PT Equity World | IHSG Menguat ke 6.258, Analis: Support Cukup Kuat dan Tahan Uji

PT Equity World | IHSG Menguat ke 6.258, Analis: Support Cukup Kuat dan Tahan Uji

PT Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG bergerak di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Senin, 28 Oktober 2019. Data Bloomberg memperlihatkan IHSG menguat 0,09 persen atau 5,7 poin ke level 6.258,05 pada pukul 09.28 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat pekan lalu, IHSG ditutup melemah 1,38 persen atau 87,30 poin ke level 6.252,34. Hal ini mengakhiri reli penguatan terpanjang sejak 1995.

Di awal perdagangan, indeks dibuka rebound dengan penguatan 0,07 persen atau 4,44 poin ke level 6.256,79. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.255,89-6.268,22.

Lima dari sembilan sektor terpantau bergerak positif, dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang menguat 0,66 persen, disusul sektor industri dasar yang menguat 0,27 persen. Empat sektor lainnya bergerak negatif, didorong sektor infrastruktur yang menguat 0,22 persen.

Sebanyak 173 saham menguat, 81 saham melemah, dan 405 saham stagnan dari 659 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang masing-masing menguat 0,81 persen dan 2,64 persen menjadi penopang utama atas pergerakan IHSG.

PT Equity World

IHSG Ditutup Menguat Seiring Naiknya Bursa Saham Asia | PT Equity World

Di sisi lain, saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing melemah 0,7 persen dan 0,37 persen menahan penguatan IHSG lebih lanjut.

Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan saat ini IHSG terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar sebelum dapat melanjutkan kenaikannya. “Support level masih tampak cukup kuat dan tahan uji, sehingga momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka menengah hingga panjang,” katanya dalam keterangan tertulis.

Adapun mayoritas indeks saham lainnya di kawasan Asia juga turut menguat hari ini, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang naik 0,06 persen dan 0,2 persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat 0,5 persen. Di Cina, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing menguat sebesar 0,27 persen dan 0,21 persen.

PT Equity World | Emas Tembus US$ 1.500/Oz Lagi Lho, Kuat Berapa Lama?

PT Equity World | Emas Tembus US$ 1.500/Oz Lagi Lho, Kuat Berapa Lama?

PT Equity World | Harga emas dunia kembali diperdagangkan menguat. Setelah ambles di bawah sejak , kini harga emas kembali menyentuh level US$ 1.500/troy ons (Oz).

Pukul 08.17 WIB pagi ini, harga emas dunia spot mencapai level US$ 1.501,14/troy ons. Walau harga emas masih berada di atas level US$ 1.500/troy ons, harga perdagangan pagi ini lebih rendah dari penutupan kemarin. Tepatnya harga emas turun tipis 0,12%.

Buruknya data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dirilis kemarin malam, membuat pelaku pasar semakin yakin suku bunga di AS akan kembali dipangkas oleh Federal Reserves (The Fed) akhir bulan ini.

Keyakinan pelaku pasar akan pemangkasan kembali suku bunga AS dipicu oleh turunnya pemesanan barang tahan lama AS sebesar 1,1% pada September secara month on month (MoM).

Sementara pemesanan barang tahan lama inti (tidak termasuk sektor transportasi) turun 0,3% (MoM). Penurunan tersebut lebih buruk dari yang diprediksi oleh Forex Factory masing-masing 0,5% dan 0,2%.

PT Equity World

Tembus Level US$ 1.500, Tren Reli Emas Malah Dinilai Berakhir | PT Equity World

Ketika pertumbuhan ekonomi sedang terganggu, kebijakan moneter yang longgar diterapkan untuk kembali memberikan stimulus bagi perekonomian.

Menurut piranti FedWatch milik CME Group pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 93,5% bank sentral AS memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 1,5-1,75% di akhir Oktober nanti.

Walau harga emas kembali ke level US$ 1.500/troy ons, ekonom dari Capital Economics Caroline Bain justru mengatakan tren kenaikan harga emas telah berakhir.

Caroline memprediksikan pertumbuhan ekonomi global akan berangsur pulih tahun depan dan hal ini akan membuat selera terhadap risiko (risk appetite) pelaku pasar kembali tinggi dan mulai meninggalkan aset safe haven seperti emas. Alhasil ada potensi harga emas akan anjlok

Equity World | Bursa Asia Ditutup Turun, Eropa Dibuka Menguat

Equity World | Bursa Asia Ditutup Turun, Eropa Dibuka Menguat

Equity World | Bursa saham regional Asia pada penutupan sore ini Rabu (23/10/2019) bervariasi dengan kecenderungan menguat. Sementara bursa saham Eropa dibuka dengan tren naik.

Mengacu data Bloomberg, hingga sore ini pukul 16.00 WIB, indeks Asia Pasifik di luar Jepang, MSCI index turun 7,06 poin (0,61 persen) mencapai 1.201, indeks Nikkei 225 Jepang ditutup naik 76 poin (0,34 persen) mencapai 22.625, Shanghai SE composite di Tiongkok melemah 12 poin (0,43 persen) mencapai 2.941, indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 219 poin (0,82 persen) mencapai 26.566, dan Kospi di Korea Selatan ditutup turun 8 poin (0,39 persen) mencapai 2.080, bursa Australia ASX 200 naik 0,9 (0,01 persen) mencapai 6.673.

Equity World

Sektor Teknologi Bayangi Pergerakan Bursa Asia | Equity World

Di Asia Tenggara, bursa Malaysia KLCI turun 8 poin (0,51 persen) menjadi 1.566, Strait Times Singapura pada pukul 16.00 ditutup melemah 14 poin (0,47 persen) mencapai 3.145, bursa Thailand Thai set 50 index naik 7 poin (0,74 persen) menjadi 1.089.

Sementara mayoritas indeks saham di Eropa naik di awal perdagangan. Indeks FTSE100 di Inggris naik 27,6 (0,38 persen) menjadi 7.239, DAX di Jerman naik 3,9 (0,03) mencapai 12.758, dan CAC 40 di Prancis melemah 22,7 (0,40 persen) menjadi 5.634.

Equity World | Jokowi Effect Dongkrak IHSG Naik Sembilan Hari Berturut-turut

Equity World | Jokowi Effect Dongkrak IHSG Naik Sembilan Hari Berturut-turut

Equity World | Setelah lebih banyak melaju di zona merah pada sesi I, indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik naik pada sesi II hari ini, Rabu (23/10), hingga ditutup pada level 6.257,81; naik 32,31 poin atau 0,52% dibandingakn posisi penutupan sebelumnya. Dengan demikian, IHSG memperpanjang reli kenaikannya menjadi sembilan hari perdagangan secara berturut-turut. Dalam sembilan hari perdagangan tersebut, IHSG melesat dari posisi 6.023,64 pada Kamis (10/10) ke posisi hari ini sebesar 243,17 poin atau 3,89%.

Kinerja IHSG pun menjadi yang terbaik di antara bursa Asia lainnya, yang walaupun juga dalam tren kenaikan, namun dalam rentang waktu sembilan hari terakhir bergerak cukup fluktuatif. Pada perdagangan hari ini misalnya, mayoritas bursa saham Asia berakhir lebih rendah. Indeks Strait Times turun 0,52%, Shanghai turun 0,43%, Hang Seng turun 0,82%, dan Kospi turun 0,39%. Sementara Nikkei sejalan dengan IHSG, naik 0,34%. (Baca: Pengumuman Kabinet Baru Tak Berefek Positif ke Bursa, IHSG Turun 0,28%) Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan bahwa kinerja IHSG hari ini didukung optimisme pasar yang kuat pasca-pengumuman kabinet baru Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin. “IHSG ditutup menguat (naik) didukung optimisme pasca-pengumuman menteri pada kabinet baru yang mendorong investor menjadi lebih agresif masuk ke pasar saham,” ujarnya kepada Katadata.co.id, Rabu (23/10).

Equity World

Ini Tanda Emas Mulai Ditinggal Investor, Masih Mau Beli? | Equity World

Sementara itu Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menyoroti saham-saham perusahaan pelat merah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengalami kenaikan menyambut Menteri BUMN yang baru, Erick Thohir. “Rata-rata saham BUMN menyambut kehadiran Menteri BUMN baru dengan penguatan (kenaikan). Investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 231,73 miliar dengan saham BBRI, BMRI, dan ASII yang banyak dijual investor asing,” jelasnya.

Menurut statistik Bursa Efek Indonesia (BEI) indeks BUMN 20 hari ini tercatat naik 1,99% ke level 396,05 dari sebelumnya di level 388,34. Naiknya indeks ini dipimpin oleh saham Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang melesat 5%. Kemudian melengkapi lima saham BUMN yang naik paling tinggi hari ini di antaranya saham Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 4,02%, Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 3,81%, Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 3,66%, serta Timah Tbk (TINS) 3,32%. Total transaksi saham hari ini tercatat mencapai 17,75 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 550.879 kali oleh investor dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,66 triliun. Sebanyak 198 saham bergerak naik, 190 saham turun, dan selebihnya stagnan.

Equity World | Sri Mulyani ‘Mendarat’ di Istana, IHSG Hijau 8 Hari Beruntun!

Equity World | Sri Mulyani ‘Mendarat’ di Istana, IHSG Hijau 8 Hari Beruntun!

Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini, Selasa (22/10/2019), di zona hijau.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat 0,14% ke level 6.207,49. Pada pukul 09:25 WIB, indeks saham acuan di Indonesia tersebut telah secara signifikan memperlebar penguatan menjadi 0,42% ke level 6.225,1.

Jika IHSG bisa bertahan di zona hijau hingga akhir perdagangan, maka akan menandai apresiasi selama delapan hari beruntun.

Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang ditransaksikan di zona hijau: indeks Shanghai menguat 0,14%, indeks Hang Seng naik 0,03%, indeks Straits Times terapresiasi 0,8%, dan indeks Kospi bertambah 0,94%.

Untuk diketahui, perdagangan di bursa saham Jepang pada hari ini diliburkan seiring dengan penobatan kaisar Jepang.

Optimsime bahwa AS-China akan mampu meneken kesepakatan dagang menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya optimistis kesepakatan dagang AS-China tahap satu akan bisa ditandatangani dalam gelaran KTT APEC di Chili pada 16-17 November mendatang.

“Saya rasa itu (draf kesepakatan dagang) akan ditandatangani dengan cukup mudah, semoga saja pada saat KTT di Chili, di mana Presiden Xi dan saya akan berada,” kata Trump di Gedung Putih.

“Kami bekerja dengan China dengan sangat baik,” sambungnya menambahkan.

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri China Liu He mengatakan bahwa Beijing akan bekerjasama dengan Washington guna memecahkan permasalahan-permasalahan di bidang perdagangan.

Menurutnya, kedua belah pihak telah membuat kemajuan yang signifikan dalam hal perdagangan. Liu kemudian menambahkan bahwa menghentikan perang dagang akan menjadi hal yang positif untuk kedua negara, begitu juga untuk perekonomian global.

Seperti yang diketahui, belum lama ini kedua negara menggelar negosiasi dagang tingkat tinggi di Washington. Dalam negosiasi tingkat tinggi ini, delegasi China dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He, sementara delegasi AS dikomandoi oleh Kepala Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin ikut berpartisipasi dalam delegasi yang dipimpin oleh Lighthizer.

Pasca negosiasi dagang tingkat tinggi selama dua hari tersebut, kedua negara menyetujui kesepakatan dagang tahap satu. Kesepakatan ini akan menjadi jawaban dari kritik AS terhadap China seputar praktik pencurian kekayaan intelektual.

Equity World

Cuss! Dewi Fortuna Masih Menaungi IHSG dan Pasar Asia Sepekan | Equity World

Selain itu, permasalahan defisit neraca dagang AS dengan China juga akan dijawab melalui kesepakatan dagang tahap satu, seiring dengan dimasukannya komitmen China untuk membeli produk agrikultur asal AS senilai US$ 40 miliar hingga US$ 50 miliar. Sebagai gantinya, AS setuju untuk membatalkan pengenaan bea masuk baru bagi produk impor asal China yang sedianya akan dieksekusi pada pekan kemarin.

Memang, pelaku pasar sempat dibuat ragu bahwa AS dan China akan benar-benar menandatangani kesepakatan dagang tahap satu yang sudah disetujui secara lisan oleh keduanya dalam negosiasi tingkat tinggi di Washington.

Melansir CNBC International, seorang sumber menyebut bahwa China ingin bernegosiasi lebih lanjut dengan AS sebelum meneken kesepakatan dagang tahap satu antar kedua negara. Sumber tersebut kemudian menyebut bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He bisa dikirim ke Washington sebelum akhir bulan ini guna meluruskan poin-poin dalam kesepakatan dagang tahap satu yang masih mengganjal di hati pihak China.

Namun, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin kemudian membawa angin segar dengan membantah pemberitaan tersebut. Dirinya membantah bahwa China belum setuju dengan isi dari kesepakatan dagang tahap satu antar kedua negara.

Kini, pernyataan dari Trump dan Liu mengonfirmasi ucapan Mnuchin bahwa kesepakatan dagang kedua negara masih berada di jalur yang tepat untuk ditandatangani.

Equity World | Emas Terus Berfluktuasi Dalam Kisaran Sempit Di Sekitar $1.490

Equity World | Emas Terus Berfluktuasi Dalam Kisaran Sempit Di Sekitar $1.490

Equity World | Pasangan XAU/USD menutup minggu sebelumnya hampir tidak berubah dan memulai minggu baru dengan tenang juga. Pada saat penulisan, pasangan ini berfluktuasi dalam band yang sangat sempit di dekat $1.490.

Meskipun imbal hasil obligasi 10-tahun Amerika Serikat (AS) menambah lebih dari 1% pada hari Senin dan indeks utama Wall Street menunjuk ke awal yang optimis hari ini sebagaimana tercermin oleh kenaikan moderat yang disaksikan dalam Kontrak Berjangka S&P 500 untuk mengungkapkan risiko sentimen positif pada awal minggu, penurunan pasangan sedang dibatasi oleh kelemahan USD yang sedang berlangsung.

Dengan perkembangan terbaru menghidupkan kembali harapan kesepakatan Brexit, pasangan GBP/USD memperoleh daya tarik selama jam perdagangan Eropa pada hari Senin dan menyebabkan Greenback menghadapi tekanan jual baru.

Equity World

Harga emas Antam terpengaruh dua sentimen ini, cermati! | Equity World

Indeks Dolar AS, yang turun 1,2% pekan lalu, rebound teknis pada hari sebelumnya ke 97,40 tapi berubah arah menjelang sesi Amerika. Saat ini, indeks berada di 97,20.

Agenda ekonomi AS tidak akan menampilkan rilis data ekonomi makro yang signifikan dan investor cenderung tetap fokus pada perkembangan di sekitar Brexit dan bereaksi terhadap perubahan persepsi risiko.

Equity World | Ada Potensi Profit Taking, Simak Saham Pilihan Hari Ini

Equity World | Ada Potensi Profit Taking, Simak Saham Pilihan Hari Ini

Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Kamis (17/10/2019), di zona hijau. Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat tipis 0,005% ke level 6.169,9. Per akhir sesi satu, indeks saham acuan di Indonesia tersebut telah memperlebar penguatannya menjadi 0,13% ke level 6.177,58.

Di sesi dua, IHSG sempat terpeleset ke zona merah untuk beberapa saat, sebelum kemudian merangsek kembali ke zona hijau. Per akhir sesi dua, IHSG menguat 0,19% ke level 6.181,01.

IHSG menguat kala mayoritas bursa saham utama kawasan Asia justru ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 0,09%, indeks Shanghai melemah 0,05%, indeks Straits Times jatuh 0,26%, dan indeks Kospi terkoreksi 0,23%.

Simak saham-saham pilihan yang direkomendasikan broker yang dirangkum CNBC Indonesia, sebelum perdagangan akhir pekan ini, Jumat (18/10/2019) dibuka:

  1. Valbury Sekuritas – IHSG Minim Katalis
    Keterbatasan sentimen positif di pasar hanya akan memicu saham Indonesia dengan indeks acuan IHSG kembali bergerak mixed, dengan peluang melemah pada perdagangan saham hari ini.

Saham pilihan:

ASII
BMRI
ADHI
CPIN
  1. Mega Capital Sekuritas – Berharap The Fed Turunkan Suku Bunga
    IHSG menguat di tengah pelemahan bursa Asia bersama dengan pembukaan bursa Eropa dan indeks Futures Amerika Serikat pasca rilis data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) pada September dilaporkan berkontraksi untuk pertama kali dalam tujuh bulan sehingga mendorong pasar berspekulasi untuk penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve AS pada akhir Oktober mendatang.

Sementara itu, Inggris dan Uni Eropa akhirnya dikabarkan mencapai kesepakatan soal keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit). Ini menjadi progres terbaru dari ketidakpastian soal Brexit yang telah berkepanjangan selama sekitar tiga tahun setelah warga Inggris memilih untuk meninggalkan blok tersebut.

Saham pilihan:

INCO
ERAA
TINS
PTBA
  1. MNC Sekuritas – Waspada Profit Taking
    Waspadai aksi profit taking yang akan terjadi pada hari ini, karena indikator Stochastic sudah menunjukkan indikasi overbought IHSG dan berpotensi ada koreksi dalam waktu dekat jika gagal menembus resistance 6.200. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed dalam range 6.150 – 6.200.

Saham pilihan:

MAIN
PADI
SCMA
TPIA

Equity World

Ekonomi China Amburadul, Kok Bursa Saham Asia Malah Hijau? | Equity World

  1. Phillip Sekuritas – Simak Laporan Keuangan
    IHSG berpeluang untuk bergerak mixed dengan kecendrungan menguat pada hari ini, Jumat, 18 Oktober 2019. Support di 6,144 dan resistance di 6,217. Pasar akan mulai mencerna laporan-laporan keuangan Q3 emiten di tengah musim laporan keuangan untuk mendapatkan katalis positif.

Selain itu, pasar juga akan menanti-nanti susunan kabinet untuk dapat tetap meyakinkan investor akan prospek Indonesia 5 tahun mendatang.

Saham pilihan:

SCMA
INDY
ICBP
ADHI

Equity World | Ada Angin Segar dari Menkeu AS, IHSG Sementara Waktu Hijau

Equity World | Ada Angin Segar dari Menkeu AS, IHSG Sementara Waktu Hijau

Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini, Kamis (17/10/2019), di zona hijau. Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat tipis 0,005% ke level 6.169,9. Per akhir sesi satu, indeks saham acuan di Indonesia tersebut telah memperlebar penguatannya menjadi 0,13% ke level 6.177,58.

Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendongkrak kinerja IHSG di antaranya: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (+0,75%), PT Astra International Tbk/ASII (+1,18%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+0,82%), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (+1,77%), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (+1,38%).

Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang ditransaksikan di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei naik 0,1%, indeks Shanghai bertambah 0,14 poin, dan indeks Hang Seng terapresiasi 0,74%.

Kabar positif yang dibawa oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menjadi faktor utama yang memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Untuk diketahui, sebelumnya pelaku pasar sempat ragu bahwa AS dan China akan benar-benar menandatangani kesepakatan dagang tahap satu yang sudah disetujui secara lisan oleh keduanya dalam negosiasi tingkat tinggi di Washington pada pekan lalu.

Equity World

Ada Angin Segar Seputar Perang Dagang, Bursa Asia Tetap Merah | Equity World

Melansir CNBC International, seorang sumber menyebut bahwa China ingin bernegosiasi lebih lanjut dengan AS sebelum meneken kesepakatan dagang tahap satu antar kedua negara. Sumber tersebut kemudian menyebut bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He bisa dikirim ke Washington sebelum akhir bulan ini guna meluruskan poin-poin dalam kesepakatan dagang tahap satu yang masih mengganjal di hati pihak China.

Namun, Mnuchin membawa angin segar dengan membantah pemberitaan tersebut. Dirinya membantah bahwa China belum setuju dengan isi dari kesepakatan dagang tahap satu antar kedua negara.

Mnuchin justru mengungkapkan bahwa negosiator dagang dari AS dan China kini tengah bekerja untuk memfinalisasi teks kesepakatan dagang tahap satu untuk kemudian ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping kala keduanya bertemu pada bulan depan dalam gelara KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC).

Sebagai informasi, kesepakatan dagang tahap satu ini akan menjadi jawaban dari kritik AS terhadap China seputar praktik pencurian kekayaan intelektual. Selain itu, permasalahan defisit neraca dagang AS dengan China juga akan dijawab melalui kesepakatan dagang tahap satu, seiring dengan dimasukannya komitmen China untuk membeli produk agrikultur asal AS senilai US$ 40 miliar hingga US$ 50 miliar.

Sebagai gantinya, AS setuju untuk membatalkan pengenaan bea masuk baru bagi produk impor asal China yang sedianya akan dieksekusi pada pekan ini.

Equity World | Bertebaran sentimen positif, seluruh bursa Asia menguat

Equity World | Bertebaran sentimen positif, seluruh bursa Asia menguat

Equity World | Bursa Asia kompak menghijau pada pertengahan pekan ini. Rabu (16/10) pukul 8.46 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 1,26% ke 22.485.

Hang Seng menguat 0,38% ke 26.603. Taiex naik 0,24% ke 11.143. Kospi menanjak 0,57% ke 2.079. Sedangkan Straits Times naik 0,31% ke 3.126 dan FTSE Malaysia naik 0,23% ke 1.569.

Sentimen positif dari negosiasi dagang AS dan China masih terasa. Bursa juga ditopang oleh prospek kesepakatan Brexit antara Inggris dan Uni Eropa.

Equity World

Saham Asia, Mata Uang Beragam, Gencatan Senjata Pasca Perdagangan | Equity World

Kinerja sejumlah emiten perbankan AS yang menyokong Wall Street hingga tadi pagi turut menghembuskan angin segar pada bursa Asia. “Reli pasar saham di seluruh dunia ditopang oleh kabar Brexit dan musim laporan keuangan,” kata analis JPMorgan dalam catatan yang dikutip Reuters.

Satu ganjalan dari negosiasi dagang AS-China pekan lalu adalah bahwa China akan kesulitan membeli US$ 50 miliar produk pertanian AS kecuali negara dengan penduduk terbanyak ini menghapus tarif produk AS, yang akan perlu aksi imbal balik dari Presiden AS Donald Trump.

“Selain itu, Presiden China Xi Jinping tidak akan meneken kesepakatan fase I bulan depan kecuali atau hingga AS membatalkan tarif tambahan yang direncanakan berlaku 15 Desember,” kata analis NAB yang dikutip Reuters.

Equity World | China Galau Teken Kesepakatan, Bursa Asia Dibuka Variatif

Equity World | China Galau Teken Kesepakatan, Bursa Asia Dibuka Variatif

Equity World | Bursa saham utama kawasan Asia dibuka bervariatif pada perdagangan hari ini (15/10/2019) seiring dengan sikap waspada pelaku pasar yang mulai ragu tentang kesepakatan fase pertama yang telah dicapai oleh Amerika Serikat (AS) dan China.

Indeks Nikkei dibuka melesat 1,21%, indeks Hang Seng menguat 0,33%, indeks Straits Times naik tipis 0,06%. Sedangkan indeks Kospi dan Shanghai masing-masing dibuka melemah 0,07% dan 0,13%.

Seperti diketahui, pada penutupan perdagangan kemarin (14/10/2019) bursa saham utama Benua Kuning kompak finis di zona hijau karena menyambut positif hasil dialog dagang yang berlangsung pekan lalu di Washington.

Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington dan Beijing telah menyepakati “kesepakatan fase pertama yang sangat substansial” dan rincian teks perjanjian akan dirilis setidaknya dalam tiga minggu ke depan, dilansir dari CNBC International.

Negeri Paman Sam juga menyampaikan pihaknya setuju untuk menunda rencana pemberlakuan kenaikan tarif bea masuk produk China senilai US$ 250 miliar dari 25% menjadi 30%, yang seyogianya efektif per 15 Oktober.

Namun, investor kembali dibuat cemas setelah pihak Negeri Tiongkok dikabarkan belum setuju 100% pada hasil negosiasi perdagangan dengan AS, yang diklaim Presiden AS Donald Trump sebagai sebuah keberhasilan.

Equity World

Nasib IHSG, Ditekan Luar-Dalam Terperosok ke Zona Merah | Equity World

Sebagaimana dikutip dari Bloomberg, China masih menginginkan adanya putaran pembicaraan selanjutnya, sebelum Presiden Xi Jinping menandatangani fase pertama kesepakatan.

Lebih lanjut, Bloomberg memberitakan bahwa pejabat China menginginkan dialog lebih lanjut di akhir Oktober untuk membahas rincian teks perjanjian kesepakatan fase pertama tersebut. Salah seorang sumber lain kemudian menyampaikan bahwa China juga ingin AS untuk membatalkan rencana kenaikan tarif pada 15 Desember mendatang.

Lebih lanjut, sejatinya banyak analis skeptis bahwa perjanjian kali ini benar-benar akan berbuah manis. Pasalnya, sebelumnya setelah diinfokan rujuk, kedua belah pihak kembali berseteru.

“Pertama, menyusun (teks) perjanjian bisa menjadi proses yang rumit. Pembatalan mendadak negosiasi pada April-Mei adalah salah satu contoh bahwa resiko itu ada,” tulis catatan riset ekonomi ANZ, dilansir CNBC International.

Investor kembali diliputi kecemasan bahwa ekskalasi perang dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia masih sangat mungkin terjadi.

Design a site like this with WordPress.com
Get started