Equity World | Bursa Pagi: Asia Bergerak Mixed, Laju IHSG Dihantui Tekanan Jual
Equity World | Bursa saham Asia pagi ini, Rabu (3/7) dibuka mixed, menyikapi perkembangan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street, yang mewaspadai ancaman Washington untuk mengenakan tarif tambahan terhadap impor sejumlah produk Eropa senilai USD4 miliar. Harga minyak kembali menguat pada pembukaan pasar Asia, setelah jatuh sekitar 4% di bursa komoditas global.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan pergerakan indeks ASX 200, Australia yang cenderung mendatar di kisaran level 6.670, di tengah pergerakan harga sejumlah komoditas yang bervariasi. Indeks bergerak naik 0,30% (20,20 poin) menjadi 6.673,40 pada pukul 8:20 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bergerak rrurun 0,47% (-101,37 poin) ke levell 21.652,90, setelah dibuka turun 0,24%, dan Topix melorot 0,54%. Indeks Kospi, Korea Selatan, dibuka menguat 0,11% dan berlanjut anjlok 0,52% ke posisi 2.110,90.
Menambah beban pergerakan bursasaham Asia, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka turun 0,32% (-93,59 poin) menjadi 28.781,97 pada pukul 8:25 WIB. Indeks Shanghai Composite, China melorot 0,40% ke level 3.031,83.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada pergerakan indeks acuan di bursa saham global dan regional yang bervariasi, setelah nyaris terbenam di zona merah digempur profit taking pada sesi perdagangan kemarin. IHSG kemarin ditutup menguat tipis 0,08% ke level 6.384, aksi beli asing mendekati Rp1 triliun.
Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini masih berpotensi menguat didukung capital inflow , dengan tetap dibayangi tekanan pelemahan. Secara teknikal beberapa indikator pergerakan indeks mengindikasikan adanya potensi koreksi, cenderung terkonsolidasi di area jenuh beli.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, berlanjutnya optimisme investor seiring dengan adanya kemajuan dalam negosiasi dagang AS-China diprediksi masih akan memberikan sentimen positif. Sementara itu naiknya beberapa harga komoditas seperti CPO, emas dan batu bara juga diprediksi akan menambah katalis positif bagi indeks. IHSG diprediksi akan melanjutkan penguatannya dengan support di level6.350 dan resistance di level 6.420.
Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
Saham: ICBP
(Buy, Support: 10.000, Resist: Rp10.275), BEST
(Buy, Support: Rp300, Resist: Rp312), AKRA
(Buy, Support: Rp4.100, Resist: Rp4.280), GGRM
(Buy, Support: Rp76.950, Resist : Rp79.450).
ETF: XIIF
(Buy, Support: Rp726, Resist: Rp735), XIHD
(Buy, Support: Rp536, Resist: Rp542),R-LQ45X
(Buy, Support: Rp1.078, Resist: Rp1.090).
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir menguat namun tertahan oleh ancaman tarif AS terhadap barang-barang Eropa, mengurangi optimisme seputar gencatan perdagangan Washington-Beijing. Pemerintah AS, mengancam akan mengenakan tarif tambahan terhadap barang Uni Eropa senilai USD4 miliar terkait perselisihan 15 tahun di WTO tentang subsidi pesawat Boeing, AS, dan saingannya Airbus, Eropa. Saham produsen chip dan perusahaan teknologi membantu mengangkat S&P 500 ke level tertinggi sepanjang masa di tengah optimisme perundingan dagang AS dan China.
Penurunan imbal hasil US Treasury menekan harga saham perbankan; Citigroup turun 0,4%, Bank of America dan Wells Fargo anjlok lebih dari 0,9%, SPDR S&P Bank ETF (KBE) merosot 1,4%. Harga saham terkait minyak bumi berguguran karena kejatuhan harga minyak, pasca kesepakaatan pembatasan pasokan minyak OPEC +. Saham ExxonMobil dan Chevron, turun lebih dari 1%, Marathon Oil dan Devon rontok mendekati 5%. Saham Fiat Chrysler naik 0,7% karena melaporkan penjualanmobil yang lebih tinggi di AS pada Juni lalu. General Motors merosot 1,1%, karena melaporkan penurunan kinerja kuartal kedua.
S&P 500 naik 0,29% (8,68 poin) menjadi 2.973,01.
Dow Jones Industrial Average bertambah 0,26% (69,25 poin) di posisi 26.786,68.
Nasdaq Composite menguat 0,22% (17,93 poin) di level 8.109,09.
Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange turun 0,65% menjadi Rp26,15.
Bursa saham utama Eropa tadi malam juga berakhir lebih tinggi, didukung optimisme “dimulai”nya kembali perundingan dagang AS-China. Namun, Gedung Putih kembali menebar ancaman denganmendaftarkan zaitun, keju Italia, dan wiski Scotch di antara barang Eropa yang dapat dikenai tarif tambahan bernilai totalUSD4 miliar. Indeks STOXX 600, naik 0,37% menjadi 389,29, dipimpin lonjakan harga saham di sektor utilitas sebesar 2%, sementara saham minyak dan gas turun 0,6% di tengah kejatuhan harga minyak mentah.
Rilis data PMI Inggris menunjukkan penurunan aktivitas konstruksi Inggris periode Juni, paling tajam dalam lebih dari satu dekade, akibat kekhawatiran Brexit. Imbal hasil surat utang pemerintah Inggris bertenor 10-tahun merosot ke level terendah sejak Oktober 2016. Imbal hasil 10-tahun Bund Jerman sempat anjlok ke level terendah baru -0,363%, terpengaruh rilis data penjualan ritel Jerman yang turun 0,6%, jauh dari konsesus kenaikan 0,5%.
FTSE 100 London melaju 0,82% (61,69 poin) ke level 7.559,19.
DAX 30 Frankfurt menguat tipis 0,04% (5,34 poin) di posisi 12.526,72.
CAC 40 Paris bertambah 0,16% (8,91 poin) menjadi 5.576,82.
Equity World
Data Ekonomi Mengecewakan, Bursa Saham Asia ke Zona Merah | Equity World
Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup tergelincir dari level tertinggi dua pekan. Dolar Australia memimpin penguatan setelah Reserve Bank of Australia memangkas suku bunga sesuai ekspektasi. Perundingan perdagangan tetap menjadi pendorong utama di pasar uang, investor menyadari akan butuh waktu sebelum dicapai kesepakatan dan penghapusan tarif.
Ekspektasi pertumbuhan ekonomi global semakin menurun, indeks aktivitas manufaktur global JPMorgan turun ke level terlemah dalam hampir tujuh tahun, berkontraksi untuk bulan kedua berturut-turut. Sedangkan survei Morgan Stanley mengindikasikan aktivitas manufaktur dunia menyusut untuk pertama kalinya sejak 2016. Investor menunggu rilis data penggajian non-pertanian AS Jumat nanti, yang diperkirakan menambah 160.000 pekerjaan baru pada periode Juni, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebanyak 75.000. Indeks dolar, yang mengukur kurs greenback terhadap enam mata negara maju turun 0,12% menjadi 96,72.