitar 1% dalam sepekan.

Sementara itu, harga emas spot stabil di US$3.337 per ons troi, meskipun diperkirakan turun 0,5% sepanjang pekan.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Bursa Asia Menguat Ikuti Wall Street Jumat (18/7), Yen Melemah Jelang Pemilu Jepang

Equityworld Futures | Bursa Asia Menguat Ikuti Wall Street Jumat (18/7), Yen Melemah Jelang Pemilu Jepang

Equityworld Futures | Bursa saham Asia menguat pada Jumat (18/7), mengikuti reli di Wall Street, setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang masih solid dan laporan keuangan perusahaan yang kuat meredam kekhawatiran pasar terkait tarif.

Equityworld Futures | Harga Emas Tertekan Penguatan Dolar dan Data Ekonomi AS

Sementara itu, yen Jepang melemah untuk pekan kedua berturut-turut menjelang pemilu majelis tinggi Jepang.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq kembali mencetak rekor tertinggi semalam, dipicu oleh data penjualan ritel dan klaim tunjangan pengangguran AS yang melebihi ekspektasi.

Data ini menunjukkan perbaikan moderat ekonomi yang memberi ruang bagi The Fed untuk menimbang dampak inflasi dari tarif yang lebih tinggi.

Raksasa streaming Netflix mencatat laba kuartal II yang melampaui ekspektasi berkat pelemahan dolar AS.

Namun, sahamnya turun 1,8% dalam perdagangan pasca-penutupan, karena analis menilai kinerja kuat tersebut telah tercermin dalam harga saham sebelumnya.

Pada Jumat pagi, indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,8%, tertinggi sejak akhir 2021, dengan kenaikan mingguan mencapai 1,7%.

Sebaliknya, indeks Nikkei Jepang melemah 0,2%. Yen diperdagangkan di level 148,54 per dolar AS, turun sekitar 0,7% pekan ini, setelah jajak pendapat menunjukkan koalisi Perdana Menteri Shigeru Ishiba berisiko kehilangan mayoritas dalam pemilu yang akan digelar Minggu.

Data inflasi inti Jepang yang dirilis Jumat menunjukkan perlambatan pada Juni akibat pemangkasan sementara tagihan utilitas.

Namun, inflasi tetap berada di atas target 2% Bank of Japan. Tingginya biaya hidup, termasuk lonjakan harga beras, turut memicu penurunan popularitas Ishiba.

“Jika PM Ishiba memutuskan mundur akibat kekalahan pemilu, USD/JPY bisa dengan mudah menembus level 149,7, membuka potensi gejolak politik awal,” kata Jayati Bharadwaj, Kepala Strategi Valas di TD Securities.

“Sebaliknya, yen bisa menguat kembali jika koalisi penguasa menang dan mampu mencapai kemajuan cepat dalam perundingan dagang dengan Trump.”

Saham-saham unggulan China naik 0,3%, sementara indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 1,2%.

Saham TSMC di bursa Taipei produsen utama chip AI canggih dunia naik 2,2% setelah membukukan laba kuartalan tertinggi sepanjang masa pada Kamis.

Namun, perusahaan memperingatkan bahwa pendapatan mendatang bisa terdampak oleh tarif AS.

Di pasar valuta asing, dolar AS kembali tertekan pada Jumat meskipun sempat menguat 0,3% terhadap mata uang utama semalam.

Secara mingguan, dolar mencatatkan kenaikan 0,6%, memperpanjang rebound dari level terendah dalam 3,5 tahun yang terjadi dua pekan lalu.

Gubernur The Fed Christopher Waller menyatakan pada Kamis bahwa dirinya masih mendukung pemangkasan suku bunga akhir bulan ini. Namun, sebagian besar pejabat Fed lainnya belum menunjukkan indikasi keinginan untuk melonggarkan kebijakan.

Kontrak berjangka dana Fed kini hampir tidak memproyeksikan peluang pemangkasan suku bunga pada 30 Juli, sementara peluang pemangkasan pada September diperkirakan sekitar 62%.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun tipis di sesi Asia. Yield obligasi 10 tahun AS melemah 2 basis poin menjadi 4,445%, sementara yield obligasi 2 tahun turun ke 3,898%.

Harga minyak relatif stabil pada Jumat, setelah naik US$1 semalam menyusul serangan drone keempat berturut-turut terhadap ladang minyak di Kurdistan, Irak, yang meningkatkan kekhawatiran geopolitik di kawasan.

Minyak mentah AS naik tipis 0,2% menjadi US$67,66 per barel, sedangkan Brent menguat 0,2% ke level US$69,68 per barel. Namun, keduanya mencatat pelemahan sekitar 1% dalam sepekan.

Sementara itu, harga emas spot stabil di US$3.337 per ons troi, meskipun diperkirakan turun 0,5% sepanjang pekan.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Ikut Pesta Wall Street, Bursa Asia Kompak Menguat Pagi ini

Equityworld Futures | Ikut Pesta Wall Street, Bursa Asia Kompak Menguat Pagi ini

Equityworld Futures | Bursa Asia-Pasifik kompak menguat mengikuti kenaikan Wall Street dengan sentimen laporan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat dan sejumlah pendapatan perusahaan yang lebih baik dari perkiraan pagi ini, Jumat (18/7/2025).

Equityworld Futures | Harga Emas Tertekan Penguatan Dolar dan Data Ekonomi AS

Pasar saham Australia membukukan kenaikan rekor tertinggi dengan indeks S&P/ASX 200 Australia yang naik 0,58% ke 8.689,4 pada awal perdagangan. Secara year-to-date, indeks acuan ini telah naik 6,62%.

Saham-saham yang masuk dalam indeks seperti raksasa pertambangan BHP dan Rio Tinto masing-masing naik 1,7% dan 1,32%. Perusahaan bioteknologi CSL naik lebih dari 1,7%.

Selanjutnya, indeks acuan Jepang, Nikkei 225, naik 0,39% pada pembukaan, sementara Topix naik 0,26% pada pukul 8.02 pagi waktu setempat. Kospi Korea Selatan naik 0,21% dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil naik 0,28%.

Mengutip CNBC Internasional, inflasi inti Jepang mendingin pada bulan Juni seperti yang diharapkan, turun dari level tertinggi 29 bulan karena harga beras yang melemah.

Inflasi inti Jepang turun menjadi 3,3% di bulan Juni, turun dari level tertinggi 29 bulan di 3,7% karena inflasi beras menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Sementara itu, Wall Street kompak menguat pada perdagangan Kamis atau Jumat dini hari waktu Indonesia, terdorong oleh laporan data ekonomi terbaru serta serangkaian rilis kinerja keuangan perusahaan.

Indeks S&P 500 naik 0,54% dan mencetak penutupan rekor baru di level 6.297,36, merupakan rekor kesembilan tahun ini.

Indeks Nasdaq Composite, yang sarat saham teknologi, melonjak 0,75% dan mencapai rekor penutupan kesepuluh di tahun 2025, yakni di level 20.885,65. Kedua indeks tersebut juga menyentuh rekor tertinggi intraday sepanjang masa.

Indeks Dow Jones Industrial Average menanjak 229,71 poin atau 0,52%, dan berakhir di level 44.484,49.

Saham PepsiCo melonjak lebih dari 7% setelah mencatat laba yang lebih baik dari perkiraan analis. United Airlines juga naik 3% setelah maskapai tersebut melaporkan laba yang melampaui ekspektasi pasar.

Rangkaian laporan laba kuartalan yang dirilis minggu ini telah melampaui ekspektasi Wall Street sehingga meningkatkan kepercayaan investor.

Sekitar 50 komponen indeks S&P 500 telah melaporkan kinerjanya sejauh ini, dan 88% di antaranya mengalahkan perkiraan analis.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Efek Trump Mulai Terasa! Dolar & Treasury Langsung Naik

Equityworld Futures | Efek Trump Mulai Terasa! Dolar & Treasury Langsung Naik

Equityworld Futures | Dolar AS dan imbal hasil Treasury sedikit menguat pada hari Rabu (15/7), yang pada gilirannya terus menekan yen setelah laporan inflasi AS terbaru menunjukkan tanda-tanda bahwa tarif Presiden Donald Trump mulai menekan harga.

Equityworld Futures | Harga Emas Bikin Frustasi: Kehilangan Arah, Gak Tahu Kapan Naiknya

Kenaikan harga berbagai barang seperti kopi, peralatan audio, dan perabot rumah tangga mendorong laju inflasi lebih tinggi pada bulan Juni, dengan kenaikan substansial pada harga barang-barang impor yang banyak tersebut.

Hal ini mendorong dolar dan imbal hasil obligasi lebih tinggi karena investor mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini.

Lonjakan dolar AS paling terlihat terhadap yen, karena mendorong mata uang Jepang tersebut ke level terendah empat bulan di 149,03 yen semalam. Dolar AS terakhir diperdagangkan pada 148,90 yen.

Euro dan poundsterling juga melemah mendekati level terendah tiga minggu yang dicapai pada sesi sebelumnya, dan terakhir dibeli masing-masing di $1,1608 dan $1,3394. Para pedagang kini memperkirakan pelonggaran kebijakan The Fed sebesar sekitar 43 basis poin pada bulan Desember, turun dari sedikit di atas 50 bps pada awal pekan.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS tetap tinggi pada hari Rabu, dengan imbal hasil acuan 10-tahun mencapai level tertinggi satu bulan di 4,4950%.

Imbal hasil dua tahun stabil di 3,9503%, setelah naik sekitar 6 bps pada sesi sebelumnya.

Hal ini membuat dolar AS tetap terdukung terhadap sekeranjang mata uang, karena nilainya mendekati level tertinggi satu bulan di 98,60.

Di tempat lain, dolar Australia menguat 0,02% menjadi $0,6517 setelah turun 0,45% pada hari Selasa. Dolar Selandia Baru naik 0,17% menjadi $0,5955.

Yang juga membebani pikiran investor adalah prospek bahwa penerus Powell nantinya bisa jadi seseorang yang lebih cenderung menurunkan suku bunga, yang berpotensi memicu kenaikan harga.

Trump telah mengecam Powell selama berbulan-bulan karena tidak melonggarkan kebijakan moneternya dan berulang kali mendesaknya untuk mengundurkan diri. Pada hari Selasa, Trump mengatakan bahwa pembengkakan biaya renovasi kantor pusat The Fed di Washington senilai $2,5 miliar dapat berujung pada pemecatan.

Dalam hal perdagangan, Trump pada hari Selasa mengatakan bahwa AS akan mengenakan tarif sebesar 19% untuk barang-barang dari Indonesia berdasarkan perjanjian dengan negara Asia Tenggara tersebut dan bahwa lebih banyak kesepakatan sedang digodok.

Ia juga mengatakan bahwa surat pemberitahuan tarif kepada negara-negara yang lebih kecil akan segera dikirimkan, dan bahwa pemerintahannya kemungkinan akan menetapkan tarif “sedikit di atas 10%” untuk negara-negara tersebut.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Source : News Maker 23 – Indonesia News Portal for Traders

Equityworld Futures | Wall Street Tebar Banyak Cuan saat Investor Pantau Tarif Trump

Equityworld Futures | Wall Street Tebar Banyak Cuan saat Investor Pantau Tarif Trump

Equityworld Futures | Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street naik moderat pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), karena investor bersiap menghadapi dimulainya musim laporan keuangan kuartal kedua yang tidak resmi, sementara ketegangan perdagangan semakin menambah ketidakpastian.

Equityworld Futures | Harga Emas Akhirnya Runtuh, Takluk oleh “Musuh Abadi” nya

Mengutip Xinhua, Selasa, 15 Juli 2025, indeks Dow Jones Industrial Average naik 88,14 poin, atau 0,20 persen, dan ditutup pada level 44.459,65. Indeks S&P 500 naik 8,81 poin, atau 0,14 persen, ke level 6.268,56. Indeks Nasdaq Composite naik 54,80 poin, atau 0,27 persen, dan ditutup pada level 20.640,33, rekor penutupan baru.

Sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup di zona hijau, dengan sektor jasa komunikasi dan keuangan memimpin penguatan dengan masing-masing naik 0,73 persen dan 0,67 persen. Sementara itu, sektor energi dan material memimpin penguatan dengan masing-masing turun 1,2 persen dan 0,44 persen.

Pelaku pasar tetap fokus pada peningkatan ancaman tarif setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan AS akan menerapkan tarif 30 persen atas impor dari Uni Eropa dan Meksiko mulai 1 Agustus. Para pejabat dari Uni Eropa dan Meksiko mengatakan mereka akan melanjutkan perundingan dengan Washington dalam beberapa minggu mendatang dengan harapan dapat mengamankan penurunan tarif.

Perkembangan tarif ini muncul menjelang laporan Indeks Harga Konsumen periode Juni, yang akan dirilis akhir pekan ini. Investor mencermati tanda-tanda tarif sebelumnya telah mulai mendorong kenaikan harga, yang dapat memengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve yang diperkirakan akan diumumkan dalam waktu kurang dari dua minggu.

Trump ancam kenakan tarif sekunder 100% ke Rusia

Secara terpisah, Trump meningkatkan ketegangan dengan Rusia, mengancam akan mengenakan tarif sekunder sekitar 100 persen dan menjanjikan dukungan militer tambahan AS untuk Ukraina.

Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun naik tipis menjadi 4,43 persen dari 4,42 persen pada Jumat. Imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 30 tahun naik 1,4 basis poin menjadi 4,971 persen, level tertinggi sejak 3 Juni.

Wall Street juga menantikan pendapatan dari bank-bank besar AS, yang akan dimulai pada Selasa, serta peningkatan aktivitas di pasar IPO dan M&A.

Di antara perusahaan teknologi terbesar, Alphabet dan Tesla masing-masing naik sekitar satu persen. Amazon, Meta Platforms, dan Broadcom mencatat kenaikan moderat, sementara Apple turun 1,2 persen. Nvidia, yang baru-baru ini menjadi perusahaan pertama yang mencapai nilai pasar lebih dari USD4 triliun, turun 0,52 persen, dan Microsoft sedikit menurun.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Emas melonjak menjadi $3.350: Ketegangan Perdagangan AS-Tiongkok Memicu Kenaikan Signifikan

Equityworld Futures | Harga emas kembali mencatat rekor tertinggi, menembus angka $3.350 per ounce pada perdagangan hari ini. Kenaikan drastis ini dipicu oleh meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, yang memicu kekhawatiran pasar global dan mendorong investor mencari aset safe haven.

Equityworld Futures | Harga Emas Diperkirakan Naik Lagi Akibat Ketidakpastian Global

Situasi memanas setelah perundingan dagang terbaru antara kedua negara berakhir tanpa kesepakatan signifikan. Amerika Serikat mengancam akan memberlakukan tarif tambahan pada produk-produk teknologi Tiongkok, sementara Beijing merespons dengan sinyal akan membalas dengan langkah serupa, termasuk potensi pembatasan ekspor material langka yang krusial bagi industri AS.

Analis pasar, Budi Santoso dari Kapital Investama, menyatakan, “Emas sekali lagi membuktikan perannya sebagai lindung nilai utama di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. Eskalasi konflik dagang AS-Tiongkok menciptakan ketidakpastian yang signifikan bagi rantai pasokan global dan prospek pertumbuhan ekonomi, membuat emas menjadi pilihan yang sangat menarik bagi investor.”

Selain ketegangan dagang, faktor lain yang turut mendorong kenaikan harga emas adalah ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral global, terutama Federal Reserve AS, untuk meredam dampak perlambatan ekonomi yang dipicu oleh perang dagang. Suku bunga yang lebih rendah cenderung membuat emas, yang tidak menawarkan yield, menjadi lebih menarik dibandingkan aset berpendapatan tetap.

“Selama ketidakpastian geopolitik dan ekonomi masih membayangi, kami memperkirakan harga emas akan tetap berada pada lintasan kenaikan,” tambah Santoso. “Investor harus terus memantau perkembangan perundingan dagang ini karena setiap perkembangan baru dapat memicu volatilitas harga emas yang signifikan.”

Kenaikan harga emas ini juga berdampak pada pasar komoditas lainnya dan mata uang global, dengan banyak investor yang mengalihkan portofolio mereka ke aset-aset yang dianggap lebih aman. Pasar kini menanti langkah selanjutnya dari Washington dan Beijing, yang akan sangat menentukan arah pergerakan harga emas dalam beberapa waktu ke depan.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Source : News Maker 23 – Indonesia News Portal for Traders

Equityworld Futures | Bursa Asia Menguat Ikuti Rekor Wall Street Jumat (10/7), Bitcoin Cetak Rekor Baru

Equityworld Futures | Bursa Asia Menguat Ikuti Rekor Wall Street Jumat (10/7), Bitcoin Cetak Rekor Baru

Equityworld Futures | Bursa saham Asia-Pasifik dibuka menguat pada Jumat (11/7), mengikuti jejak penguatan Wall Street yang mencetak rekor penutupan tertinggi, di tengah meredanya kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif baru Amerika Serikat.

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Naik ke US$3.333,6 Jumat (11/7), Trump Kenakan Tarif 35% untuk Kanada

Indeks Kospi Korea Selatan naik 1%, dan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq turut menguat 0,94%.

Sementara itu, indeks acuan Australia, S&P/ASX 200 tercatat naik 0,14%.

Penguatan pasar Asia terjadi seiring reli di bursa Wall Street. Indeks S&P 500 mencetak rekor penutupan tertinggi baru dengan naik 0,27% menjadi 6.280,46.

Nasdaq Composite juga menorehkan rekor penutupan tertinggi dua hari berturut-turut dengan menguat 0,09% ke level 20.630,67.

Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 192,34 poin atau 0,43%, ditutup di level 44.650,64.

Di sisi lain, Bitcoin juga melanjutkan reli dan mencetak rekor harga tertinggi baru pada Kamis (10/7), menembus level US$ 113.863,31.

Ini merupakan rekor tertinggi kedua yang dicapai hanya dalam dua hari terakhir.

Reli Bitcoin dipicu oleh meningkatnya minat investor terhadap aset berisiko serta aksi likuidasi posisi short.

Data dari CoinGlass menunjukkan lebih dari US$ 318 juta posisi short dilikuidasi dalam 24 jam terakhir di berbagai bursa kripto terpusat.

Altcoin atau aset kripto selain Bitcoin juga ikut mengalami kenaikan selama dua hari berturut-turut, setelah sebelumnya mengalami tekanan sepanjang tahun ini.

Selama beberapa pekan terakhir, Bitcoin diperdagangkan dalam kisaran yang relatif ketat, namun tetap bertahan di atas level US$ 100.000 selama lebih dari 60 hari berturut-turut.

Arus dana masuk ke dalam ETF Bitcoin serta aksi pembelian besar-besaran dari perusahaan publik turut menopang harga dan menjadi pendorong utama reli kuartal kedua.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Trump Naikkan Tarif, Investor Panik, Wall Street Tumbang

Equityworld Futures | Trump Naikkan Tarif, Investor Panik, Wall Street Tumbang

Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mengalami tekanan pada penutupan perdagangan Senin. Hal ini terjadi usai presiden AS Donald Trump membocorkan sejumlah surat yang ditujukan ke beberapa negara mengenai kenaikan tarif impor.

Equityworld Futures | Meski Harga Emas Dunia Turun, Investor Berhasil Pangkas Kerugian

Mengutip CNBC, Selasa (8/7/2025), Indeks saham acuan Dow Jones Industrial Average turun 422,17 poin atau 0,94% dan berakhir pada 44.406,36. Indeks S&P 500 turun 0,79% dan ditutup pada 6.229,98. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,92% ditutup pada 20.412,52.

Penutupan tiga indeks utama Wall Street ini merupakan pencapaian terburuk sejak pertengahan Juni.

Barang impor dari sedikitnya tujuh negara akan menghadapi kenaikan tarif tinggi mulai 1 Agustus. Presiden AS Donald Trump mengungkapkan dalam serangkaian posting Truth Social pada Senin.

Trump membagikan tangkapan layar surat formulir yang ditandatanganinya yang ditujukan kepada para pemimpin Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Kazakhstan, Afrika Selatan, Laos, dan Myanmar, yang mendiktekan tarif baru untuk setiap negara.

Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan bahwa 14 surat akan dikirim pada hari Senin, dan masih banyak lagi yang akan dikirim pada hari-hari berikutnya.

Ia menambahkan bahwa Trump akan menandatangani perintah eksekutif untuk menunda batas waktu tarifnya, yang sebelumnya diantisipasi akan jatuh pada minggu ini, hingga 1 Agustus.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Turun 0,3% Senin (7/7) Pagi, Trump Umumkan Kemajuan Perjanjian Dagang

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Turun 0,3% Senin (7/7) Pagi, Trump Umumkan Kemajuan Perjanjian Dagang

Equityworld Futures | Harga emas turun pada perdagangan Senin (7/7) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan adanya kemajuan dalam sejumlah perjanjian dagang dan memperpanjang masa tenggang penerapan tarif untuk beberapa negara.

Equityworld Futures | Dolar Melemah, Harga Emas Melejit Jelang Tenggat Tarif AS

Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,3% menjadi US$ 3.323,71 per ons troi pada pukul 00.28 GMT. Kontrak berjangka emas AS juga melemah 0,3% menjadi US$ 3.332,20.

Trump mengatakan pada Minggu (6/7) bahwa AS hampir menyelesaikan sejumlah kesepakatan dagang dalam beberapa hari ke depan, dan akan memberi pemberitahuan kepada negara-negara terkait tarif yang lebih tinggi paling lambat 9 Juli.

Tarif tersebut dijadwalkan mulai berlaku pada 1 Agustus.

Pada April lalu, Trump mengumumkan tarif dasar sebesar 10% untuk sebagian besar negara, dengan tambahan bea masuk hingga 50%.

Namun, penerapan sebagian besar tarif itu ditunda hingga 9 Juli, dan kini diperpanjang lagi selama tiga minggu bagi sebagian besar negara terdampak.

Kekhawatiran akan inflasi yang dipicu oleh tarif mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan suku bunga The Fed.

Kontrak berjangka suku bunga AS kini mencerminkan ekspektasi bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga bulan ini, dan hanya akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali masing-masing 25 basis poin hingga akhir tahun.

Pekan lalu, Trump menandatangani paket pemotongan pajak dan belanja besar-besaran yang menurut analisis non-partisan akan menambah lebih dari US$ 3 triliun terhadap utang nasional AS yang saat ini mencapai US$ 36,2 triliun.

Indeks dolar AS turun 0,3% pada Senin setelah mencatat penurunan mingguan kedua berturut-turut. Melemahnya dolar membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli di luar negeri.

Di tempat lain, putaran pertama perundingan tidak langsung antara Hamas dan Israel di Qatar berakhir tanpa hasil.

Dua sumber Palestina yang mengetahui proses tersebut mengatakan bahwa delegasi Israel tidak memiliki mandat yang cukup untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.

Sementara itu, harga perak spot stabil di US$ 36,94 per ons troi, platinum turun 0,3% menjadi US$ 1.388,06, dan palladium tidak berubah di US$ 1.134,38.

Demo Ewf
Demo Equityworld

Equityworld Futures | Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Memiliki Kecondongan Bearish Terbatas Selama Masih Di Atas $3,325

Equityworld Futures | Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Memiliki Kecondongan Bearish Terbatas Selama Masih Di Atas $3,325

Equityworld Futures | Emas spot jatuh pada hari Kamis dan diperdagangkan serendah $3.311,61, kemudian pulih menuju area $3.325 saat ini. Dolar AS (USD) mendapatkan kekuatan mendadak setelah kejutan tak terduga dari laporan Nonfarm Payroll (NFP) AS bulan Juni.

Equityworld Futures | Harga Emas Akhirnya Ambruk, Investor Mulai Kehilangan Harapan

Laporan ketenagakerjaan bulanan AS menunjukkan negara tersebut menambahkan 147 ribu posisi baru di bulan Juni, jauh lebih baik dari 110 ribu yang diprakirakan. Selain itu, Tingkat Pengangguran turun menjadi 4,1% dari 4,2%, lebih baik dari 4,3% yang diprakirakan, sementara Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja turun menjadi 62,3% dari 62,4%. Terakhir, Pendapatan Rata-Rata Per Jam turun menjadi 3,7% pada basis tahunan dari 3,8% yang tercatat pada bulan Mei, lebih lemah dari 3,6% yang diprakirakan.

Lebih jauh lagi, negara tersebut merilis Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers Index/PMI) Jasa ISM bulan Juni, yang naik menjadi 50,8 dari 49,9 pada bulan Mei. Angka ini lebih baik dari ekspektasi pasar 50,5.

Sementara itu, para investor terus mengawasi negosiasi perdagangan AS. Negara tersebut berhasil mencapai kesepakatan dengan Vietnam. Di bawah perjanjian tersebut, AS akan menerapkan bea 20% pada impor dari Vietnam, jauh di bawah tarif 46% yang diumumkan Presiden Donald Trump pada awal April. Mungkin ini bukan kesepakatan yang paling cemerlang, dan Vietnam mungkin bukan ekonomi yang paling relevan dalam konteks perdagangan dengan AS, tetapi berita ini cukup untuk memicu sedikit optimisme.

Kalender makroekonomi akan tetap ringan pada hari Jumat, karena pasar AS akan tetap tutup untuk liburan 4 Juli.

Prospek Harga XAU/USD dalam Jangka Pendek

Grafik harian untuk pasangan XAU/USD menunjukkan bahwa pasangan ini mempertahankan sebagian besar penurunan dalam perdagangan hariannya, tetapi melayang tepat di atas support Fibonacci utama, retracement 38,2% dari penurunan bulan Juni di sekitar $3.325. Grafik yang sama menunjukkan bahwa Simple Moving Average (SMA) 20 tetap datar, sementara konvergen dengan retracement 50% di sekitar $3.348. Terakhir, indikator-indikator teknis terus bergerak ke bawah dalam level-level negatif, mengantisipasi pergerakan lebih lanjut ke bawah jika level $3.325 gagal bertahan.

Dalam jangka pendek, dan menurut grafik 4 jam, pasangan XAU/USD memiliki kecondongan bearish yang terbatas. Indikator-indikator teknis menghentikan penurunannya setelah mencapai garis tengahnya, dengan indikator Relative Strength Index (RSI) memantul sedikit dari garis 50-nya. Pada saat yang sama, pasangan ini kesulitan di sekitar SMA 20 yang sedikit bullish sambil memberikan tekanan pada SMA 200 yang sedikit bullish. Emas siap untuk kembali ke zona nyamannya di sekitar $3.350 menjelang katalis arah berikutnya.

Level-level support berada di: 3.325,00 3.311,90 3.295,45

Level-level resistance berada di: 3.350,00 3.373,50 3.389,40

Demo Ewf
Demo Equityworld

Design a site like this with WordPress.com
Get started