PT Equityworld | Wall Street Menghijau, Dow Naik 3,44 Persen

PT Equityworld | Wall Street Menghijau, Dow Naik 3,44 Persen

PT Equityworld | Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Rabu (8/4/2020) waktu setempat. Dow ditutup reli sekitar 780 poin di tengah tanda-tanda tentang wabah virus corona di AS mendekati puncaknya, meningkatnya harapan dalam perang melawan pandemi.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 779,71 poin atau 3,44 persen, menjadi ditutup di 23.433,57 poin. Indeks S&P 500 naik 90,57 poin atau 3,41 persen, menjadi berakhir 2.749,98 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup meningkat 203,64 poin atau 2,58 persen, menjadi 8.090,90 poin.

Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan sektor real estat dan energi masing-masing naik 7,41 persen dan 6,74 persen, mengungguli sektor-sektor lainnya.

Sentimen tetap berfluktuasi, tetapi investor tetap berharap tentang potensi pelambatan dalam pertumbuhan kasus virus corona baru, para ahli mencatat.
“Fokus utama puncak. Tampaknya yang ada di benak setiap investor saat ini adalah kapan kasus virus corona akan memuncak,” kata Eric Freedman, kepala investasi di US Wealth Management Bank di North Carolina seperti dikutip oleh Reuters.

“Pada titik tertentu, pertimbangan ekonomi benar-benar mulai terwujud. Ditambah lagi, apa yang akan menjadi mekanisme transmisi untuk ekonomi, artinya pada fase apa ekonomi akan dimulai kembali.”

Kasus Corona di AS Mendekati Level Puncak, Wall Street Melesat | PT Equityworld

Lebih dari 419.000 kasus yang dikonfirmasi telah dilaporkan di Amerika Serikat pada Rabu sore (8/4/2020), dengan 14.262 kematian, menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) di Universitas Johns Hopkins.

Pasar juga menemukan beberapa dukungan setelah kandidat presiden Demokrat AS Bernie Sanders keluar dari persaingan kandidat presiden dari Demokrat pada Rabu (8/4/2020), membuka jalan bagi kandidat yang tersisa dari partai itu Joe Biden untuk menjadi calon Demokrat.

Berita itu meningkatkan sentimen pasar karena Biden dipandang oleh Wall Street sebagai kandidat yang lebih ramah pasar daripada Sanders, menurut analis.

PT Equityworld | Ambles 3% Lebih di Sesi I, IHSG Terburuk di Asia

PT Equityworld | Ambles 3% Lebih di Sesi I, IHSG Terburuk di Asia

PT Equityworld | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah di perdagangan sesi I Rabu (8/4/2020) melanjutkan pelemahan hari sebelumnya. Sentimen pelaku pasar yang belum stabil membuat pergerakan indeks saham juga naik-turun, tidak hanya di Indonesia tetapi secara global.

Begitu perdagangan hari ini dibuka, IHSG langsung masuk ke zona merah. Depresiasi tersebut berlanjut hingga mencapai level terlemah intraday 4618,226. Di penutupan sesi I, IHSG berada di level 4627,705, merosot 3,16%.

Berdasarkan data RTI nilai transaksi sepanjang sesi I sebesar Rp 3,26 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 336,49 miliar di pasar reguler dan non-reguler.

Pelambatan penyebaran virus corona (Covid-19) sudah mengirim sentimen positif ke pasar sejak awal pekan ini. Dari Eropa, Italia dan Spanyol melaporkan penurunan jumlah korban meninggal per harinya, kemudian Jerman melaporkan penurunan jumlah kasus baru yang signifikan.

Sementara dari AS, jumlah korban meninggal di New York per harinya juga mengalami penurunan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pertumbuhan kasus corona di Negeri Paman Sam pada 7 April adalah 8,62%. Ini menjadi yang terendah sejak 27 Maret, dan jauh di bawah rata-rata laju pertumbuhan selama 24 Januari-7 April yang sebesar 22,17%.

Jadi Korban ‘Tarik Tambang’, Bursa Saham Asia Bimbang | PT Equityworld

Secara global, WHO menyebutkan dalam kurun waktu 20 Januari-6 April rata-rata pertumbuhan jumlah kasus corona adalah 12.52% per hari. Sejak 24 Maret, pertumbuhan jumlah kasus baru sudah di bawah itu yakni 9,67%. Bahkan dalam delapan hari terakhir hingga 7 April pertumbuhan kasus baru per harinya sudah satu digit persentase.

Tetapi nyatanya sentimen pelaku pasar masih belum stabil di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum pasti akan akan berakhirnya, dan seberapa besar dampaknya ke perekonomian global. Yang pasti, semakin lama pandemi ini berlangsung, pertumbuhan ekonomi akan semakin merosot hingga resesi yang semakin dalam.

Dampaknya pasar saham kembali volatil, bursa saham AS (Wall Street) yang menguat tajam di awal perdagangan Selasa, tetapi berakhir melemah tipis. Sebagai kiblat bursa saham dunia, melemahnya Wall Street tentunya mengirim sinyal negatif ke bursa lainnya.

Mayoritas Bursa saham Asia memerah hingga siang ini, termasuk juga IHGS di sesi I. Indeks Shanghai Composite China melemah 0,32%, Hang Seng Hong Kong turun nyaris 1%, Kospi Korea Selatan menguat 0,45% begitu juga dengan Nikkei Jepang naik 1,13%. Sementara itu Strait Times Singapura melemah lebih dari 2%, FTSE Malaysia -0,44% dan Set Thailand turun lebih dari 1% hingga siang ini.

IHSG dengan pelemahan lebih dari 3% menjadikannya yang terburuk di Asia. Maklum saja, dalam dua pekan terakhir atau tepatnya selepas 24 Maret hingga Selasa kemarin, IHSG masih mencatat penguatan lebih dari 21%, jauh mengungguli bursa Asia lainnya.
PT Equityworld | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah di perdagangan sesi I Rabu (8/4/2020) melanjutkan pelemahan hari sebelumnya. Sentimen pelaku pasar yang belum stabil membuat pergerakan indeks saham juga naik-turun, tidak hanya di Indonesia tetapi secara global.

Begitu perdagangan hari ini dibuka, IHSG langsung masuk ke zona merah. Depresiasi tersebut berlanjut hingga mencapai level terlemah intraday 4618,226. Di penutupan sesi I, IHSG berada di level 4627,705, merosot 3,16%.

Berdasarkan data RTI nilai transaksi sepanjang sesi I sebesar Rp 3,26 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 336,49 miliar di pasar reguler dan non-reguler.

Pelambatan penyebaran virus corona (Covid-19) sudah mengirim sentimen positif ke pasar sejak awal pekan ini. Dari Eropa, Italia dan Spanyol melaporkan penurunan jumlah korban meninggal per harinya, kemudian Jerman melaporkan penurunan jumlah kasus baru yang signifikan.

Sementara dari AS, jumlah korban meninggal di New York per harinya juga mengalami penurunan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pertumbuhan kasus corona di Negeri Paman Sam pada 7 April adalah 8,62%. Ini menjadi yang terendah sejak 27 Maret, dan jauh di bawah rata-rata laju pertumbuhan selama 24 Januari-7 April yang sebesar 22,17%.

Jadi Korban ‘Tarik Tambang’, Bursa Saham Asia Bimbang | PT Equityworld

Secara global, WHO menyebutkan dalam kurun waktu 20 Januari-6 April rata-rata pertumbuhan jumlah kasus corona adalah 12.52% per hari. Sejak 24 Maret, pertumbuhan jumlah kasus baru sudah di bawah itu yakni 9,67%. Bahkan dalam delapan hari terakhir hingga 7 April pertumbuhan kasus baru per harinya sudah satu digit persentase.

Tetapi nyatanya sentimen pelaku pasar masih belum stabil di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum pasti akan akan berakhirnya, dan seberapa besar dampaknya ke perekonomian global. Yang pasti, semakin lama pandemi ini berlangsung, pertumbuhan ekonomi akan semakin merosot hingga resesi yang semakin dalam.

Dampaknya pasar saham kembali volatil, bursa saham AS (Wall Street) yang menguat tajam di awal perdagangan Selasa, tetapi berakhir melemah tipis. Sebagai kiblat bursa saham dunia, melemahnya Wall Street tentunya mengirim sinyal negatif ke bursa lainnya.

Mayoritas Bursa saham Asia memerah hingga siang ini, termasuk juga IHGS di sesi I. Indeks Shanghai Composite China melemah 0,32%, Hang Seng Hong Kong turun nyaris 1%, Kospi Korea Selatan menguat 0,45% begitu juga dengan Nikkei Jepang naik 1,13%. Sementara itu Strait Times Singapura melemah lebih dari 2%, FTSE Malaysia -0,44% dan Set Thailand turun lebih dari 1% hingga siang ini.

IHSG dengan pelemahan lebih dari 3% menjadikannya yang terburuk di Asia. Maklum saja, dalam dua pekan terakhir atau tepatnya selepas 24 Maret hingga Selasa kemarin, IHSG masih mencatat penguatan lebih dari 21%, jauh mengungguli bursa Asia lainnya.

PT Equityworld | Semalam Wall Street Pesta Pora, Reli IHSG Bakal Berlanjut

PT Equityworld | Semalam Wall Street Pesta Pora, Reli IHSG Bakal Berlanjut

PT Equityworld | Kinerja bursa saham domestik pada perdagangan hari ini berpotensi menguat yang ditopang sejumlah sentimen positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (7/4/2020) mendapat suntikan energi setelah Wall Street dini hari tadi melanjutkan reli dari pekan lalu.

Pada perdagangan Senin (6/4/2020) IHSG menguat 4,07% ke level 4.811,83 dengan rentang harga tertinggi 4.811,83 dan terendah 4.623,43. Investor tampaknya optimistis dengan stimulus fiskal yang digelontorkan pemerintah.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan Senin kemarin sebesar Rp 7,54 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) Rp 489,78 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Saham-saham yang mendorong kenaikan di antaranya PT Ciputra Development Tbk (CTRA) (25%), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) (25%), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) (24,73%), Sedangkan PT PP (Persero) Tbk (PTPP) (24,56%) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) (24,51%).

Sementara dari bursa saham Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Selasa dini hari tadi mengalami penguatan karena sentimen investor tumbuh di tengah harapan bahwa puncak dari pandemi virus corona sudah tercapai.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 1.627,46 poin atau 7,7% menjadi 22.679,99, Nasdaq melonjak 540,15 poin atau 7,3% pada 7.913,24 dan S&P 500 naik 175,03 poin atau 7% menjadi 2.663,68.

Joss! Harga Emas Antam Melonjak Rp 12.000/gram | PT Equityworld

Di tengah reli Wall Street, indeks volatilitas Cboe atau yang lebih dikenal dengan indeks ketakutan (fear index) atau VIX turun 3,3% menjadi 45,24, level terendah dalam sekitar dua minggu. Tiga minggu lalu, VIX mencapai rekor tertinggi 82,69, melampaui level puncak selama krisis keuangan. Ini menandakan volatilitas pasar mulai mereda.

Pada catatan pukul 07:15 WIB Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) kontrak berjangka (futures) melonjak 0,5% menjadi 22.613, sedangkan indeks S&P 500 naik 0,4% pada 2.655 dan indeks Nasdaq 100 menguat 0,3% menjadi 8.058.

Pada perdagangan pagi ini Selasa (7/4/2020) reli di bursa saham Wall Street futures (kontrak berjangka) dan mulai meredanya volatilitas pasar kemungkinan menjadi daya dorong tambahan IHSG untuk terus bergerak naik.

PT Equityworld | IHSG awal pekan menguat seiring naiknya bursa saham Asia

PT Equityworld | IHSG awal pekan menguat seiring naiknya bursa saham Asia

PT Equityworld | Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi bergerak menguat seiring penguatan bursa saham regional Asia.

Pada pukul 09.25 WIB, IHSG dibuka menguat 66,63 poin atau 1,44 persen ke posisi 4.690,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 11,37 poin atau 1,62 persen menjadi 713,79.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Senin, memperkirakan pasar masih akan dibayangi COVID-19 pekan ini karena wabah yang terus mengancam jiwa manusia belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

“Dampak dari COVID-19 menjadi ancaman bagi perekonomian dunia yang menjadi ganjalan bagi pasar. Diperkirakan tekanan bagi IHSG berpotensi bisa terjadi di pekan ini seiring ketidakpastian dari wabah COVID-19 ini,” ujar Alfiansyah.

Pada akhir Maret lalu, pemerintah telah mengumumkan stimulus untuk menambah alokasi belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp405 triliun. Pemberian fasilitas ini memberikan sinyal bahwa pemerintah serius untuk mengatasi berbagai ancaman yang dapat mengganggu kinerja perekonomian.

Dari total stimulus Rp405 triliun tersebut, sebesar Rp110 triliun untuk program perlindungan sosial dan Rp75 triliun untuk kesehatan. Sementara Rp150 triliun dialokasikan bagi pemulihan ekonomi dan Rp70,1 triliun insentif perpajakan dan stimulus Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Dihantam Sentimen Negatif, Bursa Saham Asia Kompak Memerah | PT Equityworld

Konsekuensinya, dana extraordinary itu memicu peningkatan defisit anggaran hingga 5,07 persen. Sebenarnya, angka tersebut melewati ambang defisit dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Dalam penjelasan Pasal 12, defisit anggaran dibatasi maksimal 3 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Sebagai payung hukumnya, pemerintah mengeluarkan Perppu sebagai relaksasi kebijakan defisit APBN di atas 3 persen , paling tidak selama tiga tahun. Pemerintah mengeluarkan anggaran untuk meredam dampak COVID-19 untuk mampu menahan kejatuhan perekonomian nasional.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 443,3 poin atau 2,49 persen ke 18.263,5, indeks Hang Seng melemah 181,7 poin atau 0,78 persen ke 23.417,8, dan indeks Straits Times menguat 37,12 poin atau 1,55 persen ke 2.426,41.

Equityworld Futures | Bursa Asia Hijau, Saat Korban Covid-19 di Jepang Meningkat

Equityworld Futures | Bursa Asia Hijau, Saat Korban Covid-19 di Jepang Meningkat

Equityworld Futures | Bursa saham Asia pada perdagangan Kamis (2/4/2020) mayoirtas ditutup di zona hijau. Investor mulai berani masuk ke pasar saham meskipun wabah virus corona (Covid-19) masih menjadi perhatian utama dunia.

Penyebaran penyakit yang cepat di seluruh dunia telah menghasilkan tindakan drastis oleh otoritas seperti penguncian (lockdown) yang meluas yang telah membuat roda perekonomian melambat bahkan terhenti secara global.

Saham China Daratan pulih dari kerugian sebelumnya dengan komposit Shanghai naik 1,69% menjadi 2.780,64 sementara komposit Shenzhen naik 2,258% menjadi 1.697,55. Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 0,84% pada 23.280,06. Indeks Kospi di Korea Selatan naik 2,34% menjadi 1.724,86.

Sementara di bursa saham Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 1,98% menjadi 5.154,30 karena subindex keuangan yang sangat tertekan turun 4,21%, karena saham bank-bank besar negara itu seperti Commonwealth Bank of Australia dan Westpac mengalami aksi jual. Sementara itu,

Koreksi juga terjadi di bursa saham Jepang, memperpanjang tren koreksi dalam empat hari karena angka kematian global coronavirus terus meningkat dan para ahli memperingatkan bahwa Jepang berada di ambang krisis medis. Tokyo melaporkan 66 kasus infeksi COVID-19 pada 1 April, menjadikannya lompatan terbesar dalam sejumlah kasus yang terinfeksi di ibukota Jepang. Dikutip dari RTTNews.

Bursa Saham Asia Bergerak Variatif Pengaruh Pergerakan Pasar Global | Equityworld Futures

Indeks Nikkei turun 246,69 poin, atau 1,37%, menjadi 17.818,72, sedangkan indeks Topix yang lebih luas berakhir anjlok 1,57% lebih pada 1.329,87. Saham kelas berat berakhir beragam, dengan Fast Retailing kehilangan 2,4%, sementara SoftBank naik 2,5%. Subaru Corp merosot 7,2% setelah perusahaan pembuat mobil tersebut mengatakan akan menunda produksi global.

Sementara itu, bursa saham domestik hari ini berakhir di zona hijau. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,47% ke level 4.531,68. Ini tercatat terbaik ketiga di antara bursa saham Asia lainnya. Nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 6,61 triliun dengan catatan jual bersih (net sell) asing Rp 384,28 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Equityworld Futures | Kekhawatiran Covid-19 Kian Dalam, Wall Street Tumbang

Equityworld Futures | Kekhawatiran Covid-19 Kian Dalam, Wall Street Tumbang

Equityworld Futures | Wall Street tumbang dengan indeks-indeks utama anjlok pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran cepat covid-19 di Amerika Serikat. Kondisi itu setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan situasi mengerikan dalam dua pekan mendatang.

Mengutip Antara, Kamis, 2 April 2020, indeks Dow Jones Industrial Average merosot 973,65 poin atau 4,44 persen menjadi ditutup pada 20.943,51 poin. Indeks S&P 500 jatuh 114,09 poin atau 4,41 persen menjadi berakhir di 2.470,50 poin. Indeks Komposit Nasdaq terperosok 339,52 poin atau 4,41 persen menjadi ditutup di 7.360,58 poin.

Adapun tiga indeks utama anjlok lebih dari lima persen pada posisi terendah sesi. Semua 11 sektor utama S&P 500 mundur secara signifikan, dengan utilitas dan real estat jatuh lebih dari enam persen pada penutupan, mewakili dua kelompok berkinerja terburuk.

Amerika Serikat menjadi negara pertama dengan lebih dari 200.000 infeksi covid-19 pada Rabu,1 April, menurut penghitungan baru dari Universitas Johns Hopkins.

Pada Rabu sore, total 203.608 kasus yang telah dikonfirmasi dilaporkan di Amerika Serikat dengan 4.476 kematian, menunjukkan penghitungan yang diperbarui oleh Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) Universitas Johns Hopkins.

Bursa Asia Merah Membara, Bursa RI Hijau Sendiri | Equityworld Futures

Pakar kesehatan pada Satuan Tugas virus korona Gedung Putih mengatakan sekalipun dengan pedoman jarak sosial (social distancing) nasional Pemerintah Trump diperketat, orang Amerika masih harus siap untuk prospek virus korona yang menyebabkan 100.000 hingga 240.000 kematian di negara itu.

Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa negara harus bersiap untuk dua minggu yang sangat menyakitkan, sangat, sangat menyakitkan.

Di sisi data, aktivitas ekonomi di sektor manufaktur berkontraksi pada Maret di tengah meluasnya penyebaran virus korona, Institute for Supply Management (ISM) melaporkan. Indeks manufaktur ISM merosot menjadi 49,1 persen pada Maret dari angka Februari di 50,1 persen.

Ketenagakerjaan sektor swasta AS menurun 27.000 pekerjaan dari Februari ke Maret, menurut data perusahaan penggajian (payrolls) Automatic Data Processing (ADP) pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB).

Equityworld Futures | Bravo! Bursa Asia Ditutup Zona Hijau, Bursa RI Terbaik

Equityworld Futures | Bravo! Bursa Asia Ditutup Zona Hijau, Bursa RI Terbaik

Equityworld Futures | Bursa saham Asia pada perdagangan Selasa (31/3/2020) berada di wilayah positif karena kenaikan di bursa Wall Street dan data dari China yang menunjukkan sektor manufaktur Negeri Tirai Bambu bergerak kembali ke ekspansi.

Survei terbaru dari kantor Biro Statistik Nasional China mengatakan bahwa sektor manufaktur di China bergerak kembali ke ekspansi pada bulan Maret, dengan skor PMI manufaktur 52,0 mengalahkan perkiraan untuk 45,0. Angka ini naik tajam dari 35,7 pada Februari, dan bergerak kembali di atas ambang batas 50 yang memisahkan ekspansi dari kontraksi.

Data perdagangan mencatat, Indeks Shanghai Composite China naik 0,11% menjadi 2.750,3, indeks Hang Seng ditutup menguat 1,85% pada 23.603,48, sedangkan FTSE Straits Times Singapore (STI) terapresiasi 2,2% pada 2.468. Saham Korea Selatan juga diperdagangkan naik, dengan indeks Kospi melonjak 2,19% menjadi 1.754,64.

Saham Jepang berakhir lebih rendah, Indeks Nikkei 225 turun 0.9% menjadi 18.917,01, sementara Indeks Topix yang lebih luas ditutup melemah 2,26% pada 1.403,04. Penurunan Nikkei 225 terseret oleh turunnya saham otomotif dan perbankan, di tengah kekhawatiran yang terus-menerus tentang gangguan yang disebabkan oleh pandemi virus corona. Saham Suzuki Motor kehilangan 7,7%, Nissan Motor turun 7,4%, Mitsubishi UFJ Financial Group turun 5,4% dan Mizuho Financial Group turun 4,9%.

Di tempat lain, pasar saham Australia berakhir lebih rendah untuk hari ini. Indeks acuan (Benchmark) S&P/ASX200 turun 104,06 poin, atau 2,02% pada 5.076,80 setelah rally sebanyak 3,5% pada hari sebelumnya. Saham sektor pertambangan menjadi salah satu pemicu turunnya Indeks S&P/ASX 200.

Emiten pertambangan kelas berat yaitu BHP dan Rio Tinto, kehilangan 3-4%. Penambang emas Evolution Mining merosot 8,8% dan Newcrest menyerah 6% setelah harga emas memperpanjang penurunan untuk sesi kedua semalam.

Wall Street melemah, indeks S&P 500 mencatat kuartal terburuk sejak 1938 | Equityworld Futures

Dari wilayah Asia lainnya yaitu bursa saham Tanah Air,Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga merumput kembali ke zona hijau, naik 2,82% pada 4.538,93, berkinerja terbaik di antara bursa saham Asia lainnya. Nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 7,92 triliun dengan catatan jual bersih (net sell) asing Rp 286,94 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Katalis penguatan bursa saham Asia datang setelah rilis data Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur China naik ke level terkuat sejak September 2017. Data tersebut memberikan harapan ke seluruh Asia dan Dunia mengingat bahwa pandemi virus corona pertama kali muncul di kota Wuhan, provinsi Hubei, China.

Equityworld Futures | Wall Street Reli, Bursa Saham Asia Diperkirakan Menguat Hari Ini

Equityworld Futures | Wall Street Reli, Bursa Saham Asia Diperkirakan Menguat Hari Ini

Equityworld Futures | Bursa saham Asia diperkirakan menguat pada perdagangan Selasa (31/3/2020), mengikuti reli bursa saham Amerika Serikat, karena investor melihat secercah optimisme dalam upaya pengujian cepat virus corona (COVID-19).

Dilansir dari Bloomberg, kontrak berjangka di Bursa Jepang dan Hong Kong menguat pada hari perdagangan terakhir kuartal ini. Sementara itu, bursa indeks S&P 200/ASX Australia terpantau menguat 2,42 persen pada pukul 07.00 WIB.

Pada perdagangan kemarin, Senin (30/3), indeks S&P 500 berakhir melonjak 3,35 persen ke level 2.626,65, indeks Dow Jones Industrial Average naik tajam 3,19 persen ke posisi 22.327,48, dan indeks Nasdaq Composite ditutup melesat 3,62 persen ke level 7.774,15.

Sementara itu, harga minyak minyak WTI menguat 1,89 persen pada Selasa setelah turun ke level terendahnya sejak Maret 2002 meskipun Presiden Donald Trump berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai penurunan harga minyak.

Ekuitas global berada di jalur untuk melengkapi kuartal terburuk sejak kuartal IV/2008 karena investor bergulat dengan dampak ekonomi dari penyebaran COVID-19.

Sementara itu, Trump tidak mengindahkan saran dari dokter-dokter utama AS bahwa pembukaan kembali akses masuk ke AS dalam dua pekan berisiko mengakibatkan lonjakan korban jiwa akibat COVID-19.

Manufaktur China Mulai Bergairah, Bursa Asia Semerbak | Equityworld Futures

Pelaku pasar terus mencari titik terang di tengah tekanan, seperti perusahaan perawatan kesehatan yang dapat menghasilkan produk yang membantu mencegah wabah.

“Kita akan terus melihat volatilitas. Kita akan melihat banyak pemberitaan dan beberapa di antaranya akan negatif. Bisa jadi soal kekhawatiran atas wabah ini atau mengenai neraca perusahaan. Tapi akan ada berita positif juga.,” tutur Fabiana Fedeli, kepala global ekuitas di Robeco, seperti dilansir Bloomberg.

Saham Johnson & Johnson melonjak setelah perusahaan mengatakan akan memulai upaya dengan pemerintah AS untuk membuat vaksin melawan virus dengan anggaran lebih dari US$ 1 miliar

Equityworld Futures | Bursa Saham Asia Dibayangi Kekhawatiran Penyebaran Covid-19

Equityworld Futures | Bursa Saham Asia Dibayangi Kekhawatiran Penyebaran Covid-19

Equityworld Futures | Bursa saham Asia dibayangi kekhawatiran investor terhadap penyebaran virus corona (Covid-19) yang sudah menjadi pendemi global.

Meski banyak negara telah merilis stimulus, tapi pasar mempertanyakan apakah jumlah tersebut cukup untuk memperbaiki kerusakan ekonomi akibat Covid-19. Pada perdagangan Senin (30/3/2020), indeks saham di bursa Jepang dan Korea turun cukup tajam. Nikkei 225 turun 2,98% sementara indeks Topix turun 3,2%. Di Korea Selatan, Kospi merosot 2,59%. Rodrigo Catril, ahli strategi senior FX di NAB, mempertanyakan apakah semua stimulus akan cukup untuk membantu ekonomi global menahan goncangan. “Ini adalah hal besar yang tidak diketahui dan itu menunjukkan pasar cenderung dibayangi ketidakpastian,” katanya seperti dikutip Reuters.com.

Menurut dia, penyebaran Covid-19 secara eksponensial yang menyebabkan banyak negara menutup diri (lockdown) telah membawa dampak ekonomi sangat besar. Dan tak seorang pun tahu seberapa besar kerugian ekonomi yang ditimbulkannya. Bank-bank sentral di berbagai negara telah melakukan upaya habis-habisan untuk meningkatkan aktivitas dengan penurunan suku bunga, serta kampanye pembelian aset besar-besaran. Langkah itu diakui telah mengurangi ketegangan likuiditas di pasar. Bank sentral Kanada pada hari Jumat secara mengejutkan memangka suku bunga menjadi 0,25% dan program pelonggaran kuantitatif. Sementara itu, Selandia Baru pada hari Senin meluncurkan program pinjaman bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.

Corona Menggila, Bursa Utama Asia Merah Semua | Equityworld Futures

Sebelumnya, Presiden Donald Trump telah berbicara tentang membuka kembali ekonomi AS untuk Paskah, pada hari Minggu (12/4/2020). Trump memperpanjang pedoman untuk pembatasan sosial hingga 30 April dan mengatakan puncak jumlah kematian akibat penyakit pernapasan bisa dua minggu lagi. Di pasar AS, investor obligasi memberi sinyal untuk investasi jangka panjang dengan yield (imbal hasil) pada akhir yang sangat pendek dari kurva berubah negatif. Yield bligasi 10-tahun turun tajam 26 basis poin pekan lalu menjadi 0,67%. Pada hari Senin pagi, Treasury futures naik lagi dan menunjuk penurunan baru dalam imbal hasil. Penurunan itu telah dikombinasikan dengan upaya oleh Federal Reserve untuk memompa lebih banyak dolar AS ke pasar, dan menyeret mata uang tersebut dari tertinggi baru-baru ini. Kurs dolar AS terhdap mata uang utama mengalami penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari satu dekade pekan lalu.

PT Equity World | Bursa Saham Asia Memerah, IHSG Menghijau Sendirian, Top!

PT Equity World | Bursa Saham Asia Memerah, IHSG Menghijau Sendirian, Top!

PT Equity World | Bursa saham Asia pada Kamis ini (24/3/2020) diperdagangkan bervariasi dan sebagian besar ditutup terkoreksi karena kekhawatiran tentang penyebaran wabah virus corona yang berkelanjutan.

Kekhawatiran ini mendukung investor untuk melikuidasi posisi atau merealisasikan keuntungan (profit taking) setelah bursa Asia beberapa hari terakhir sempat melonjak.

Data perdagangan mencatat, Indeks Shanghai Composite China turun 0,6% menjadi 2.764,91, indeks Hang Seng ditutup melemah 0,74% pada 23.352,34, sementara indeks Kospi di Korsel ambles 1,09% ke 1.686,24, sedangkan FTSE Straits Times Singapore (STI) ambruk 0,97% pada 2.481,15.

Sementara itu, saham-saham di Jepang turun tajam setelah Gubernur Tokyo Yuriko Koike memperingatkan kemungkinan ekspansi virus corona di ibu kota dan mendesak warga untuk tetap di rumah akhir pekan ini.

Tokyo melaporkan terjadi rekor 41 infeksi baru pasien corona pada Rabu sehingga total menjadi 212 positif di Tokyo, sementara total kasus di Jepang mencapai 1.300 positif corona.

Indeks Nikkei turun 882,03 poin, atau 4,51%, menjadi 18.664,60 setelah kenaikan besar selama tiga hari. Indeks Topix dengan konstituen yang lebih luas turun 1,78% menjadi 1.399,32.

Pemicu penurunan ini di antaranya adalah saham SoftBank yang anjlok 9,4% setelah penurunan peringkat oleh Moody’s Investors Service, sedangkan saham Fast Retailing jatuh 13,2%.

Emiten pemasok Apple, Murata Manufacturing kehilangan 5% dan saham Taiyo Yuden merosot 3,8% setelah Nikkei Asian Review melaporkan bahwa perusahaan teknologi Apple sedang mempertimbangkan menunda peluncuran iPhone 5G-nya terkait dengan permintaan konsumen di tengah krisis COVID-19.

Pasar Australia naik untuk hari ketiga setelah paket stimulus US$ 2 triliun AS disetujui Senat. Investor di sana juga mengabaikan pengumuman oleh perusahaan lokal tentang potensi hilangnya pekerjaan sebagai dampak COVID-19 dan pendapatan perusahaan-perusahaan di Australia yang berpotensi melemah.

Seoul +2%, Singapura +2%, Bursa Saham Asia Tancap Gas | T Equity World

Indeks acuan atau benchmark yakni S&P/ASX 200 naik 2,3% menjadi 5.113,30.

Penggerak bursa saham Australia terdorong oleh saham-saham berikut ini yakni saham Bank ANZ, NAB dan Westpac naik 1-2%, sedangkan saham Commonwealth Bank turun 1%. Saham perusahaan tambang Rio Tinto melonjak 5% dan saham Fortescue Metals Group menguat 3%.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambung 10,19% pada 4.338,9, berkinerja terbaik di antara bursa saham Asia lainnya yang justru masuk ke zona merah.

Nilai transaksi di BEI mencapai Rp 12,75 triliun dengan catatan beli bersih asing Rp 646 miliar di pasar reguler.

Design a site like this with WordPress.com
Get started