Equity World | Siap IPO, Gunung Raja Paksi Tawar Harga Rp 825 – 900/saham

Equity World | Siap IPO, Gunung Raja Paksi Tawar Harga Rp 825 – 900/saham

Equity World | Emiten baja asal Cikarang, PT Gunung Raja Paksi menawarkan harga Rp 825 – Rp 900/saham dalam penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Perseroan menargetkan bisa mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 September mendatang.

Perseroan berencana melepas 1,24 miliar saham baru atau setara 10,21% persen. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraih dana IPO bisa mencapai Rp 1,02 triliun-1,12 triliun.

Hasil penggunaan dana dari IPO sebesar 99,52% akan digunakan untuk melunasi utang dalam rangka pembelian aset tetap dan biaya operasi. Sisanya, 0,48% untuk modal kerja.

Alouisius Maseimilian, Direktur Utama Gunung Raja Paksi menyampaikan, industri baja domestik masih memiliki ruang untuk terus tumbuh. Hal ini sejalan dengan konsumsi baja nasional yang meningkat seiring dengan naiknya alokasi anggaran infrastruktur pemerintah untuk membangun sejumlah proyek seperti jalan tol, pelabuhan, bandar udara, dan rel kereta api.

Alouisius menambahkan, konsumsi baja per kapita Indonesia juga masih cukup rendah dan kapasitas produksi baja domestik masih belum bisa memenuhi permintaan, sehingga Indonesia masih melakukan impor baja.

“Kami memutuskan go public, di mana secara langsung hal-hal tersebut kami yakini akan memberikan peluang bagi bisnis perseroan ke depan,” kata Alouisius, dalam gelaran paparan publik di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga akan menerbitkan saham baru dalam rangka pelaksanaan Obligasi Wajib Konversi yang akan jatuh tempo 30 September 2019 senilai Rp 1,41 triliun.

Equity World

Saham Sekor Manufaktur Dibayangi, Ini Rekomendasi Analis | Equity World

Dalam aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT Kresna Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Gunung Raja Paksi akan melangsungkan penawaran awal pada 3-5 September 2019 dengan masa penawaran umum pada 12-13 September 2019.

Menilik dari performa keuangan, pada triwulan pertama 2019, Gunung Raja Paksi mencatatkan penurunan penjualan 15,18% menjadi US$ 212,13 juta dari sebelumnya US$ 250,10 juta.

Sejalan dengan turunnya pendapatan, laba usaha juga terkoreksi cukup tajam 83,7% secara tahunan menjadi 3,96 juta US$ dari periode sebelumnya US$ 23,3 juta US$.

Dari sisi aset, hingga 31 Maret 2019 tercatat sebesar US$ 1,09 miliar dengan liabilitas US$ 553,28 juta dan total ekuitas US$ 533,67 juta.

Equityworld Futures | Wall Street Dibuka Menghijau Sambut Pernyataan Teduh China

.

Equityworld Futures | Wall Street Dibuka Menghijau Sambut Pernyataan Teduh China

Equityworld Futures | Bursa Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada Kamis (29/8/2019) setelah China menyatakan bahwa pihaknya ingin menyelesaikan persoalan dagang dengan Negara Adidaya tersebut dengan sikap “tenang”.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 1,1% (283 poin) pada sesi pembukaan pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan berlanjut 30 menit kemudian menjadi 1,15% (298,26 poin) ke 26.334,36. Di sisi lain indeks S&P 500 menguat 1,2% (34,4 poin) ke 2.922,62 sedangkan indeks Nasdaq tumbuh 1,5% (116,5 poin) ke 7.972,61.

Dalam pernyataannya Kamis, Menteri Perdagangan China mengatakan pihaknya menolak situasi eskalasi tensi perang dagang, mengindikasikan bahwa pihaknya tidak akan membalas kenaikan tarif yang diberlakukan AS terhadap produknya.

Tensi perang dagang memanas bulan ini ketika China mengumumkan rencana penerapan tarif atas produk AS senilai US$75 miliar. Merespon itu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa pihaknya bakal menaikkan kembali tarif atas produk China pada September.

Eskalasi ini diikuti dengan menguatnya kembali sinyal resesi. Rentang (spread) antara imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun dan 2 tahun mendekati level terendahnya sejak 2007, membentuk inversi kurva imbal hasil (yield-curve inversion).

Di sisi lain, yield US Treasury bertenor 30 tahun jatuh ke level terendah sepanjang masa. Bagi investor, inversi kurva tersebut mengindikasikan kekhawatiran pasar akan risiko resesi dalam setahun ke depan.

Investor juga memborong aset aman secara tradisional, seperti emas dan perak, bulan ini. Harga SPDR Gold Trust (GLD) melonjak 9% pada Agustus sementara iShares Silver Trust (SLV) melesat 13%.

Equityworld Futures

Laba Dell Tumbuh Melebihi Proyeksi, Saham Melonjak 9 Persen | Equityworld Futures

“JIka bank sentral duduk dan tak melakukan apapun, dan perang dagang berlanjut, kita akan jatuh ke resesi. Namun kondisinya tak seperti itu. Bank sentral masih siap bersedia dan mau menjaga siklus ekonomi,” ujar CEO The Earnings Scout Nick Raich, dalam laporan risetnya, yang dikutip CNBC International.

Dari sisi fundamental, pertumbuhan ekonomi AS direvisi turun pada kuartal II-2019 menjadi 2%, dari sebelumnya 2,1%. Revisi ini sejalan dengan ekspektasi anals. Data per Juli penjualan rumah AS yang ditunda juga akan diumumkan hari ini.

.

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini 29 Agustus 2019 adalah Rp771.000 per gram

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini 29 Agustus 2019 adalah Rp771.000 per gram

Equityworld Futures | Harga saham emiten pertambangan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melesat pada perdagangan sesi I Kamis ini (29/8/2019) menjadi Rp 97/saham atau naik 7,78% dari hari sebelumnya seiring dengan sentimen rencana baru bisnis perusahaan yang masuk ke industri hilirisasi batu bara yakni gasifikasi.

Pada pukul 11.23 WIB, data perdagangan Bursa Efek Indonesia mencatat saham BUMI diperdagangkan dengan volume 372 juta saham dengan nilai Rp 36 miliar. Dalam 5 hari perdagangan terakhir, saham BUMI naik 4,35%.

Meski sahamnya melesat, asing melepas (net sell) saham BUMI hari ini sebesar Rp 4,64 miliar dan year to date asing keluar Rp 716 miliar.

Selain itu, kenaikan harga saham perusahaan Grup Bakrie ini pun terjadi setelah kemarin ramai diberitakan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, yang menyebut bahwa investor bisa membeli saham perusahaan batu bara hanya dengan harga Rp 9.100.

“Kenapa harus menyiksa diri kalau sebenarnya bisa beli 1 lot saham batu bara dengan Rp 9100,” tulis Kaesang di Twitter, Selasa (27/8/2019).

Twit Kaesang tersebut merespons netizen @delapuc yang mengatakan “…. semoga bisa beli saham batu bara kaya sampean mas @kaesangp.”

Equityworld Futures

Harga Emas Hari Ini 29 Agustus 2019 adalah Rp771.000 per gram | Equityworld Futures

Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia, memang memungkinkan untuk membeli saham emiten batu bara dengan harga Rp 9.100. Emiten yang dimaksud adalah BUMI yang memiliki dua perusahaan tambang batu bara, PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal (KPC)

Pada perdagangan Selasa kemarin, harga saham BUMI naik hingga 2,25% menjadi Rp 91 dibandingkan hari sebelumnya yang tercatat Rp 89. Bila anda membeli 1 lot atau 100 saham maka uang yang dibutuhkan hanya Rp 9.100.

Kaesang sebenarnya kerap disinggung-singgung oleh netizen sebagai komisaris sebuah perusahaan batu bara. Kabar hoaks tersebut telah berkali-kali dibantah baik dengan serius ataupun guyonan.

Meski demikian, Kaesang pernah mengaku memiliki saham batu bara. “Ya jujur saya pernah punya saham batu bara. Lha wong beli saham batu bara 100rb aja bisa kok,” twit Kaesang pada 23 Agustus 2019.

Equityworld Futures | Khawatir AS-China Memanas Lagi, Bursa Saham Asia Melemah

Equityworld Futures | Khawatir AS-China Memanas Lagi, Bursa Saham Asia Melemah

Equityworld Futures | Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia menutup perdagangan hari ini di zona merah: indeks Shanghai turun 0,29%, indeks Hang Seng melemah 0,19%, dan indeks Straits Times jatuh 0,36%.

Sikap China yang mulai berang dengan klaim sepihak dari Presiden AS Donald Trump sukses memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning.

Berbicara di hadapan reporter di sela-sela pertemuan dengan para pimpinan negara-negara Group of Seven (G-7) di Prancis, Trump menyebut bahwa kedua negara akan mulai berbincang dengan sangat serius.

“China menelepon delegasi tingkat tinggi kami di bidang perdagangan tadi malam dan mengatakan ‘mari kembali ke meja perundingan’ sehingga kami akan melakukannya dan saya rasa mereka ingin melakukan sesuatu. Mereka telah sangat tersakiti namun mereka sadar bahwa inilah langkah yang tepat untuk dilakukan dan saya memiliki rasa hormat yang besar untuk itu. Ini adalah perkembangan yang sangat positif untuk dunia,” kata Trump, dilansir dari CNBC International.

Namun kemudian, pihak China membantah bahwa pembicaraan via sambungan telepon itu dilakukan. Kemarin (27/8/2019) malam waktu setempat, China kembali buka suara. China kembali menegaskan bahwa perbincangan melalui sambungan telepon yang dibangga-banggakan oleh Trump tersebut tidak pernah terjadi.

“Saya belum mendengar kejadian terkait dua sambungan telepon yang disebut oleh pihak AS pada akhir pekan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang, dilansir dari CNBC International.

China kemudian mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan AS yang kembali menetapkan bea masuk yang lebih tinggi bagi importasi produk asal China. Menurut Beijing, langkah AS tersebut sama sekali tak konstruktif.

Equityworld Futures

China Siapkan Stimulus Otomotif, Wall Street Dibuka Menguat | Equityworld Futures

“Sangat disayangkan bahwa AS telah lebih lanjut menaikkan bea masuk bagi produk ekspor China ke AS. Tekanan yang ekstrim ini benar-benar berbahaya bagi kedua belah pihak dan sama sekali tidak konstruktif,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang, dilansir dari CNBC International.

Bisa jadi, dalam waktu dekat perang dagang kedua negara akan kembali tereskalasi dan membuat laju perekonomian kedua negara, berikut dunia, mengalami yang namanya hard landing.

Pada tahun 2018, International Monetary Fund (IMF) mencatat perekonomian AS tumbuh sebesar 2,857%, menandai laju pertumbuhan ekonomi tertinggi sejak tahun 2015.

Pada tahun 2019, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS melambat menjadi 2,331%. Untuk tahun 2020, pertumbuhan ekonomi AS diproyeksikan kembali merosot menjadi 1,871% saja.

Equityworld Futures | Pekan Lalu Terburuk, Hari Ini Wall Street Bakal Bangkit

Equityworld Futures | Pekan Lalu Terburuk, Hari Ini Wall Street Bakal Bangkit

Equityworld Futures | Bursa Wall Street AS diprediksi dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Senin (26/8/2019). Hingga pukul 17:00 WIB, kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 337 poin pada saat pembukaan perdagangan malam hari ini, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan naik masing-masing sebesar 38 dan 144 poin.

Wall Street mencoba bangkit pascaterpuruk pada pekan lalu. Sepekan kemarin, indeks Dow Jones turun 0,99%, indeks S&P 500 ambruk 1,44%, dan indeks Nasdaq Composite anjlok 1,83%.

Koreksi begitu dalam yang dibukukan bursa saham Negeri Paman Sam menjelang akhir pekan membuat kinerjanya begitu mengecewakan jika dihitung secara mingguan.

Pada perdagangan Jumat lalu (23/8/2019), indeks Dow Jones ditutup anjlok 2,37%, indeks S&P 500 ambruk 2,59%, dan indeks Nasdaq Composite merosot 3%.

Eskalasi perang dagang AS-China menjelang akhir pekan terbukti sukses dalam memantik aksi jual dengan intensitas yang begitu besar di bursa saham Negeri Paman Sam.

Eskalasi pertama dari pengumuman China bahwa pihaknya akan membebankan bea masuk bagi produk impor asal AS senilai US$ 75 miliar. Pembebanan bea masuk tersebut akan mulai berlaku efektif dalam dua waktu, yakni 1 September dan 15 Desember. Bea masuk yang dikenakan China berkisar antara 5%-10%.

Lebih lanjut, China juga mengumumkan pengenaan bea masuk senilai 25% terhadap mobil asal pabrikan AS, serta bea masuk sebesar 5% atas komponen mobil, berlaku efektif pada 15 Desember. Untuk diketahui, China sebelumnya telah berhenti membebankan bea masuk tersebut pada bulan April, sebelum kini kembali mengaktifkannya.

Equityworld Futures

AS-Meksiko Capai Kesepakatan Dagang, Bursa Saham Asia Menguat | Equityworld Futures

“Sebagai respons terhadap tindakan AS, China terpaksa mengambil langkah balasan,” tulis pernyataan resmi pemerintah China, dilansir dari CNBC International.

Eskalasi berikutnya datang dari langkah AS yang merespons bea masuk balasan dari China dengan bea masuk versinya sendiri. Melalui cuitan di Twitter, Trump mengumumkan bahwa per tanggal 1 Oktober, pihaknya akan menaikkan bea masuk bagi US$ 250 miliar produk impor asal China, dari yang saat ini sebesar 25% menjadi 30%.

Sementara itu, bea masuk bagi produk impor asal China lainnya senilai US$ 300 miliar yang akan mulai berlaku pada 1 September (ada beberapa produk yang pengenaan bea masuknya diundur hingga 15 Desember), akan dinaikkan menjadi 15% dari rencana sebelumnya yang hanya sebesar 10%.

“…Yang menyedihkan, pemerintahan-pemerintahan terdahulu telah membiarkan China lolos dari praktek perdagangan yang curang dan tidak berimbang, yang mana itu telah menjadi beban yang sangat berat yang harus ditanggung oleh masyarakat AS. Sebagai seorang Presiden, saya tak lagi bisa mengizinkan hal ini terjadi!….” cuit Trump melalui akun @realDonaldTrump.

Equityworld Futures | Wall Street menguat didukung harapan pelonggaran sengketa perdagangan

Equityworld Futures | Wall Street menguat didukung harapan pelonggaran sengketa perdagangan

Equityworld Futures | Saham-saham di Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memulai pekan ini dengan catatan optimis, karena investor tetap berharap untuk kemungkinan pelonggaran sengketa perdagangan Amerika Serikat dan China.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 269,93 poin atau 1,05 persen, menjadi berakhir di 25.898,83 poin. Indeks S&P 500 naik 31,27 poin atau 1,10 persen, menjadi ditutup di 2.878,38 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir naik 101,97 poin atau 1,32 persen, menjadi 7.853,74 poin.

Semua dari 30 saham unggulan atau blue-chips di Dow memperpanjang kenaikan di sekitar penutupan pasar, dengan saham Apple menguat 1,9 persen, memimpin keuntungan.

Saham-saham yang secara luas dipandang sebagai penentu arah pasar, Intel dan Cisco Systems, masing-masing terangkat lebih dari 1,33 persen dan lebih dari 1,05 persen, berada di antara saham-saham yang berkinerja terbaik.

Saham semikonduktor, juga sensitif terhadap hubungan perdagangan Amerika Serikat-China, melonjak di sekitar penutupan pasar, dengan Philadelphia Semiconductor Index naik 0,86 persen.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi di sekitar penutupan pasar, dengan sektor layanan komunikasi naik hampir 1,1 persen, memimpin penguatan secara sektoral.

Saham Walt Disney naik lebih dari 2,23 persen, setelah raksasa animasi Amerika itu mengumumkan rencana untuk membuka 25 toko di dalam lokasi-lokasi (toko) Target tertentu di Amerika Serikat pada Oktober.

Para investor terus mengawasi perkembangan variabel perang dagang yang diprakarsai Amerika dengan China, yang menekan sentimen investor yang sudah berkurang di seluruh dunia.

Komunitas akademik, bisnis, dan keuangan AS semuanya menyuarakan harapan selama akhir pekan bahwa kedua belah pihak dapat kembali ke meja perundingan dan melanjutkan pembicaraan yang tulus dalam upaya bersama untuk meredakan ketegangan yang telah berlangsung lama.

Equityworld Futures

Asa Damai Dagang Membuncah Lagi, Bursa Saham Asia Menghijau | Equityworld Futures

Di sisi ekonomi, para investor juga mempertimbangkan data beragam yang mengarah ke kegiatan manufaktur AS yang hangat. Pesanan barang tahan lama AS naik 2,1 persen pada Juli, mencapai 250,4 miliar dolar AS, Departemen Perdagangan mengatakan Senin (26/8).

Namun, pengiriman barang tahan lama yang diproduksi pada Juli turun 1,1 persen menjadi 254,0 miliar dolar AS, menyusul pertumbuhan 1,0 persen pada Juni.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, Wall Street ditutup melemah tajam, setelah China mengumumkan langkah-langkah pembalasan terhadap tarif impor Amerika Serikat.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 623,34 poin atau 2,37 persen menjadi ditutup di 25.628,90 poin. Indeks S&P 500 merosot 75,84 poin atau 2,59 persen, menjadi berakhir di 2.847,11 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup turun 239,62 poin atau 3,00 persen menjadi 7.751,77 poin.

Equity World | Wall Street Bangkit, Straits Times Dibuka Menguat

Equity World | Wall Street Bangkit, Straits Times Dibuka Menguat

Equity World | Bursa saham utama Singapura menguat pada pembukaan perdagangan hari ini (22/8/2019) disokong oleh sentimen positif dari Wall Street dan hubungan Amerika Serikat (AS) dan China yang cenderung adem.

Indeks Straits Times (STI) dibuka menguat 0,14% ke level 3.126,79 poin, dimana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 17 mencatatkan kenaikan harga, 8 saham melemah, dan 5 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Wall Street ditutup menguat seiring dengan kinerja dari dua peritel besar asal Negeri Paman Sam yang membukukan kinerja penjualan yang memuaskan.

Dua perusahaan peritel raksasa, Target dan Lowe’s, berhasil mencatatkan kinerja di atas ekspektasi pasar. Target membukukan pertumbuhan penjualan ritel di toko yang sama mencapai 3,4% secara tahunan, di atas ekspektasi 2,9% YoY (year-on-year). Sedangkan Lowe’s melaporkan kenaikan laba bersih mencapai 12% YoY.

Rilis kinerja dua peritel tersebut meringankan kekhawatiran pelaku pasar akan perlambatan ekonomi dunia seiring dengan masih kuatnya belanja masyarakat AS.

Di lain pihak, penguatan Straits Times dibatasi oleh dua sentimen, yakni dari hubungan dagang AS dan China dan The Fed yang mengindikasikan tidak akan lagi pemangkasan suku bunga acuan.

Pekan ini, ketegangan dagang AS dan China mulai mendingin setelah Negeri Paman Sam mengumumkan perpanjangan selama 90 hari atas izin sementara yang diberikan pada raksasa teknologi China, Huawei, untuk membeli beberapa komponen dari produsen asal AS.

Equity World

Harga Emas Antam Turun Rp 1.000/Gram | Equity World

Sebelumnya, Huawei bersama 70 perusahaan afiliasi lainnya masuk dalam daftar hitam karena dianggap mengancam keamanan nasional Negeri Paman Sam.

Lebih lanjut, Bank Sentral AS (The Federal Reserves/The Fed) dalam rilis rapat kebijakan Juli lalu bahwa pemotongan suku bunga bulan lalu tidak seharusnya menjadi indikasi adanya pemangkasan suku bunga yang lebih agresif ke depannya, dilansir CNBC International.

Gubernur The Fed, Jerome Powell, juga beberapa kali menegaskan bahwa pemangkasan federal funds rate sebesar 25 basis poin pada Juli adalah “penyesuaian pertengahan siklus / mid cycle adjustment”.

“Biar saya perjelas: yang saya maksud adalah itu (pemangkasan tingkat suku bunga acuan) bukanlah merupakan awal dari pemangkasan tingkat suku bunga acuan yang agresif,” kata Powell, dilansir dari CNBC International.

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.

Equity World | Dihantui Resesi & Perang Dagang, Wall Street Tertekan

Equity World | Dihantui Resesi & Perang Dagang, Wall Street Tertekan

Equity World | Saham Wall Street ditutup melemah pada penutupan Selasa (20/08/2019) waktu setempat. Pelemahan ini menghentikan kenaikan beruntun selama tiga sesi, di tengah-tengah kegelisahan atas pertumbuhan global dan perang perdagangan AS-Cina.

Penurunan tersebut dipicu setelah Trump mengatakan dia tidak siap untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan Cina. Saham bertengger di zona merah hampir sepanjang hari.
Analis juga mengamati yield pada obligasi Treasury AS 10-tahun, yang dipandang sebagai proksi untuk kepercayaan dalam pertumbuhan ekonomi jangka menengah.

Dow Jones Industrial Average melemah 0,7% menjadi 25.962,44. Indeks S&P 500 turun 0,8% dan ditutup pada level 2.900,51. Sementara Indeks Komposit Nasdaq merosot sebesar 0,7% menjadi 7.948,56.

Equity World

Rilis Risalah Rapat The Fed Buat Grogi, Bursa Asia Melemah | Equity World

Quincy Krosby, Kepala Strategi Prudential Financial mengatakan, penarikan kembali itu tidak mengejutkan setelah saham AS naik lebih dari satu persen pada Senin. Dia mengatakan, investor khawatir tentang rilis Federal Reserve pada Rabu dari risalah pertemuan kebijakan 30-31 Juli, ketika bank sentral AS memotong suku bunga acuan, tetapi Ketua Fed Jerome Powell menawarkan sinyal membingungkan tentang apakah akan melakukan pemotongan suku bunga tambahan pada 2019.

“Pasar jelas menghargai pemotongan 25 poin pada pertemuan Fed berikutnya,” kata Quincy Krosby. “Saya tidak akan memberikan sebanyak itu pada berita acara besok, tetapi di pasar yang peduli dengan pertumbuhan dan perdagangan, tren efektif pada pengeluaran perusahaan, informasi apa pun yang tidak dimiliki pasar sekarang akan menjadi penting,”.

Equity World | Ketakpastian Politik Meninggi, Solusi Klasik Ekonomi Kian Aus

Equity World | Ketakpastian Politik Meninggi, Solusi Klasik Ekonomi Kian Aus

Equity World | Bursa saham Indonesia terkoreksi pada perdagangan Selasa (20/8/2019) setelah sempat berupaya menguat pada awal perdagangan, di tengah pudarnya ekspektasi stimulus dari Amerika Serikat (AS) sementara riak politik Italia memicu kekhawatiran seputar prospek ekonomi zona Euro.

Mengawali perdagangan dengan apresiasi sebesar 0,24% ke level 6.311,91, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan kemarin di zona merah. Pada akhir sesi dua, IHSG melemah tipis 0,02% ke level 6.295,74.

Kinerja bursa nasional ini berbanding terbalik dari mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang bergerak di zona hijau: indeks Nikkei menguat 0,55%, indeks Straits Times terapresiasi 0,22%, dan indeks Kospi melesat 1,05%.

Pelaku pasar melakukan aksi ambil untung (profit taking) dari penguatan IHSG sebelumnya, sembari menanti arah angin kebijakan moneter di AS dan juga di Indonesia. The Fed akan merilis risalah rapatnya pada Rabu hari ini pukul 14:00 WIB sementara Bank Indonesia (BI) menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG).

Equity World

AS-China Mulai ‘Mencair’, Bursa Saham Asia ke Zona Hijau | Equity World

Pada hari Rabu dan Kamis (21-22 Agustus), BI dijadwalkan menggelar RDG guna menentukan tingkat suku bunga acuan terbarunya. Keputusan terkait dengan tingkat suku bunga acuan terbaru akan diumumkan besok Kamis.

Konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia memperkirakan bahwa BI menahan tingkat suku bunga acuan alias BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 5,75%. Dari 12 ekonomi yang disurvei, hanya empat yang memperkirakan akan ada pemangkasan, yakni sebesar 25 basis poin (bps).

Equityworld Futures | IHSG Ditutup Melemah Tipis, Saham Agribisnis Paling Anjlok

Equityworld Futures | IHSG Ditutup Melemah Tipis, Saham Agribisnis Paling Anjlok

Equityworld Futures | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (20/8) ditutup terkoreksi tipis sebesar 0,02% ke level 6.295,73. IHSG sempat dibuka menguat 0,24%, tetapi kemudian bergerak berfluktuasi sepanjang perdagangan hari ini. Volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 15,23 miliar saham dengan nilai mencapai Rp 8,55 triliun. Sementara, frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 448.171 kali.

Terdapat 164 saham yang naik, 242 saham yang terkoreksi, dan 137 saham yang stagnan. Sementara investor asing tercatat melakukan jual bersih senilai Rp 286,7 miliar.

Sektor Agri terkoreksi paling dalam sebesar 1,31% dengan penurunan, antara lain terjadi pada saham AALI sebesar 2,35% menjadi Rp 10.400 per saham. Selain itu, SMAR juga terkoreksi 2,63% menjadi Rp 3.700 dan LSIP turun 4,2% menjadi Rp 1.140. Di sisi lain, sektor Infrastruktur berhasil menguat 1,07%, yang antara lain ditopang kenaikan saham TLKM sebesar 3% menjadi Rp 4.470 dan TBIG sebesar 1,57% menjadi Rp 4.530. Namun terjadi penurunan pada saham sejumlah emiten seperti PGAS yang turun 3,76% menjadi Rp 1.920 per saham dan TOWR yang turun 3,4% menjadi Rp 710. ISAT turun 6% menjadi 3.600.

Equityworld Futures

Sepekan Jatuh 36%, Harga Saham SMRU Masuk Club Gocap | Equityworld Futures

Adapun saham yang mencatatkan penurunan tajam pada perdagangan hari ini yaitu ISAT yang anjlok 6,01%. Diikuti oleh DKFT yang turun 5,34% menjadi Rp 248 per saham. Sementara saham yang mengalami kenaikan paling tinggi yakni CCSI yang mencapai 9,77% menjadi Rp 292 per saham, diikuti oleh YELO dengan kenaikan 7,24% menjadi Rp 163 per saham. Pada perdagangan sore ini, bursa Asia ditutup bervariasi. Nikkei 225 Index naik 0,55%, Strait Times Index naik 0,24%. Sementara, Hang Seng Index dan Shanghai Composite Index masing-masing turun 0,23% dan 0,11%.

Design a site like this with WordPress.com
Get started