PT Equityworld | Bara Perang Dagang Masih Panas, Bursa Saham Asia Berguguran

PT Equityworld | Bara Perang Dagang Masih Panas, Bursa Saham Asia Berguguran

PT Equityworld | Bursa saham utama kawasan Asia ditransaksikan di zona merah pada awal pekan ini. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei jatuh 1,95%, indeks Shanghai melemah 0,79%, indeks Hang Seng anjlok 1,98%, indeks Straits Times turun 1,64%, dan indeks Kospi terkoreksi 2,12%.

Kicauan Presiden AS Donald Trump di Twitter masih sukses dalam memantik aksi jual dengan intensitas yang besar di bursa saham Benua Kuning. Pada hari Kamis (1/8/2019), Trump mengumumkan bahwa AS akan mengenakan bea masuk baru senilai 10% bagi produk impor asal China senilai US$ 300 miliar yang hingga kini belum terdampak perang dagang. Kebijakan ini akan mulai berlaku pada tanggal 1 September. Kacaunya lagi, Trump menyebut bahwa bea masuk baru tersebut bisa dinaikkan hingga menjadi di atas 25%.

“AS akan mulai, pada tanggal 1 September, mengenakan bea masuk tambahan dengan besaran yang kecil yakni 10% terhadap sisa produk impor asal China senilai US$ 300 miliar yang masuk ke negara kita,” cuit Trump melalui akun @realDonaldTrump.

Pengumuman dari Trump ini datang pasca dirinya melakukan rapat dengan Menteri keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer terkait dengan hasil negosiasi di Shanghai pada pekan kemarin.

China pun akhirnya dibuat panas dan angkat bicara terkait dengan serangan terbaru dari Trump. Beijing menyebut bahwa pihaknya tak akan tinggal diam menghadapi “pemerasan” yang dilakukan AS, serta memperingatkan akan adanya serangan balasan.

“Jika AS benar mengeksekusi bea masuk tersebut maka China harus meluncurkan kebijakan balasan yang diperlukan guna melindungi kepentingan-kepentingan kami yang mendasar,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, dilansir dari Reuters.

PT Equityworld

Penyebab Ambruknya Semua Bursa Utama Asia Awal Pekan | PT Equityworld

Ketika perang dagang AS-China tereskalasi, laju perekonomian keduanya, berukit perekonomian global, akan semakin tertekan.

Selain bara perang dagang AS-China yang masih panas, sentimen negatif bagi bursa saham Asia datang dari rilis data ekonomi yang mengecewakan. Pada pagi hari ini, Services PMI China versi Caixin periode Juli 2019 diumumkan di level 51,6, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 52, seperti dilansir dari Trading Economics.

Kemudian di Hong Kong, Manufacturing PMI periode Juli 2019 diumumkan oleh Markit di level 43,8, turun jauh dibandingkan capaian bulan Juni yang sebesar 47,9, dilansir dari Trading Economics.

Jangan lupa juga, hingga kini aksi protes besar-besaran di Hong Kong masih juga terjadi. Aksi protes ini dilakukan untuk menuntut pemerintah Hong Kong melakukan reformasi, pasca sebelumnya pemerintahan Carrie Lam mengajukan rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi yang mendapatkan kecaman dari berbagai elemen masyarakat Hong Kong.

Equityworld Futures | 4 Alasan LPS Turunkan Suku Bunga Penjaminan jadi 6,75 Persen

Equityworld Futures | 4 Alasan LPS Turunkan Suku Bunga Penjaminan jadi 6,75 Persen

Equityworld Futures | Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS telah menurunkan tingkat suku bunga penjaminan sebesar 25 basis poin, menjadi 6,75 persen untuk simpanan rupiah di bank umum dan 9,25 persen untuk simpanan rupiah di Bank Perkreditan Rakyat. Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah berasalan bahwa penurunan suku bunga ini sudah melalui pertimbangan beberapa aspek.

“Perubahan tingkat bunga penjaminan simpanan didasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain suku bunga simpanan perbankan terpantau berada di level yang stabil dan potensial untuk turun,” kata Halim saat jumpa pers di Equity Tower, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Juli 2019.

Halim mengatakan, perkembangan suku bunga pasar simpanan (SBP) 62 bank benchmark rupiah terpantau mengalami penurunan sebesar 11 bps menjadi 5,94 persen pada periode observasi dari 28 Juni 2019 hingga 25 Juli 2019.

Selain penurunan SBP, kebijakan ini diambil di tengah perbaikan likuiditas bank yang ditopang perbaikan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), sehingga mengurangi selisih dari pertumbuhan kredit. “Tren ini selanjutnya diperkirakan akan berdampak terhadap arah tingkat bunga penjaminan ke depan,” ujar Halim.

Equityworld Futures

Cuitan Donald Trump Sukses ‘Acak-acak’ IHSG | Equityworld Futures

Selanjutnya, Halim menyebutkan faktor lain yang memengaruhi penurunan suku bunga penjaminan yakni kondisi dan risiko likuiditas perbankan relatif terjaga di tengah tren perbaikan pertumbuhan simpanan. Berdasarkan data internal OJK, loan deposit ratio (LDR) perbankan cenderung turun 1,26 persen dari 95,54 persen pada Mei 2019 hingga Juni 2019.

Pertumbuhan DPK bank umum pun membaik pada Juni 2019 menjadi 7,42 persen year on year (yoy) dari 6,27 persen yoy . Sementara, pada saat yang sama, pertumbuhan kredit di posisi 9,92 persen yoy pada Juni 2019. “Hingga akhir tahun 2019, proyeksi pertumbuhan kredit dan DPK industri masing-masing adalah 11,7 persen dan 7,4 persen,” ucap Halim.

Kemudian faktor lainnya adalah stabilitas sistem keuangan (SSK) domestik terpantau stabil sejalan dengan meredanya volatilitas di pasar keuangan. Halim menuturkan, secara point to point, Rupiah menguat 1,72 persen dari level Rp 14.231 per dolar AS pada 10 Juni 2019 menjadi Rp 13.986 per dolar AS pada 25 Juli 2019.

“Ini secara umum pergerakan nilai tukar tahun ini masih berada dalam range proyeksi rata-rata nilai tukar kami sebesar Rp 14.200 pada akhir tahun 2019,” ucap Halim menjelaskan soal penyebab penurunan suku bunga penjaminan LPS tersebut.

Equity World | Bursa Asia Terkapar, IHSG & Rupiah Tambah Lemas Pagi Ini

Equity World | Bursa Asia Terkapar, IHSG & Rupiah Tambah Lemas Pagi Ini

Equity World | Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal perdagangan hari ini, Jumat (2/8/2019), di tengah memerahnya bursa global.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,80 persen atau 50,88 poin ke level 6.330,66 pada pukul 09.19 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (1/8), IHSG berakhir terkoreksi 0,14 persen atau 8,96 poin di level 6.381,54. Pelemahan indeks mulai berlanjut dengan dibuka turun 0,63 persen atau 40,42 poin di level 6.341,12 pagi ini.

Delapan dari sembilan sektor bergerak negatif, dipimpin industri dasar (-1,36 persen) dan properti (-1,32 persen). Satu-satunya sektor yang bergerak di zona hijau adalah perdagangan dengan kenaikan tipis 0,02 persen.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing turun 1,64 persen dan 1,61 persen menjadi penekan utama atas pelemahan IHSG.

Indeks saham lainnya di Asia rata-rata juga bergerak negatif pagi ini, di antaranya indeks Nikkei 225 Jepang (-2,07 persen), Kospi Korea Selatan (-1,01 persen), dan indeks Hang Seng Hong Kong (-2,04 persen).

Di China, dua indeks saham utamanya yakni indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing melemah 1,5 persen dan 1,64 persen.

Dalam riset hariannya, tim analis Samuel Sekuritas Indonesia memprediksikan pelemahan IHSG mengikuti pergerakan bursa Asia pagi ini akibat terseret bursa Wall Street Amerika Serikat.

Equity World

Buntuti Bursa Asia, IHSG Merosot Hampir 1 Persen | Equity World

Pasar saham di AS kembali tertekan tajam pada akhir perdagangan Kamis (1/8/2019) setelah Presiden Donald Trump mengumumkan akan menerapkan tarif 10 persen terhadap barang impor tambahan asal China bernilai US$300 miliar mulai 1 September.

Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 280,85 poin atau 1,05 persen ke level 26.583,42, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 melemah 26,82 poin atau 0,90 persen ke 2.953,56 dan Nasdaq Composite turun 64,30 poin atau 0,79 persen ke level 8.111.12.

Rencana penerapan tarif ini membuat konsensus penurunan suku bunga AS pada September kembali menguat menjadi 92,9 persen dari sebelumnya 62,7 persen yang diakibatkan tergerusnya spekulasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

Memburuknya ekspektasi pasar terhadap keadaan ekonomi AS ke depan diperkuat dengan rilis data Manufacturing PMI Markit dan ISM bulan Juli yang menunjukan penurunan menjadi 50,4.

“IHSG kami perkirakan melemah mengikuti mayoritas pergerakan bursa Asia pagi ini,” papar Samuel Sekuritas Indonesia, dikutip dari laman resminya.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah terpantau lanjut melemah 92 poin atau 0,65 persen ke level Rp14.208 per dolar AS, setelah berakhir terdepresiasi 94 poin atau 0,67 persen di posisi 14.116 pada Kamis (1/8).

Sementara itu, indeks Bisnis-27 melemah 0,88 persen atau 5 poin ke level 560,60 pukul 09.19 WIB, setelah ditutup terkoreksi 0,39 persen atau 2,23 poin di posisi 565,59 pada Kamis (1/8).

Equityworld Futures | Bursa Tokyo Dibuka Melemah Mengekor Pelemahan Wall Street

Equityworld Futures | Bursa Tokyo Dibuka Melemah Mengekor Pelemahan Wall Street

Equityworld Futures | Bursa Tokyo dibuka melemah pada Kamis (1/8/2019), mengikuti pelemahan di Wall Street. Ini terjadi setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve menurunkan suku bunga acuan (FFR).

Dilansir AFP, ondeks acuan Nikkei 225 terkoreksi 0,82% atau 176,08 poin menjadi 21.345,45 pada awal perdagangan sementara indeks Topix turun 0,58% atau 9,15 poin menjadi 1.555,99.

Sebelumnya, Bursa Amerika Serikat (AS) terkoreksi pada penutupan perdagangan Rabu (31/7/2019) waktu setempat. Ini setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengumumkan pemotongan suku bunga yang selaras dengan sesuai ekspektasi pasar.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 333,75 poin lebih rendah atau turun 1,2%, menjadi 26.864,27 setelah sempat anjlok 478 poin. Indeks S&P 500 turun 1,1% ditutup menjadi 2.980,38. Sementara indeks Nasdaq Composite terkoreksi 1,2% menjadi 8.175,42. Dow mencatat penurunan harian terbesar sejak 31 Mei bersama dengan S&P 500. Sedangkan Nasdaq mengalami penurunan satu hari terbesar sejak akhir Juni.

Pada Kamis (1/8/2019) dini hari WIB, The Fed memotong suku bunga sebesar 25 basis poin yang sesuai dengan ekspektasi pasar. Bank sentral AS itu menyebut alasan pemangkasan itu adalah akibat pertumbuhan global yang melambat, juga untuk meredam inflasi.

Namun dalam press briefing setelah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), Powell mengatakan pelonggaran kali ini hanya “penyesuaian pertengahan siklus,”. Hal itu mengisyaratkan bahwa penurunan suku bunga lebih lanjut pada akhir tahun ini bukanlah hal yang pasti.

Equityworld Futures

The Fed Bikin Bursa Asia Kritis! | Equityworld Futures

“Pasar saham tampak kecewa dengan kinerja Powell, mungkin selain karena Powell tidak mengatakan ini adalah pemotongan ‘satu-satunya’, tidak ada juga pesan jelas bahwa pemotongan September akan pasti dilakukan,” katanya analis di Federated Investors seperti dilansir CNBC International.

Sementara itu, bursa Eropa ditutup menguat pada Rabu menjelang pengumuman Fed. Pelaku pasar di Eropa telah mengantisipasi bahwa the Fed akan memangkas suku bunga.

Indeks Pan-European Stoxx 600 naik 0,2%, dengan mayoritas sektor dan bursa utama ada di zona positif. Namun indeks FTSE 100 di London terkoreksi 0,6% karena pound bergerak menjauhi posisi terendahnya baru-baru ini.

Equity World | Harga Emas Dunia Mulai Turun, Emas Antam Naik Rp 4.000 per Gram


Equity World | Harga Emas Dunia Mulai Turun, Emas Antam Naik Rp 4.000 per Gram

Equity World | Harga emas Aneka Tambang (Antam) pada perdagangan hari ini (31/7) kembali mencatatkan kenaikan. Berdasarkan laman logammulia.com harga beli emas antam tercatat naik Rp 4.000 menjadi Rp 711.000 per gram. Sedangkan untuk harga jual emas Antam naik Rp 4.000 menjadi Rp 640.000 per gram. Harga jual emas yang tercantum tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh), sebagaimana diatur lewat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017. Ada pengenaan PPh 22 sebesar 1,5% untuk penjualan emas batangan Antam dengan nominal di atas Rp 10 juta.

Kenaikan harga emas Antam hari ini terjadi ditengah turunnya harga logam mulia dunia, meski masih berada di level US$ 1.400 per ounce. Dikutip dari Bloomberg harga emas comex untuk kontrak Desember 2019 turun tipis 0,08% menjadi US$ 1.440 per ounce. Sedangkan harga emas pengiriman segera turun 0,17% menjadi US$ 1.428 per ounce.

Equity World

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini 31 Juli 2019 | Equity World

Equity World | Harga Emas Dunia Mulai Turun, Emas Antam Naik Rp 4.000 per Gram

Equity World | Harga emas Aneka Tambang (Antam) pada perdagangan hari ini (31/7) kembali mencatatkan kenaikan. Berdasarkan laman logammulia.com harga beli emas antam tercatat naik Rp 4.000 menjadi Rp 711.000 per gram. Sedangkan untuk harga jual emas Antam naik Rp 4.000 menjadi Rp 640.000 per gram. Harga jual emas yang tercantum tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh), sebagaimana diatur lewat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017. Ada pengenaan PPh 22 sebesar 1,5% untuk penjualan emas batangan Antam dengan nominal di atas Rp 10 juta.

Kenaikan harga emas Antam hari ini terjadi ditengah turunnya harga logam mulia dunia, meski masih berada di level US$ 1.400 per ounce. Dikutip dari Bloomberg harga emas comex untuk kontrak Desember 2019 turun tipis 0,08% menjadi US$ 1.440 per ounce. Sedangkan harga emas pengiriman segera turun 0,17% menjadi US$ 1.428 per ounce.

Equity World

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini 31 Juli 2019 | Equity World

Turunnya harga emas karena pelaku pasar tengah menantikan kebijakan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) pada rapat Federal Open Marcet Committee (FOMC). Rapat tersebut telah berlangsung dari Selasa (30/7) dan akan dijadwalkan berakhir hari ini, Rabu (31/7) waktu setempat. Pelaku pasar telah memperkirakan The Fed akan menurunkan tingkat suku bunganya paling tidak sebesar 25 basis poin. penurunan suku bunga paling tidak 25 basis poin. Menilik data ekonomi terbaru AS, terlihat bahwa pengeluaran konsumen dan inflasi naik di AS pada periode Juni 2019. Kondisi ini menunjukan pertumbahan ekonomi AS yang masih lambat dan disertai dengan inflasi, sehingga memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.

Equityworld Futures | Harga Emas Antam Melonjak ke Rp718 Ribu/Gram

Equityworld Futures | Harga Emas Antam Melonjak ke Rp718 Ribu/Gram

Equityworld Futures | Harga emas milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan Rabu tercatat naik sebesar Rp4.000 dibandingkan dengan hari sebelumnya di posisi Rp714 ribu per gram. Hari ini harga emas berada di posisi Rp718 ribu per gram, sedangkan harga emas dunia melonjak jelang keputusan pertemuan Fed.

Mengutip laman Logam Mulia milik Antam, Rabu, 31 Juli 2019, pembelian emas dengan ukuran dua gram yang dijual di Gedung Antam dipatok sebesar Rp1,37 juta. Untuk emas batangan dengan ukuran tiga gram dibanderol sebesar Rp2,04 juta. Sedangkan emas batangan dengan ukuran lima gram harganya yakni Rp3,38 juta.

Sedangkan pembelian emas dengan ukuran 10 gram yang dijual di Gedung Antam, harganya yaitu Rp6,69 juta. Kemudian untuk pembelian emas dengan ukuran 25 gram, harganya yaitu Rp16,56 juta. Sedangkan pembelian emas dengan ukuran 50 gram, harganya dibanderol Rp33,005 juta.

Untuk pembelian emas dengan ukuran 100 gram, harganya Rp65,89 juta. Pembelian emas dengan ukuran 250 gram harganya sebesar Rp164,3 juta. Untuk pembelian emas dengan ukuran 500 gram, harganya Rp327,37 juta. Sementara itu, pembelian emas dengan ukuran 1.000 gram, harganya Rp628,6 juta.

Adapun sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen (untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non NPWP). Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.

Setiap produk emas batangan Antam LM telah mendapatkan Sertifkat London Bullion Market Association (LBMA) untuk menjamin kualitas dan kemurnian produk. Dilengkapi dengan teknologi CertiEye untuk meningkatkan keamanan produk dengan sertifikat yang menyatu dengan kemasan (khusus pecahan 0,5 gram sampai dengan pecahan 100 gram).

Pembelian mengacu pada harga jual Butik Emas LM, lokasi pengambilan atau pengiriman. Pembayaran dilakukan melalui Virtual Account (VA). Stok dapat berubah sewaktu-waktu, dengan masa validasi VA 45 menit setelah dilakukan order pembelian. Produk emas batangan dapat diambil di Butik Emas LM atau dikirim menggunakan ekspedisi rekanan.

Equityworld Futures

Antisipasi The Fed, Emas Antam Naik Jadi Rp711 Ribu per Gram | Equityworld Futures

Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange diperdagangkan lebih tinggi pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), menandai kenaikan sesi ketiga berturut-turut, karena investor menunggu keputusan Federal Reserve tentang suku bunga yang akan dirilis Rabu waktu setempat.

Mengutip Antara, Rabu, 31 Juli 2019, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik USD8,5 atau 0,59 persen menjadi USD1.441,8 per ons. Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan ekuitas AS. Ketika pasar saham turun para investor cenderung berhenti membeli saham-saham dan mengalihkannya ke aset-aset safe-haven seperti emas.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik sebanyak 11,8 sen atau 0,72 persen menjadi USD16,558 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Oktober turun sebanyak USD9,3 atau 1,05 persen menjadi USD872,6 per ons.

Equityworld Futures | Saham Diborong Saratoga Rp 1 T, Kemana Larinya Saham TBIG?

Equityworld Futures | Saham Diborong Saratoga Rp 1 T, Kemana Larinya Saham TBIG?

Equityworld Futures | Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bisnis jasa pendukung telekomunikasi, penyewaan dan pemeliharaan Base Transceiver Station (BTS) yakni PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), pada pekan lalu sahamnya diborong oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

Pada Jumat (19/7/2019) lalu, Saratoga, perusahaan investasi yang didirikan oleh Edwin Soeryadjaja dan Sandiaga Uno tersebut merogoh dana hingga Rp 1,08 triliun di pasar negosiasi untuk menambah kepemilikan saham pada emiten TBIG.

Kemudian pada Selasa (23/7/2019) pekan lalu, Saratoga kembali membeli saham TBIG sebanyak 23.821.704 saham TBIG dengan nilai Rp 95,29 miliar pada harga Rp 4.000/saham.

Menurut Sandi Rahayu, Kepala Divisi Hukum dan Sekretaris Perusahaan Saratoga, pembelian saham TBIG tidak hanya dilakukan perusahaan tetapi juga melalui anak usahanya PT Wahana Anugerah Sejahtera.

Wahana diketahui membeli saham TBIG sebanyak dua kali yakni pada tanggal 19 Juli sebanyak 149.747.238 saham dan pada 23 Juli sebanyak 95.286.817 saham pada harga yang sama yakni Rp 4.000/saham.

Hingga penutupan bursa sesi I, saham TBIG diperdagangkan stagnan pada level Rp 4.350/unit saham. Volume transaksinya mencapai 505 ribu unit senilai Rp 2,2 miliar. Sejak awal tahun diam-diam harga sahamnya melesat hingga 20,8%.

Analisis Teknikal
Saham TBIG sempat mengalami tekanan jual pada awal tahun hingga pertengahan Mei 2019 pada level Rp 3.050/saham. Setelah itu, tren sahamnya bergerak naik hingga saat ini.

Belum ada tanda-tanda perubahan arah tren kenaikan pada saham tersebut, selain itu sahamnya cukup likuid berkisar ratusan miliar setiap bulannya sehingga cukup mudah ditransaksikan terutama oleh investor ritel.

Equityworld Futures

Ini Dampak Penyesuaian Bobot Indeks LQ45 ke Harga Saham Emiten | Equityworld Futures

Secara jangka pendek harga sahamnya sementara waktu berpotensi tertekan, karena posisinya saat ini bergerak di bawah rata-rata harganya dalam lima hari terakhir (moving average five/MA5).

Namun dalam jangka menengah, sahamnya masih berpotensi menguat karena posisi harganya bergerak di atas MA20.

Jika dilihat dari tingkat kejenuhannya, saham tersebut bergerak pada area netral atau belum jenuh memasuki wilayah jenuh belinya (overbought) sehingga potensi kenaikannya sebenarnya masih terbuka, berdasarkan indikator teknikal Relative Strength Index (RSI).

Melihat tren sahamnya yang masih naik, ada potensi harga sahamnya menguji level harga Rp 4.700/unit, dalam jangka waktu beberapa minggu hingga tiga bulan ke depan.

Equity World | Fakta Saham HMSP: Harga Mencapai Rekor Terendah tapi direkomendasikan 70% Analis

Equity World | Fakta Saham HMSP: Harga Mencapai Rekor Terendah tapi direkomendasikan 70% Analis

Equity World | Saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) belum lepas dari tekanan. Pada penutupan perdagangan sesi I (29/7) saham HMSP turun 3,09% ke Rp 2.820 per saham.

Ini kian meneguhkan rekor harga terendah HMSP dalam tiga tahun terakhir.

Stella Amelinda, Analis Ciptadana Sekuritas dalam risetnya (26/7) menyebut, koreksi harga HMSP terjadi akibat penyesuaian bobot anggota indeks LQ45.

Bobot HMSP yang pada Februari 2019 sebesar 7,6% melorot menjadi 1,6% pada Agustus 2019.

Ini mendorong para manajer investasi melakukan penyesuaian dengan melakukan aksi jual HMSP dari keranjang reksadana yang mereka kelola.

Meski demikian, kinerja harga saham HMSP berkebalikan dengan rekomendasi para analis.

Berdasar konsensus yang dihimpun Bloomberg, ada 21 analis yang merekomendasikan buy saham HMSP.

Equity World

Tunggu Data Cadev, Ini Saham Potensi Cuan di Akhir Pekan! | Equity World

Sementara yang merekomendasikan hold cuma 9 analis. Hingga saat ini, tidak ada satu pun analis yang merekomendasikan sell saham HMSP.

Artinya, sebanyak 70% analis merekomendasikan beli saham HMSP, berbanding 30% yang merekomendasikan hold.

Selisih antara target harga saham HMSP dengan posisi saat ini juga cukup tinggi. Target harga rata-rata analis ada di Rp 3.826,88 per saham, atau jika dibulatkan menjadi Rp 3.830 per saham.

Nah, berdasar harga penutupan hingga sesi pertama, artinya ada selisih sebesar Rp 1.010 per saham.

Equityworld Futures | Harga Emas Berkonsolidasi di Atas Support Utama 20-DMA

Equityworld Futures | Harga Emas Berkonsolidasi di Atas Support Utama 20-DMA

Equityworld Futures | Harga Emas Berkonsolidasi di Atas Support Utama 20-DMA. Emas telah memperoleh keuntungan kecil pada hari Jumat dimana kinerja yang solid pada greenback dan tampak jauh lebih baik dari yang diharapkan oleh data Gross domestic Produce. DXY diperdagangkan 0,21% lebih tinggi pada jam perdagangan terakhir di Wall Street, berosilasi di sekitar pegangan 98 sedangkan harga logam kuning ini juga lebih tinggi 0,20%. emas melakukan perjalanan diantara level terendah $ 1413,58 dan $ 1424,84.

Di awal sesi, emas memang mengetuk data PDB yang menunjukkan ekonomi tumbuh pada laju tahunan sebesar 2,1% dari awal bulan April hingga akhir bulan Juni. Namun, data menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi melambat dari kenaikan 3,1% dalam tiga bulan pertama tahun ini dan pasar memang mengharapkan penurunan suku bunga Federal Reserve untuk minggu depan.

Akibatnya, Emas berjangka menetap sedikit lebih tinggi pada hari Jumat, dimana mendapatkan kembali pijakannya yang hilang setelah perilisan data. Emas di bulan Agustus menambahkan sebesar $ 4,60, atau 0,3%, menjadi $ 1,419.30 per ounce meskipun telah mencetak kerugian mingguan sebesar 0,5% berdasarkan pada penyelesaian di hari Jumat lalu yang menghentikan serangkaian kenaikan dua minggu berturut-turut.

Secara keseluruhan, pasar logam mulia ini tetap cukup tenang dan perak telah bergerak ke konsolidasi juga karena pasar menjadi enggan untuk membuat taruhan signifikan menuju ke FOMC.

“Untuk emas, tanda-tanda data ekonomi yang baik terus melihat, tren harga ke batas bawah mendekati $ 1.400 / oz, sementara data yang mengecewakan menguatkan ekspektasi pemotongan suku bunga Fed yang agresif dan melihat tantangan pada logam kuning berada pada yang tertinggi baru-baru ini mendekati $ 1.440 / oz.

Dalam konteks ini, data pagi ini menunjukkan logam mulia harus tetap terikat dengan kisaran yang cukup, karena PDB yang lebih kuat dan data konsumsi pribadi kemungkinan akan diimbangi dalam beberapa kapasitas oleh kekhawatiran inflasi yang terus-menerus, karena PCE inti berada di bawah ekspektasi, ” analis di TD Securities berpendapat.

Equityworld Futures

Dibuka Menguat, Ini Penyebab IHSG Langsung Berbalik Melemah | Equityworld Futures

Tingkat emas

Harga emas telah jatuh untuk menguji rata-rata pergerakan 20 hari di level 1410 tetapi sejauh ini dapat bertahan di sana menjelang angka putaran di level 1400, level yang didukung oleh pertemuan lapisan Fibos menjelang 1382 ayunan terendah. Bearish dapat melihat ke zona 1373/76 yang kemudian ikut bermain turun lebih rendah, memenuhi terendah koreksi lonjakan pada 19 Juni. dimana sisi positifnya, 1430/40 dan 1450-an yang menjadikannya argumen utama.

Profil Perusahaan Dan Lowongan • PT EQUITYWORLD FUTURES PUSAT

Lowongan Asisten Manager Bisnis Consultan untuk seluruh Kantor Cabang PT. Equityworld di Indonesia

Benefit :

1. Gaji

2. Bonus

3. Reward

4. Jenjang karir yg jelas

5. Komisi

Persyaratan :

1. Pendidikan Min SMA/D3

2. Usia Max 35 tahun

3. Sehat Jasmani & Rohani

4. Good Looking

5. Smart

Jobs Desk :

1. Menyiapkan data calon nasabah / nasabah,

2. Atur Janji Appointment Client/Nasabah

3. Menyiapkan file untuk bahan meeting dengan Client/Nasabah

Jenis Pekerjaan: Penuh Waktu

Silahkan kirim CV lengkap anda beserta foto identitas terbaru ke alamat kantor atau e-mail kami, di cabang-cabang berikut:

KANTOR PUSAT

Sahid Sudirman Center Lt. 9 Unit C,D,G,H, Jl. Jend. Sudirman No.86, Jakarta Pusat 10220

Telp. : +62 21 27889280 (Hunting)

Facsimile : +62 21 27889277

Email : corporate@equityworld-futures.co.id

Website: http://equityworld-futures.net

Telp. : 021 – 27889288 Ext. 186

Email : compliance.ssc@equityworld-futures.co.id

Profil Singkat

PT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. Perusahaan telah berkembang pesat seiring meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di produk-produk finansial.

Kini PT. Equityworld Futures memperkenalkan sistem transaksi secara online (E-Trade) yang dapat diakses langsung oleh client manapun, baik lokal maupun internasional. Dengan teknologi informasi saat ini, client dapat melakukan transaksi dan sekaligus mengawasi investasinya dengan mudah. Perusahaan akan memberikan layanan yang terbaik sebagai komitmen untuk mengembangkan industri berjangka, khususnya di Indonesia.

Source: Profil Perusahaan Dan Lowongan • PT EQUITYWORLD FUTURES PUSAT

Design a site like this with WordPress.com
Get started