Equity World | The Fed Kikis Harapan Penurunan Bunga, Wall Street Rontok

Equity World | The Fed Kikis Harapan Penurunan Bunga, Wall Street Rontok

Equity World | Indeks-indeks utama Wall Street ditutup melemah, Selasa (25/6/2019), setelah bos bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menurunkan optimisme investor bahwa suku bunga acuan akan dipangkas bulan depan.

Dow Jones Industrial Average rontok 0,67%, S&P 500 anjlok 0,95%, sementara Nasdaq Composite terjun bebas 1,51% di akhir perdagangan.

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral tengah menilai apakah ketidakpastian ekonomi saat ini memerlukan pemangkasan suku bunga. Powell menyatakan bahwa The Fed akan mengambil pendekatan wait and see mengingat cepatnya perubahan-perubahan ekonomi terjadi saat ini, dilansir dari CNBC International.

Bank sentral juga yakin inflasi AS akan kembali ke sekitar 2% meskipun lebih lambat dari perkiraan, tambahnya. Powell juga mengatakan The Fed tetap independen dari kepentingan politik sesaat.

Sebelumnya, Presiden The Fed St. Louis James Bullard memupuskan harapan penurunan suku bunga hingga 50 basis poin.

“Duduk di sini hari ini, saya rasa 50 basis poin akan berlebihan,” ujarnya kepada Bloomberg TV dan dikutip CNBC International.

“Saya tidak merasa situasi saat ini benar-benar meminta hal tersebut namun saya bersedia menurunkan 25 basis poin… Saya tidak suka mendahului pertemuan (The Fed) karena banyak hal bisa berubah hingga saat itu tiba. Namun, jika saya harus memutuskan hari ini, itulah yang akan saya lakukan,” lanjutnya.

Equity World

Stres Perang Dagang Tekan Harga Saham Asia | Equity World

Perkiraan para pelaku pasar bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya di Juli mencapai 100%, menurut FedWatch.

Selain itu, pasar juga menantikan pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di G20 akhir pekan ini.

Banyak investor yakin kedua pemimpin sepertinya akan menahan pengenaan bea impor baru dan memulai lagi perundingan. Namun, bea masuk yang sudah dijatuhkan saat ini diperkirakan tidak akan dicabut.

Equityworld Futures | IHSG Masih Berpeluang ke Zona Merah

Equityworld Futures | IHSG Masih Berpeluang ke Zona Merah

Equityworld Futures | Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini diperkirakan masih akan melemah. Merespons sentimen global yang masih berfluktuasi.

Tim analis Samuel Sekuritas mengungkapkan pada hari ini pasar menunggu dirilisnya data neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2019 yang diperkirakan surplus oleh Bank Indonesia (BI).

“Namun kami memperkirakan masih terjadi defisit USD1,8 miliar. Rupiah stabil di level Rp14.158 dengan EIDO ditutup melemah -1,3 persen,” demikian seperti tertuang dalam hasil risetnya, Senin, 24 Juni 2019.

Di sisi lain bursa AS ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan lalu. Dow jones melemah -0,13 persen, S&P 500 melemah -0,1 persen, dan Nasdaq turun -0,24 persen. Wall Street ditutup melemah di tengah kekhawatiran investor terkait meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran.

Saat ini investor juga tengah menantikan pertemuan AS dan Tiongkok pada KTT G-20 minggu ini yang diharapkan memiliki titik terang.

Equityworld Futures

IHSG Masih Berpeluang ke Zona Merah | Equityworld Futures

Sementara dari sektor komoditas, harga Brent menguat 0,14 persen ke level USD65,4 per barel di tengah meningkatnya ketegangan Timur Tengah. Pasar minyak global masih dibayangi oleh kekhawatiran mengenai gangguan pasokan akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Mengutip laman RTI pada perdagangan Jumat pekan lalu, gerak IHSG terpantau turun 20,261 poin atau setara 0,32 persen ke posisi 6.315.

IHSG sempat menyentuh ke level tertinggi di posisi 6.352 dan level terendah di 6.269. Sementara itu volume perdagangan saham tercatat sebanyak 18,5 miliar lembar senilai Rp20,3 triliun. Sebanyak 165 saham menguat, 246 saham melemah, 119 saham stagnan, dan terjadi 471.286 kali transaksi.

Equity World | Situasi Aman Boss! Bursa Saham Asia Menguat Lagi

Equity World | Situasi Aman Boss! Bursa Saham Asia Menguat Lagi

Equity World | Setelah membukukan penguatan yang signifikan pada perdagangan Kamis kemarin (20/6/2019), mayoritas bursa saham utama kawasan Asia masih mampu mencetak apresiasi pada Jumat ini: indeks Nikkei dibuka naik 0,12%, indeks Shanghai naik 0,11%, indeks Hang Seng juga naik 0,11%, dan indeks Kospi terkerek 0,05%.

Pada penutupan perdagangan kemarin, indeks Nikkei naik 0,6%, indeks Shanghai melesat 2,38%, indeks Hang Seng melejit 1,23%, indeks Straits Times naik 0,8%, dan indeks Kospi juga naik 0,31%.

Angin segar yang dibawa oleh bank sentral AS masih sukses memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning.

Pada Rabu (19/6/2019) waktu setempat atau Kamis (20/6/2019) dini hari waktu Indonesia, The Federal Reserve mengumumkan bahwa tingkat suku bunga acuan dipertahankan di level 2,25%-2,5%.

Namun, The Fed memberi sinyal yang kuat bahwa akan ada pemangkasan dalam waktu dekat.

Dalam konferensi pers usai rapat, Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa prospek perekonomian AS pada dasarnya masih bagus, akan tetapi ada risiko yang semakin meningkat seperti friksi dagang AS dengan sejumlah negara yang membuat investasi melambat. Selain itu, ada pula risiko perlambatan ekonomi di negara-negara mitra dagang dan investasi AS.

“Pertanyaannya adalah, apakah risiko-risiko ini akan membebani prospek perekonomian? Kami akan bertindak jika dibutuhkan, termasuk kalau memungkinkan, menggunakan berbagai instrumen untuk menjaga ekspansi (ekonomi),” tuturnya, mengutip Reuters.

Kini, pelaku pasar meyakini bahwa gelombang pertama pemangkasan tingkat suku bunga acuan akan dimulai pada bulan depan. Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 20 Juni 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps pada pertemuan bulan Juli berada di level 76%. Sementara itu, peluang suku bunga acuan diturunkan hingga 50 bps berada di level 24%.

Selain itu, aura damai dagang AS-China yang kian terasa sukses memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Optimisme ini sejatinya sudah terasa sejak hari Rabu pasca Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa rencana pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di gelaran KTT G20 pada akhir bulan ini di Jepang akan terealisasi.

“Sudah melakukan pembicaraan yang sangat baik melalui telepon dengan Presiden Xi dari China. Kami akan bertemu pekan depan di KTT G20. Tim kami akan memulai pembicaraan sebelum pertemuan tersebut,” cuit Trump di Twitter.

Semakin mendekati waktu pertemuan, nada positif terus disuarakan oleh AS, bahkan oleh China sendiri.

Equity World

IHSG tergelincir pagi ini, tak mampu ikuti euforia Wall Street | Equity World

“Tim dari kedua negara akan melakukan komunikasi, merujuk kepada instruksi dari para kepala negara. Kami berharap AS akan menciptakan kondisi dan atmosfer yang memadai untuk memecahkan masalah melalui dialog,” papar Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, mengutip Reuters.

“Kedua pihak memiliki kepentingan yang sama, saya yakin dengan menyelesaikan hal-hal yang menjadi perhatian bersama maka kedua negara akan dapat menemukan solusi dengan cara yang sepatutnya,” lanjutnya.

Sebelumnya Trump menyuarakan keyakinan bahwa pihaknya akan mampu meneken kesepakatan dagang dengan China.

“Saya rasa pertemuan nanti (dengan Presiden Xi) akan berjalan dengan sangat baik. Tim kami akan memulai pembicaraan. China ingin sebuah kesepakatan, demikian pula AS. Namun kesepakatan itu harus menguntungkan bagi semuanya,” tutur Trump, mengutip Reuters.

PT Equityworld | Melonjak Tajam, Harga Emas Sentuh Level Tertinggi dalam 14 Bulan Ini

PT Equityworld | Melonjak Tajam, Harga Emas Sentuh Level Tertinggi dalam 14 Bulan Ini

PT Equityworld | Harga emas meonjak ke level tertinggi dalam 14 bulan terakhir setelah Federal Reserve mengungkapkan potensi penurunan suku bunga acuan.

Hari ini, Kamis (20/6/2019) pukul 7.48 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.368,20 per ons troi, menguat 1,44% dari harga kemarin US$ 1.348,80 per ons troi.

Harga emas hari ini menyentuh level tertinggi sejak 30 April 2018 atau dalam 14 bulan terakhir.

“Harga emas yang naik meski The Fed menahan suku bunga acuan menunjukkan bahwa ada potensi penurunan di pipeline selanjutnya,” kata Tai Wong, head of base and precious metals derivatives trading BMO kepada Reuters.

PT Equityworld

The Fed Isyaratkan Penurunan Suku Bunga, Wall Street Menguat | PT Equityworld

The Fed menahan suku bunga acuan pada 2,25%-2,50% pada rapat yang berakhir Rabu (19/6).

Tapi, bank sentral Amerika Serikat (AS) ini membenarkan adanya potensi penurunan suku bunga, paling cepat pada bulan depan.

Equity World | Harga emas berakhir lebih rendah, menghentikan reli multiday

Equity World | Harga emas berakhir lebih rendah, menghentikan reli multiday

Equity World | Emas berjangka berakhir lebih rendah pada Senin, menyusul kenaikan empat sesi, dibebani oleh ketidakpastian jelang pertemuan Federal Reserve AS yang diharapkan untuk memberikan petunjuk tentang rencana bank sentral tentang suku bunga.

Gejolak perdagangan internasional dan kekhawatiran terhadap melemahnya ekonomi global, bagaimanapun, membatasi kerugian untuk logam haven.

Logam kuning untuk pengiriman Agustus turun $ 1,60, atau 0,1%, menjadi menetap di $ 1,342.90, pasca menutup aksi pada Jumat dengan kerugian mingguan 0,1% berdasarkan harga kontrak paling aktif, menurut data FactSet. Harga pada hari Jumat telah naik ke level $ 1,362.20, tertinggi sejak April 2018.

Dalam perdagangan logam lainnya, perak Juli menambahkan 2,6 sen, atau 0,2%, pada $ 14,829 per ounce, setelah mengakhiri perdagangan Jumat dengan kerugian mingguan 1,5%. (Tgh)
(Equity World)

Design a site like this with WordPress.com
Get started