PT Equityworld | Emas Tembus Rekor, Bitcoin Belum Mengekor

PT Equityworld | Emas Tembus Rekor, Bitcoin Belum Mengekor

PT Equityworld | Emas kian mengukir kinerja sangat baik, karena mencetak rekor tertinggi selama sembilan tahun terakhir di US$1.817 per oz per Rabu, 8 Juli 2020. Hari ini saja, 13 Juli, emas terus bertahan di atas US$1800 per oz untuk pasar spot, berdasarkan data dari GoldPrice.

BullionVault, platform perdagangan emas fisik asal London mengatakan permintaan terhadap emas sedang tinggi-tingginya. Platform tersebut menyimpan 40 ton emas, senilai lebih dari US$2,5 miliar.

Emas Dunia Berkilau di Tengah Lonjakan Covid-19 | PT Equityworld

Sepanjang sejarah, emas dipandang sebagai aset safe haven berkinerja baik, ketika mata uang atau komoditas lainnya sedang lesu. Bahkan saat ini, investor terus memburu emas ketika pandemi COVID-19 masih mencekam.

Di saat yang sama, analisa komoditas dari Bloomberg menyatakan selain emas, Bitcoin akan memiliki kinerja lebih baik dibanding komoditas lain pada tahun 2020.

PT Equityworld | Sentimen Penguatan Market Saham Asia Berpotensi Angkat Rupiah

PT Equityworld | Sentimen Penguatan Market Saham Asia Berpotensi Angkat Rupiah

PT Equityworld | Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi menguat pada hari ini. Menguatnya pasar saham Asia yang diperkirakan terjadi hari ini diprediksi juga berimbas ke mata uang Garuda.

Mengutip data Ipotnews, Senin (13/7) pukul 09.26 WIB, kurs rupiah diperdagangkan di kisaran Rp 14.360 per dolar AS. Posisi tersebut sama persis dengan penutupan perdagangan pasar uang pada Jumat akhir pekan lalu (10/7) juga di level Rp 14.360 per dolar AS.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pada akhir pekan lalu, bursa di AS dan Eropa mengalami penguatan. “Ini dipicu kabar kemajuan sejumlah pengembangan vaksin virus korona, terutama di AS,” kata Ariston saat dihubungi Ipotnews, Senin (13/7).

Rupiah Berpotensi Menguat Didorong Sentimen Positif Bursa Saham Asia | PT Equityworld

Optimisme tersebut menurut Ariston, kini merembet ke pasar Asia. Kini sejumlah bursa saham Asia mengalami penguatan pada hari ini. “Ini akan meningkatkan minat pada aset – aset berisiko termasuk rupiah,” tutur Ariston.
Walau demikian, penguatan kurs rupiah tidak akan tajam. Bagaimanapun pelaku pasar masih mencemaskan perkembangan penyebaran pandemi Covid-19 di dunia. Apalagi minggu lalu WHO menyebut ada rekor penambahan jumlah kasus baru dalam sehari.
“Pergerakan kurs rupiah hari ini diprediksi di kisaran Rp 14.350 – Rp 14.500 per dolar AS,” tutup Ariston.

PT Equityworld | Harga Emas Diramal Bisa Sentuh US$10.000, Emas Investasi Paling Aman?

PT Equityworld | Harga Emas Diramal Bisa Sentuh US$10.000, Emas Investasi Paling Aman?

PT Equityworld | Setelah sukses menebus rekor baru yakni di atas US$1.800 per troy ounce, harga emas global dibayangi kekhawatiran adanya koreksi harga. Kabar ditemukannya vaksin Covid-19, seperti dilansir Kontan.co.id. bisa menjadi dasar pemicu sekaligus menjadi alasan investor akan kembali ke aset-aset berisiko.

Pada perdagangan Kamis (9/7/2020) harga emas berjangka untuk kontrak Agustus 2020 masih menguat 0,14 persen ke level US$1.811 per ons troi. Penguatan harga emas sendiri dipengaruhi oleh sejumlah sentimen.

Sentimen Harga

Pertama, pelaku pasar masih mengkhawatirkan penularan global Covid-19 yang terus meninggi, sementara vaksin belum ditemukan. Terlebih, pandemi Covid-19 telah mengganggu ekonomi global dan membuat masyarakat mengurangi aktivitas.

Kedua, terkait stimulus besar yang digelontorkan banyak bank sentral dunia, terutama bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve. Mengapa cukup berpengaruh dan mengerek naik harga emas? Karena The Fed memperbesar likuiditas dolar AS. Tak ayal, pelaku pasar akan cenderung memilih untuk berinvestasi ke beragam aset termasuk safe haven emas

Ketiga, sentimen seperti ketegangan hubungan Amerika Serika dan China semakin memanas, di mana keduanya merupakan ekonomi terbesar dunia.

Kamis Pagi, Reli Saham Asia Berlanjut | PT Equityworld

Ramalan Harga Emas

Sementara itu CNBC Indonesia menyampaikan terdapat sejumlah ramalan mengenai harga emas untuk beberapa waktu ke depan. CNBC Indonesia yang melansir CNBC International, menyebutkan kalau pertengahan bulan lalu Juni 2020, bank investasi ternama, Goldman Sachs memprediksi harga emas akan mencapai US$1.800 per troy ounce dalam tiga bulan ke depan, US$1.900 per troy ounce enam bulan ke depan, dan US$2.000 per troy ounce dalam 12 bulan ke depan.

Di sisi lain Ole Hansen, Kepala Ahli Strategi Komoditas di Saxo Bank, menyampaikan prediksinya kalau harga emas akan mencetak rekor tertinggi pada tahun depan dan jangka panjang emas akan mencapai US$4.000 per troy ounce.

Nah, ramalan paling ekstrim datang dari Dan Olivier, pendiri Myrmikan Capita. Oliver memprediksi emas akan mencapai US$10.000 per troy ounce. “The Fed, seperti yang Anda ketahui, melakukan aksi pembelian aset uang masif akibat situasi yang disebabkan virus corona, karena itu harga ekuilibrium emas juga naik dengan sepadan, harga emas yang seimbang dengan balance sheet The Fed kini sangat tinggi,” kata Olivier.

“Perkiraan saya sudah berubah, saya sekarang melihat harga emas bisa ke US$10.000 per troy ounce,” ungkapnya. Tapi, Olivier tidak menyebutkan dalam rentang waktu berada lama emas akan mencapai level US$10.000 per troy ounce.

Sebagai gambaran sebagaimana dilansir, satu troy ounce, mengacu aturan di pasar itu setara dengan 31,1 gram. Maka, jika harga emas US$10.000 per troy ounce dikonversi dengan membagi angka tersebut dengan 31,1 gram, hasilnya US$322 per gram.

Kemudian, jika disetarakan dengan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Rp14.000 per dolar AS maka prediksi harga emas menurut Oliver, harga emas bisa menembus Rp4,5 juta per gram.

Emas Save Haven

Ingin investasi emas tapi masih ragu kalau emas merupakan safe haven? Sebelum membahas mengapa emas dikatakan safe haven, sebenarnya apa itu safe haven?

Safe haven adalah aset yang diharapkan nilainya tetap atau meningkat walaupun pasar tidak stabil atau bergejolak. Safe haven dicari oleh para investor untuk menghindari aset mereka dari kerugian ketika terjadi penurunan pasar atau krisis keuangan.

Nah, emas dianggap sebagai “safe haven” oleh banyak investor. Aset ini diharapkan nilainya sejalan dengan inflasi untuk jangka waktu yang lama. Standar perekonomian dunia atau negara mungkin tidak berhubungan dengan nilai emas, tetapi pada akhirnya nilai emas adalah dasar nilai riil.

Waktu telah membuktikan, emas dipercaya sebagai alat penyimpan nilai atau “store of value”. Nilai dari komoditas emas tidak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga yang ditetapkan pemerintah.

Makanya, banyak orang yang membeli emas sebagai asuransi terhadap peristiwa ekonomi yang buruk atau merugikan. Tak ayal, permintaan dan harga emas meningkat ketika adanya ancaman inflasi ataupun perubahan nilai dolar.

Penelitian yang dilakukan oleh Sile Li dan Brian Lucey mengidentifikasi indikator-indikator kondisi pasar yang tidak stabil, yaitu: tekanan dalam pasar keuangan, ketidakjelasan politik, dan sentimen konsumen.

Disebutkan, konsumen akan berpikir bahwa emas akan lebih aman dibanding aset berisiko seperti saham dan obligasi. Bisa disimpulkan bahwa harga emas akan cenderung meningkat ketika pasar keuangan mengalami tekanan yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah.

Tapi tetap perlu diingat, ada sejumlah risiko bila kita berinvestasi dalam bentuk emas fisik batangan, seperti risiko kehilangan atau dicuri oleh orang. Makanya, menyimpan emas terutama dalam jumlah besar memerlukan biaya lebih bila ingin aman, seperti menyewa brankas di bank atau di layanan gadai.

Bareksa Emas

Tidak ingin repot membeli emas? Fitur jual beli emas secara online kini sudah tersedia di BareksaEmas, yang bisa diakses melalui aplikasi Bareksa yang tersedia untuk ponsel (handset) berbasis iOS dan Android.

BareksaEmas, Bareksa telah bermitra dengan Indogold, yaitu pedagang emas online yang menyediakan fasilitas titipan. Indogold sudah mendapat izin OJK sebagai salah satu usaha pergadaian (untuk penitipan emas).

Selain itu, emas yang diperjualbelikan Bareksa melalui fitur BareksaEmas adalah logam mulia dengan kadar 99,99 persen yang diproduksi oleh ANTAM dan UBS. Emas batangan produksi ANTAM dan UBS sudah sering dijadikan alat investasi sehingga tidak perlu diragukan lagi keasliannya.

Sebagai tambahan informasi, BareksaEmas hadir bagi investor yang sudah terdaftar di Bareksa yang bisa membeli emas mulai dari ukuran 0,1 gram.

PT Equityworld | Rebound, IHSG Rabu Dibuka Hijau di Level 4.998

PT Equityworld | Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang pada akhir perdagangan Selasa (7/7) sore ditutup turun 1,78 poin atau 0,036% ke level 4.987,08, Rabu (8/7) pagi rebound dibuka di zona hijau. Seperti dilaporkan BeritasatuTV langsung dari lantai bursa, sekitar pukul 09.00 WIB, Indeks terpantau naik 11,15 poin atau 0,22% ke level 4.998,23.

Sebanyak 116 juta lebih lembar saham telah diperdagangkan di menit awal sesi I, dengan nilai perdagangan sebesar Rp 76,3 miliar lebih, dan frekuensi perdagangan baru 8.385 kali transaksi. Penguatan IHSG sejalan dengan bursa Asia yang pagi ini juga terpantau kompak menghijau.

Reliance Sekuritas Indonesia memperkirakan hari ini, IHSG akan bergerak moderat dizona positif dengan support resistance 4960-5120. Saham-saham yang cukup menarik secara teknikal diantaranya; ACES, AKRA, ANTM, LPKR, MAPI, TLKM. Victoria Sekuritas memperkirakan IHSG berada pada rentang 4.942-5.028 untuk perdagangan Rabu (8/7). Analis merekomendasikan Buy MYOR (TP 2.300) dan INDY (TP 740). Sell MAIN (TP 585), TOWR (TP 1.065), dan SMGR (TP 9.400). Panin Sekuritas menyebutkan hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menurun dalam kisaran 4.900 sampai 5.000. IHSG sudah gagal tiga kali dalam menguji resistance 5.000, memasuki masa jenuh, dengan demikian potensi untuk mengalami koreksi membesar. Cermati INKP, MAPI, BBCA, UNTR. Artha Sekuritas memrediksi IHSG melemah pada perdagangan hari ini dengan bergerak pada kisaran support 4.964-4.975 dan resistance 5.004-5.022. Secara teknikal indikator stochastic bergerak di area overbought mengindikasikan rentang penguatan sudah terbatas.

IHSG Dibuka Menguat, Tembus 5.011,35 | PT Equityworld

Pergerakan masih dibayangi tingginya kasus harian covid-19 dan masih minimnya sentimen. Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG kembali bergerak sideways di kisaran pivot-resistance 4.950-5.020 pada hari ini (8/7). Sementara support level masih berada di kisaran 4880-4900 (8/7). Sikap antisipatif terhadap data pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kinerja emiten di kuartal II-2020 akan menjadi faktor utama yang membayangi pergerakan IHSG.
Data domestik, diantaranya Consumer Confidence untuk Juni 2020, Retail Sales untuk Mei 2020 dan NPI Juni 2020 yang akan dirilis dalam waktu dekat dapat memberikan gambaran terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q2-2020. Mempertimbangkan sentimen di atas, buy on support dapat dilakukan pada saham-saham bluechip yang terkoreksi kemarin (7/7), diantaranya HMSP, BBRI, GGRM, ASII. Sementara trading buy pada saham-saham defensif (TLKM, ICBP, UNVR) dapat dilanjutkan pada hari ini (8/7).

PT Equityworld | Rebound, IHSG Rabu Dibuka Hijau di Level 4.998

PT Equityworld | Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang pada akhir perdagangan Selasa (7/7) sore ditutup turun 1,78 poin atau 0,036% ke level 4.987,08, Rabu (8/7) pagi rebound dibuka di zona hijau. Seperti dilaporkan BeritasatuTV langsung dari lantai bursa, sekitar pukul 09.00 WIB, Indeks terpantau naik 11,15 poin atau 0,22% ke level 4.998,23.

Sebanyak 116 juta lebih lembar saham telah diperdagangkan di menit awal sesi I, dengan nilai perdagangan sebesar Rp 76,3 miliar lebih, dan frekuensi perdagangan baru 8.385 kali transaksi. Penguatan IHSG sejalan dengan bursa Asia yang pagi ini juga terpantau kompak menghijau.

Reliance Sekuritas Indonesia memperkirakan hari ini, IHSG akan bergerak moderat dizona positif dengan support resistance 4960-5120. Saham-saham yang cukup menarik secara teknikal diantaranya; ACES, AKRA, ANTM, LPKR, MAPI, TLKM. Victoria Sekuritas memperkirakan IHSG berada pada rentang 4.942-5.028 untuk perdagangan Rabu (8/7). Analis merekomendasikan Buy MYOR (TP 2.300) dan INDY (TP 740). Sell MAIN (TP 585), TOWR (TP 1.065), dan SMGR (TP 9.400). Panin Sekuritas menyebutkan hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menurun dalam kisaran 4.900 sampai 5.000. IHSG sudah gagal tiga kali dalam menguji resistance 5.000, memasuki masa jenuh, dengan demikian potensi untuk mengalami koreksi membesar. Cermati INKP, MAPI, BBCA, UNTR. Artha Sekuritas memrediksi IHSG melemah pada perdagangan hari ini dengan bergerak pada kisaran support 4.964-4.975 dan resistance 5.004-5.022. Secara teknikal indikator stochastic bergerak di area overbought mengindikasikan rentang penguatan sudah terbatas.

IHSG Dibuka Menguat, Tembus 5.011,35 | PT Equityworld

Pergerakan masih dibayangi tingginya kasus harian covid-19 dan masih minimnya sentimen. Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG kembali bergerak sideways di kisaran pivot-resistance 4.950-5.020 pada hari ini (8/7). Sementara support level masih berada di kisaran 4880-4900 (8/7). Sikap antisipatif terhadap data pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kinerja emiten di kuartal II-2020 akan menjadi faktor utama yang membayangi pergerakan IHSG.
Data domestik, diantaranya Consumer Confidence untuk Juni 2020, Retail Sales untuk Mei 2020 dan NPI Juni 2020 yang akan dirilis dalam waktu dekat dapat memberikan gambaran terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q2-2020. Mempertimbangkan sentimen di atas, buy on support dapat dilakukan pada saham-saham bluechip yang terkoreksi kemarin (7/7), diantaranya HMSP, BBRI, GGRM, ASII. Sementara trading buy pada saham-saham defensif (TLKM, ICBP, UNVR) dapat dilanjutkan pada hari ini (8/7).

Equityworld Futures | Menunggu Keputusan Bank Sentral Australia, Bursa Asia Bergerak Campuran

Equityworld Futures | Menunggu Keputusan Bank Sentral Australia, Bursa Asia Bergerak Campuran

Equityworld Futures | Bursa Asia bergerak campuran pada pembukaan perdagangan Selasa. Investor meninggu keputusan suku bunga Bank Sentral Australia.

Mengutip CNBC, Selasa (7/7/2020), indeks Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,31 persen. Sementara indeks Topix turun 0,33 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,77 persen, didorong oleh kenaikan saham LG Chem yang mencapai 3 persen. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,95 persen.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang yang menjadi patokan bursa Asia dperdagangkan naik 0,23 persen.

Reserve Bank of Australia (RBA) atau Bank Sentral Australia diperkirakan akan mengumumkan keputusan suku bunga sekitar pukul 12.30 malam. waktu Hong Kong atau Singapura.

“Keputusan Bank Sentral Australia ditunggu karena akan menjadi patokan prospek bursa saham ke depannya. Banyak yang memperkirakan pemulihan ekonomi akan memakan waktu bertahun-tahun,” jelas analis National Australia Bank Ray Attrill dalam catatannya.

Sementara indeks dolar AS, yang merupakan indeks yang menghitung dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama dunia berada di level 96,748 setelah sebelumnya menurun dari level 96,8.

Saham Asia Hari Ini Campuran Karena Risk On dan Risk Off Saling Tarik Ulur | Equityworld Futures

Yen Jepang diperdagangkan pada 107,32 per dolar AS setelah penguatan dari level di atas 107,6 per dolar AS.

Di Amerika Serikat (AS), bursa saham (Bursa AS) ditutup menguat pada perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan bursa saham yang biasa disebut Wall Street ini karena kenaikan saham-saham di sektor teknologi.

Selain itu, kinerja saham-saham yang cukup solid pada pekan lalu juga menjadi pendorong kenaikan di tengah melonjaknya angka positif corona di AS dan juga dunia.

Mengutip CNBC, Selasa (7/7/2020), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 459,67 poin atau 1,8 persen menjadi 26.287,03. Untuk indeks S&P 500 menguat 1,6 persen dan mengakhiri hari di 3,179.72. Sedangkan Nasdaq Composite mencapai level tertinggi sepanjang masa dengan melonjak 2,2 persen menjadi 10.433,65.

Ada beberapa alasan yang mendasari kenaikan bursa AS kali ini.

Pertama adalah kenaikan yang dibukukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar. Saham Apple, Amazon, Microsoft dan Alphabet yang merupakan induk usaha Google semua naik setidaknya 2 persen.

Saham Amazon juga menembus di atas USD 3.000 untuk pertama kalinya. Saham Netflix juga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.

Nasdaq 100 yang merupakan indeks yang berisikan 100 saham non-finansial terbesar di bursa AS melonjak 2,5 persen pada perdagangan Senin, membawa kenaikan lebih dari 21 persen sepanjang 2020.

Equityworld Futures | Menguat, Futures Wall Street Tidak Terpengaruh Sentimen Covid-19

Equityworld Futures | Menguat, Futures Wall Street Tidak Terpengaruh Sentimen Covid-19

Equityworld Futures | Saham berjangka (futures) di bursa Wall Street pada Senin pagi (6/7/2020 WIB) diperdagangkan menguat tipis. Dow Jones Industrial Average Futures naik 42 poin atau 0,2%, S&P 500 Futures naik 0,1% dan Nasdaq-100 Futures naik 0,4%.

Pekan lalu, Wall Street mencatatkan penguatan dalam perdagangan yang pendek karena terpotong hari libur 4 Juli. Dow dan S&P 500 masing-masing naik 3,3% dan 4%, minggu lalu dan Nasdaq naik 4,6%.

Secara kuartalan, Dow menguat lebih dari 17% untuk kuartal kedua sementara S&P 500 melonjak hampir 20% dan Nasdaq membukukan kenaikan 30,6% pada periode yang sama. Namun, pasar dibayangi oleh sentimen negatif berupa lonjakan jumlah kasus virus corona (Covid-19), sehingga meningkatkan kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi secara cepat.

Baru Sebentar IHSG Cicip Level 5.000, Asing Tarik Dana Rp500 M | Equityworld Futures

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Sabtu bahwa lebih dari 200.000 kasus virus corona telah dikonfirmasi dalam rentang 24 jam, sebuah rekor. Pada tingkat regional, lonjakan terbesar terlihat di Amerika, di mana hampir 130.000 kasus baru dikonfirmasi.

Di AS, Florida dan Texas melaporkan lonjakan rekor harian masing-masing 11.445 dan 8.258, pada hari Sabtu. Wali Kota Houston Sylvester Turner mengatakan wabah itu sedang melaju untuk membanjiri rumah sakit kota dalam dua minggu. Sementara itu, Wali Kota Miami Francis Suarez mengatakan, Covid-19 menyebar secara eksponensial.

Data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins menunjukkan bahwa lebih dari 45.000 kasus baru dikonfirmasi di seluruh AS pada hari Sabtu.

“Momentum pembukaan kembali telah terhenti oleh lonjakan kasus Covid-19 dan sinyal bearish untuk saham cukup kuat,” kata Marc Chaikin, CEO Chaikin Analytics, dalam sebuah catatan.

PT Equity World | Harga Emas Tembus US$ 1.800, Tertinggi Sejak September 2011

PT Equity World | Harga Emas Tembus US$ 1.800, Tertinggi Sejak September 2011

PT Equity World | Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup naik akhir perdagangan Selasa (30/6/2020) membukukan kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut karena investor tetap khawatir atas berlanjutnya penyebaran kasus Covid-19. Kenaikan ini merupakan level tertinggi sejak September 2011.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus naik US$ 19,3 atau 1,08 persen, menjadi US$ 1.800,5 per ounce.

Peningkatan kasus baru infeksi Covid-19 di banyak negara bagian AS mendorong investor beralih ke logam mulia sebagai tempat yang aman, karena mereka memperkirakan bahwa dampak ekonomi Covid-19 belum berakhir.

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS Anthony Fauci dalam kesaksiannya di hadapan Komite Senat Kesehatan, Pendidikan, Perburuhan dan Pensiun AS pada Selasa (30/6/2020) memperkirakan bahwa kasus baru infeksi Covid-19 di Amerika Serikat dapat mencapai 100.000 per hari.

Emas juga menemukan dukungan dari dolar AS yang lebih lemah pada Selasa (30/6/2020).

Investor Masih Khawatir Covid-19, Harga Emas Kembali Naik | PT Equity World

Sebuah laporan yang dirilis oleh lembaga riset swasta Institute for Supply Management menempatkan indeks manajer pembelian Chicago pada angka 36,6 pada untuk Juni, lebih buruk dari yang diperkirakan, karena setiap angka di bawah 50 menunjukkan kondisi yang memburuk.

Indeks kepercayaan konsumen yang dirilis pada Selasa (30/6/2020) oleh lembaga riset Conference Board yang berbasis di AS naik ke level tertinggi tiga bulan pada Juni.

Emas diperdagangkan naik 12,8 persen untuk kuartal kedua, dan naik lebih dari 18 persen untuk paruh pertama tahun ini.

Logam mulia lainnya, perak pengiriman September naik 57,3 sen atau 3,17 persen, menjadi US$ 18,637 per ounce. Platinum pengiriman Oktober naik US$ 23 atau 2,78 persen, menjadi US$ 851,2 per ounce.

PT Equity World | Selasa Pagi, Bursa Saham Asia Rebound

PT Equity World | Selasa Pagi, Bursa Saham Asia Rebound

PT Equity World | Saham -saham di Asia Pasifik rebound pada perdagangan Selasa pagi (30/6/2020), mengikuti pergerakan saham Wall Street semalam. Hari ini, investor Asia menunggu rilis Indeks pembelian manufaktur dari Pemerintah Tiongkok. Nikkei 225 di Jepang naik 1,75% pada awal perdagangan, menyusul penurunan lebih dari 2% pada hari Senin. Indeks Topix juga menambahkan 1,5%. Di Korea Selatan, Kospi naik 1,39%. Sementara itu, S & P / ASX 200 di Australia menambahkan 0,66%. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,33% lebih tinggi.

Investor menunggu data indeks manufaktur Tiongkok untuk Juni, yang dijadwalkan akan dirilis sekitar jam 9:00 pagi HK / SIN pada hari Selasa. Ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan median 50,4, di atas level 50 yang menunjukkan ekspansi dalam aktivitas. Sementara itu, produksi industri Jepang pada Mei turun 8,4% (month to month), menurut data yang dirilis Selasa. Penurunan yang lebih besar dari perkiraan pasar sebesar 5,6%, menurut jajak pendapat Reuters. Investor masih fokus mencermati pandemi coronavirus.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesu memperingatkan bahwa “yang terburuk belum datang.” “Meskipun banyak negara telah membuat beberapa kemajuan, secara global, pandemi ini sebenarnya sedang meningkat,” katanya saat konferensi pers virtual dari kantor pusat Jenewa. “Kita semua ingin ini selesai. Kita semua ingin melanjutkan hidup kita, tetapi kenyataan yang sulit adalah bahwa ini bahkan belum berakhir. ” Semalam, saham-saham di Wall Street melonjak.

Menanti Data Manufaktur China, Bursa Saham Asia Dibuka Menguat | PT Equity World

Dow Jones Industrial Average ditutup naik 580,25 poin atau 2,3% menjadi 25.595,80. Sedangkan S&P 500 melonjak 1,5% menjadi berada di posisi 3.053,24, dan Nasdaq Composite naik 1,2% menjadi 9.874,15. Dow memimpin kenaikan sebesar 2,32% karena investor mengantisipasi bakal digulirkannya stimulus lebih banyak lagi oleh Federal Reserve. Ketua Federal Reserve Jerome Powell menekankan perlunya upaya berkelanjutan untuk menahan kerusakan ekonomi akibat pandemi coronavirus (Covid-19).

“Pertanyaan besar tetap mengenai prospek ekonomi. Data pekerjaan masih jauh di bawah tingkat pra-pandemi. Jalan ke depan untuk ekonomi sangat tidak pasti dan akan sangat tergantung pada keberhasilan kita dalam mengendalikan virus, ”kata Powell dalam sambutannya ketika menyerahkan laporan kepada DPR Komisi Jasa Keuangan, Selasa. Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 97,4 setelah sebelumnya diperdagangkan pada level di atas 97,5.

PT Equity World | Global Mabuk Corona, Bursa Asia dan IHSG Ambruk Semua!

PT Equity World | Global Mabuk Corona, Bursa Asia dan IHSG Ambruk Semua!

PT Equity World | Optimisme pelaku pasar kembali goyah setelah data kasus Covid-19 menunjukkan bahwa tak kurang dari setengah juta orang meninggal akibat virus tersebut, di mana seperempat di antaranya berasal dari AS. Para analis JPMorgan menilai bahwa lonjakan kasus tersebut telah merusak momentum pemulihan ekonomi global.

“Kenaikan tingkat infeksi Covid-19 telah merusak momentum di seluruh pasar meskipun ada perbaikan dalam ekonomi global yang terus mengalahkan sebagian besar ekspektasi data,” tulisnya seperti dikutip dari Reuters, Jakarta, Senin (29/06/2020).

Benar saja, dampak kekhawatiran pelaku pasar itu pun telah sampai di Asia. Buktinya, seluruh bursa saham Asia ambruk signifikan pada awal pekan ini, Senin (29/06/2020). Keempat indeks yang melemah pagi ini meliputi Nikkei turun 1,33%, Hang Seng turun 0,51%, Shanghai turun 0,53%, dan Strait Times turun 0,58%.

Bursa Saham di Asia dan Harga Minyak Kompak Turun di Awal Pekan | PT Equity World

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut jadi korban dengan koreksi 0,03% ke level 4.902,65 saat pembukaan pasar. Koreksi itu pun terus menebal hingga lebih dari 0,30%. Tekanan jual menjadi pemberat gerak IHSG, di mana pagi ini asing membukukan nilai jual sebesar Rp87,67 miliar.

Sejumlah 769,44 juta saham diperdagangkan dengan frekuensi 80.193 kali dan membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp730,16 miliar. Pergerakan saham yang terpantau meliputi 131 saham naik, 139 saham turun, dan 129 saham lainnya stagnan.

Equity World | Bursa Saham di Asia Menguat Meski Ada Kekhawatiran Lonjakan Kasus Corona

Equity World | Bursa Saham di Asia Menguat Meski Ada Kekhawatiran Lonjakan Kasus Corona

Equity World | Saham-saham di Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat pagi di tengah kekhawatiran dengan kasus virus corona yang terus meningkat.

Dikutip dari CNBC, Jumat (26/5/2020), di Jepang, Nikkei 225 naik 0,88 persen karena saham Softbank Group melonjak lebih dari 1 persen. Sementara indeks Topix turun 0,71 persen.

Kospi Korea Selatan juga naik 0,91 persen. Sementara itu, saham di Australia diperdagangkan lebih tinggi dengan S&P/ASX 200 naik 0,52 persen.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,34% lebih tinggi. Untuk pasar saham di China tutup pada Jumat ini karena libur nasional.

Reaksi investor terhadap situasi virus corona yang sedang berlangsung di AS terus dipantau pada Jumat ini, setelah negara tersebut mengalami peningkatan kasus virus corona harian terbesarnya.

Naik Rp 3.000, Harga Emas Antam Rp 910.000 per Gram | Equity World

Lebih dari 45 ribu kasus virus corona baru dikonfirmasi pada hari Rabu, menjadi rekor yang melampaui puncak pertambahan kasus pada 26 April sebelumnya yang lebih dari 9.000 kasus, menurut penghitungan NBC News.

“Beban pada sistem perawatan kesehatan dapat memaksa pemerintah kota atau negara bagian untuk menghentikan pembukaan kembali ekonomi mereka atau menerapkan kembali penutupan kota atau seluruh negara,” Joseph Capuro, Kepala Ekonomi Internasional di Commonwealth Bank of Australia, dalam sebuah catatan.

Sementara itu, Federal Reserve AS pada hari Kamis memberlakukan pembatasan baru pada industri perbankan setelah tes stres tahunannya menemukan bahwa beberapa bank bisa mendekati level modal minimum dalam skenario yang terkait dengan pandemi virus corona.

Akibatnya, bank harus menangguhkan program pembelian kembali saham dan membiarkan pembayaran dividen pada level saat ini untuk kuartal ketiga.

Design a site like this with WordPress.com
Get started