Equityworld Futures | Bursa Pagi: Asia Dibuka Melaju, Dukung IHSG Keluar dari Tekanan Konsolidasi
Equityworld Futures | Mengawali pekan terakhir November, Senin (25/11), bursa saham Asia dibuka melaju kencang, melanjutkan tren kenaikan indeks saham acuan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street yang mengakhiri pekan lalu dengan menguat. Investor mencermati jalannya pemilu di Hongkong. Indeks MSCI Asia ex-Jepang naik 0,27%.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeksASX 200, Australia sebesar 0,6%. Saham Westpac anjlok 1% terkena hukuman dari regulator terkait pelanggaran anti pencucian uang dan pendanaan terorisme. Kenaikan indeks berlanjut 0,54% (36,40 poin) menjadi 6.746,20 pada pukul 8:10 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bergerak melaju 0,81% (186,80 poin) ke level 23.299,68, setelah dibuka melompat 0,79% didukung kenaikan harga saham Fast Retailing, Softbank Group dan Fanuc. Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka melesat 0,93% didorong kenaikan harga saham Samsung Electronics dan SK Hynix lebih dari 1%, dan berlanjut lebih tinggi 0,98% (20,64 poin) ke posisi 2.122,60.
Memperkuat tren kenaikan Asia, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka melonjak 1,05% (278,27 poin) ke level 26.873,35 paa pukul 8:35. Indeks Shanghai Composite, China menguat 0,05% di posisi 2.886,77.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren kenaikan indeks di bursa saham global dan regional, setelah gagal membukukan kenaikan pada penutupanpekan lalu, turun 0,28% ke level 6.100. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange melorot 0,81% menjadi USD24,51.
Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini masih akan berkutat di fase konsolidasi namun berpotensi berbalik menguat. Secara teknikal, beberapa indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya tekanan pelemahan di area negatif dengan potensi menguat.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, optimisme investor terkait perundingan dagang AS-China setelah kedua belah pihak mengatakan bahwa kesepakatan dagang kian dekat diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar.
Di sisi lain, terkoreksinya nilai tukar rupiah serta turunnya sejumlah harga komoditas yaitu minyak mentah, timah dan emas diprediksi akan menjadi katalis negatif di pasar.
IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan support di level 6.075 dan resistance di level 6.125. Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
Saham: ICBP
(Buy, Support: Rp11.250, Resist: Rp11.550), INTP
(Buy, Support: Rp19.450, Resist: Rp20.200), LPPF
(Buy, Support: Rp3.530, Resist: Rp3.670), UNTR
(Buy, Support: Rp22.200, Resist: Rp23.300).
ETF: XPSG
( SELL , Support: Rp445, Resist: Rp448),R-LQ45X
( SELL , Support: Rp1.011, Resist: Rp1.018), XMTS
( SELL , Support: Rp486, Resist: Rp490).
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup sedikit menguat, namun membukukan penurunan mingguan pertama dalam lebih dari sebulan terakhir. Kekhawatiran perundingan dagang AS-China masih menghantui pasar, meskipun Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa AS-China sudah sangat dekat untuk mencapai kesepakatan. Sebelumnya, Presiden Cina Xi Jinping menegaskan bahwa Beijing ingin mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS tetapi tidak takut untuk “melawan.” Indeks sentimen konsumen AS periode November naik menjadi 96,8 dari 95,5 pada Oktober, lebih baik ekspektasi. Indikator IHS Markit untuk sektor jasa dan manufaktur AS juga naik.
Para investor melakukan profit taking . Indeks S&P 500 melemah 0,3% secara mingguan dan mengakhiri penguatan beruntun enam pekan. Dow Jones turun 0,5% mengakhiri kenaikan beruntun tujuh pekan. Nasdaq, turun 0,3% secara mingguan. Namun selama sebulan terakhir S&P dan Dow Jones melonjak sekitar 4% dan Nasdaq melompat 5,1%. Saham Nordstrom melambung lebih dari 10% karena pendapatan yang lebih baik dari perkiraan . Sebaliknya Intuit anjlok lebih dari 4% karena kinerja laba yang mengecewakan.
Dow Jones Industrial Average naik 0,39% (109,33 poin) ke level 27,875,62.
S&P 500 menguat 0,22% (6,75 poin) menjadi 3.110,29.
Nasdaq Composite bertambah 0,16% (13,67 poin) ke posisi 8.519,88.
Sepekan, Saham AS Tertekan Data Ekonomi | Equityworld Futures
Bursa saham utama Eropa mengakhiri pekan lalu dengan mencatatkan kenaikan tertinggi dalam 3 pekan terakhir, merespon positif indikator perekonomian zona Eropa, diwarnai sentimen positif retorika kesepakatan perdagangan AS-China . Indeks STOXX 600 naik 0,44% menjadi 403,98, dipimpin kenaikan harga saham sektor pertambangan sebesar 2%. Indeks PMI IHS Markit flash bulan November turun menjadi 50,3 dari 50,6 pada Oktober, sedikit di atas batas kontraksi. Pesanan barang domestik dan ekspor menunjukkan sinyal penguatan. Aktivitas bisnis di Prancis sedikit meningkat di bulan ini. Jerman terhindar dari resesi pada kuartal ketiga karena PDB naik 0,1% didukung peningkatan eksport 1% .
Namun PMI flash Inggris menunjukkan kontraksi di sektor jasa maupun manufaktur. PMI Manufaktur turun menjadi 48,3 dari 49,6 pada Oktober, sedangkan PMI jasa anjlok ke level terendah sejak pertengahan 2016 dipicu ketidakpastian Brexit yang menyebabkan penurunan tajam poundsterling, di posisi 48,6. Saham Umicore dan Johnson Matthey melorot 4% dan 4,7% karena pemotongan target harga oleh UBS dab Deutsche Bank. Edenred terpeleset 2,4% setelah mengumumkan adanya infeksi malware dalam jaringan solusi pembayaran mereka.
