Equity World | Indeks Saham Asia Dibuka Menguat

Equity World | Indeks Saham Asia Dibuka Menguat

Equity World | Saham-saham di Asia Pasifik pada Rabu (24/6/2020) dibuka menguat karena optimisme terhadap pemulihan ekonomi dan langkah-langkah untuk mengendalikan virus corona (Covid-19). Di Jepang, Nikkei 225 naik 0,25% sementara indeks Topix turun 0,15%. Di Korea Selatan, Kospi naik 0,88%. S & P / ASX 200 Australia menambahkan 0,35%.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia-ex Jepang diperdagangkan 0,19% lebih tinggi. Penasihat Gedung Putih Dr Anthony Fauci memperingatkan Selasa bahwa sejumlah negara bagian AS mulai terlihat “gelombang yang mengganggu” dari kasus Covid-19. Namun, ia mengatakan bahwa negara-negara dengan wabah koronavirus yang berkembang saat ini tidak perlu melakukan “shutdown absolut” (penguncian). Dalam dengar pendapat di hadapan Komite Energi dan Perdagangan House, Fauci mengatakan “cukup prihatin” dengan peningkatan infeksi baru dari kasus coronavirus. Lebih dari 2 juta orang di AS telah terinfeksi virus corona sejauh ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

“Nomor kasus Covid-19 terus meningkat di AS, tetapi untuk sekarang pasar optimistis ekonomi akan pulih karena tidak diberlakukan pembatasan kembali,” tulis Tapas Strickland, direktur ekonomi di National Australia Bank. Sementara itu, Bank of Japan (BoJ) mengatakan: “Masih belum jelas kapan penyebaran Covid-19 akan mereda secara global, karena penyebaran terus berlanjut di negara-negara berkembang pada khususnya. Tampaknya tak terhindarkan bahwa dampak negatif terhadap ekonomi global, termasuk Jepang, akan menjadi berkepanjangan tanpa vaksin dan obat-obatan yang efektif.

Emas Dunia Kian Bergelora | Equity World

” BoJ menilai harga di pasar keuangan telah tinggi dibandingkan dengan situasi parah ekonomi riil saat ini. “Penting untuk memantau dengan cermat perkembangan masa depan di pasar untuk melihat apakah akan ada koreksi harga aset,”katanya. Sebelumnya, pasar utama Wall Street menguat selama sesi perdagangan reguler. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 131,14 poin atau 0,5% menjadi 26.156,1. Sedangkan, S&P 500 naik 13,43 poin, atau 0,43% menjadi 3,131.29, dan Nasdaq Composite menambahkan 74,89 poin atau 0,74% menjadi 10.131,37. Sementara itu, indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, terakhir di level 96,649, turun dari level di atas 97 pada hari sebelumnya. Yen Jepang diperdagangkan pada 106,47 per dolar setelah menguat tajam dari level di atas 107 kemarin.

Dolar Australia ditransaksikan pada $ 0,6953, lebih rendah dari sebelumnya di level $ 0,6923. Harga minyak naik tipis pada pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent turun 0,3% menjadi $ 42,50 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga turun 0,4% menjadi $ 40,21 per barel.

PT Equityworld | Wall Street ditutup melambung, Indeks Nasdaq melonjak di atas 110 poin

PT Equityworld | Wall Street ditutup melambung, Indeks Nasdaq melonjak di atas 110 poin

PT Equityworld | Wall Street menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) terangkat kenaikan terbesar dalam saham-saham teknologi ketika investor fokus pada potensi lebih banyak langkah-langkah stimulus pemerintah bahkan ketika mereka khawatir tentang peningkatan kasus COVID-19 di Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 153,50 poin atau 0,59 persen menjadi ditutup pada 26.024,96 poin. Indeks S&P 500 meningkat 20,12 poin atau 0,65 persen, menjadi berakhir di 3.117,86 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 110,35 poin atau 1,11 persen, menjadi ditutup di 10.056,47 poin.

Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi keempat bulan ini dengan dorongan terbesar berasal dari Microsoft, Apple, dan Amazon.com.

Saham Apple naik 2,62 persen, di antara yang berkinerja terbaik dalam indeks 30-saham unggulan. Raksasa teknologi AS itu pada Senin (22/6/2020) meluncurkan beberapa pembaruan besar, termasuk preview versi terbaru dari sistem operasi iPhone, iOS 14, selama Worldwide Developers Conference virtual.

Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan sektor teknologi naik hampir dua persen, melampaui sektor lainnya. Sementara sektor keuangan turun 0,48 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terburuk.

Namun keuntungan pasar relatif dibatasi karena investor bergulat dengan ketakutan COVID-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kenaikan rekor dalam kasus Virus Corona global pada Minggu (21/6/2020), mendorong permintaan terhadap aset-aset yang aman termasuk emas dan surat utang jangka panjang pemerintah AS.

IHSG Tersungkur Seiring Terkoreksinya Bursa Saham Asia | PT Equityworld

Jumlah kasus baru Virus Corona yang dikonfirmasi terus meningkat di seluruh Amerika Serikat, menimbulkan pertanyaan tentang pemulihan ekonomi yang cepat dari pandemi.

Lebih dari 2,3 juta kasus COVID-19 yang telah dikonfirmasi telah dilaporkan di Amerika Serikat, dengan lebih dari 120.000 kematian pada Senin sore (22/6/2020), menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) di Universitas Johns Hopkins.

Namun penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan kepada CNBC bahwa tidak ada gelombang kedua pandemi dan bahwa tidak mungkin akan ada penutupan luas di seluruh negeri.

PT Equityworld | Penguatan Wall Street sepekan dibayangi lonjakan kasus baru virus corona

PT Equityworld | Penguatan Wall Street sepekan dibayangi lonjakan kasus baru virus corona

PT Equityworld | Meski cenderung tertekan di perdagangan terakhir, Wall Street masih menguat dalam sepekan lalu. Kucuran stimulus Federal Reserve dan belanja konsumen yang meningkat masih dibayangi penambahan kasus virus corona.

Dalam sepekan hingga Jumat (19/6), Dow Jones Industrial Average meningkat 1,04% ke 25.871,46. Indeks S&P 500 naik 1,86% ke 3.097,74. Sedangkan Nasaq composite melesat 3,74% dalam sepekan ke 9.946,12.

Pekan lalu, Apple Inc mengumumkan penutupan sejumlah toko lagi di Florida, Arizona, South Carolina, dan Nort Carolina yang mencatat lonjakan kasus virus corona dalam beberapa hari. “Apple adalah indikator awal bagi pebisnis lain sehingga kita akan melihat pebisnis lain melakukan hal srupa di negara bagian yang mencatat lonjakan virus lagi,” kata Matthew Keator, managing partner wealth management Keator Group kepada Reuters.

Pasar saham Asia terkoreksi, IHSG dibuka naik 0,10% | PT Equityworld

Dia menambahkan bahwa The Fed juga menyadari ini dan akan melakukan tindakan yang diperlukan. Gubernur The Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa pemulihan ekonomi dari pandemik akan menantang dan perlu waktu lama.

Kasus baru virus corona tercatat di setidaknya enam negara bagian. China yang sebelumnya telah menangani virus juga mencatat kasus baru.

Tapi, bursa saham masih lebih tinggi daripada beberapa waktu lalu. Indeks S&P 500 hanya kurang dari 8,5% dari level tertinggi yang tercapai di Februari. Bahkan, Nasdaq hanya 1,3% di bahwa rekor tertinggi yang tercapai pada 10 Juni.

Dia Asia, kenaikan tertinggi pasar saham dalam sepekan terjadi pada indeks Shenzhen yang menguat 3,23%. Indeks Sensex di India naik 2,72%. Indeks Shanghai menguat 1,64%. Hang Seng naik 1,41%. IHSG menguat 1,27%. Nikkei 225 naik 0,78%. Sedangkan Kospi menguat 0,42%. Straits Times justru melemah 1,85% dan FTSE Bursa Malaysia turun 2,51%.

PT Equityworld | IHSG Ditutup Menghijau ke Level 4.942, Bursa Asia Menanjak

PT Equityworld | IHSG Ditutup Menghijau ke Level 4.942, Bursa Asia Menanjak

PT Equityworld | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan, Jumat (28/5/2020) ditutup menghijau untuk melengkapi tren penguatan sepanjang hari ini. Menjelang akhir pekan, IHSG berakhir menanjak 17,03 poin atau 0,35% menjadi 4.942,27.

Sebelumnya pada sesi siang, bursa saham dalam Negeri masih menjaga tren positif dengan penguatan sebesar 16,88 poin atau 0,34% ke level 4.942,13. Sebelumnya pada pembukaan pagi tadi, bursa dalam negeri naik 40,020 poin atau 0,812% menjadi 4.965,27 dari penutupan Kamis (18/6) yang bertengger di posisi 4.925,25.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,25 triliun dengan 6,94 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp653,45 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,60 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,95 triliun. Tercatat sebesar 178 saham menguat, 278 melemah dan 182 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp1.450 menjadi Rp49.000, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) meningkat Rp200 menjadi Rp1.650 dan PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) melonjak Rp100 ke posisi Rp3.850.

Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) turun Rp50 menjadi Rp700, PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) jatuh Rp-40 menjadi Rp2.560 serta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk. (BJBR) merosot Rp20 menjadi Rp775.

Saham Asia Dibuka Bervariasi | PT Equityworld

Di sisi lain, bursa saham Asia Pasifik lebih tinggi pada hari Jumat ketika investor masih terus memantau situasi seputar kasus baru corona pada beberapa negara. Saham daratan China meningkat, dimana komposit Shanghai naik 0,96% menjadi 2.967,63 sementara komponen Shenzhen bertambah 1,51% ke level 11.668,13.

Indeks Hang Seng, Hong Kong juga naik 0,97% jelang akhir sesi. Indeks Nikkei Jepang ditutup 0,55% lebih tinggi di posisi 22.478,79 saat indeks Topix menyelesaikan trading sedikit berubah di 1.582,80.

Tren perbaikan juga terlihat pada indeks Kospi di Korea Selatan lewat penguatan 0,37% untuk bertengger pada level 2.141,32. Saham di Australia juga mencetak keuntungan, dengan S&P/ASX 200 naik 0,1% untuk ditutup di 5.942,60. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang naik 0,53%.

PT Equityworld | Bursa Asia Memerah, IHSG Anjlok ke Zona Merah

PT Equityworld | Bursa Asia Memerah, IHSG Anjlok ke Zona Merah

PT Equityworld | Bursa saham Asia kembali tertekan pada perdagangan Kamis (18/06/2020) setelah beberapa waktu terakhir menguat lantaran ada stimulus dari The Federal Reserve (The Fed). Sayangnya, menuju akhir pekan ini keempat indeks saham Asia memerah, yakni Nikkei turun 1,12%, Hang Seng turun 0,89%, Shanghai turun 0,26%, Shanghai turun 0,25%, dan Strait Times turun 0,55%.

Terseret oleh pelemahan bursa regional, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung anjlok 0,37% ke level 4.969,22 pada pembukaan pasar. Koreksi IHSG pun bertambah hingga nyaris mencapai 1%.

Kamis Pagi, Indeks Saham Asia Merosot | PT Equityworld

Tekanan jual semakin memperberat gerak IHSG untuk berbalik menguat. Bursa mencatat, pagi ini nilai jual bersih yang terhimpun mencapai Rp10,45 miliar. Angka tersebut setara dengan Rp3,29 triliun dalam sepekan.

Sejumlah 518,00 juta saham diperdagangkan dengan frekuensi 52.846 kali dan membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp531,81 miliar. Pergerakan saham yang terpantau meliputi 95 saham naik, 153 saham turun, dan 118 saham lainnya stagnan.

PT Equityworld | Pasar Saham Asia: Nikkei 225 Dalam Penawaran Jual Ringan, ASX 200 Naik 0,70% dI Tengah Kekhawatiran Gelombang 2.0 Virus Corona

PT Equityworld | Pasar Saham Asia: Nikkei 225 Dalam Penawaran Jual Ringan, ASX 200 Naik 0,70% dI Tengah Kekhawatiran Gelombang 2.0 Virus Corona

PT Equityworld | Saham-saham di Asia menghentikan kenaikan beruntun dua hari sebelumnya karena sentimen risiko pasar memudar karena berita virus Corona (COVID-19) terbaru dari Beijing, Jepang dan AS. Yang juga secara negatif memengaruhi suasana hati adalah ketegangan geopolitik di antara tetangga Korea dan juga antara India dan Tiongkok. Meski begitu, harapan bahwa bank sentral utama tetap siap untuk sekali lagi memicu pasar menguji tekanan jual.

Beijing melaporkan total 557 kasus pada Selasa selama gelombang terbaru wabah virus yang menyebabkan pembatasan baru pada perjalanan dan pergerakan di ibukota Tiongkok. Di sisi lain, angka pandemi dari Jepang melonjak ke level tertinggi sejak 30 Mei sedangkan Florida dan Texas juga mengalami peningkatan persentase kasus dan rawat inap.

Menyusul peringatan Korea Utara untuk memindahkan militer, Mayor Jenderal Korea Selatan Jeon Dong-jin mengatakan bahwa Korea Utara akan membayar harga untuk setiap tindakan militer. Lebih jauh, Tiongkok menuduh India sebagai peningkatan terakhir dalam kematian di perbatasan sedangkan tentara dari New Delhi baru-baru ini diberikan kekuatan darurat untuk menangani kebebasan penuh terhadap segala agresi Cina di LAC. Di tempat lain, laporan intelijen Jerman mengklaim bahwa Iran mencari peralatan untuk membuat senjata yang dilarang secara internasional. Berita itu mengikuti tweet awal dari Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang mengkritik perlawanan Iran dalam mengizinkan pemeriksaan internasional pada dua situsnya.

Bursa Saham Asia Merespons Pernyataan IMF | PT Equityworld

Orang juga harus mencatat bahwa Survei Reuters/INSEAD terbaru menunjukkan bahwa sentimen bisnis perusahaan-perusahaan Asia merosot ke level terendah 11-tahun pada kuartal kedua (Q2) 2020.

Terhadap latar belakang ini, indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,13% dengan Nikkei 225 Jepang turun 0,50% menjadi 22,480 menjelang sesi Eropa pada hari ini. Namun, ASX 200 Australia naik 0,50% sedangkan NZX 50 Selandia Baru lebih dari 3,0% di zona hijau.

Selanjutnya, KOSPI Korea Selatan mengabaikan peringatan Korea Utara dengan penurunan ringan di bawah 0,10% dan begitu juga indeks di Indonesia dan Tiongkok yang memancarkan sinyal beragam dengan dampak kecil. Selanjutnya, BSE SENSEX India naik 0,30% menjadi 33.700 menjelang angka perdagangan kuartal pertama.

Juga harus dicatat bahwa futures saham AS juga melayang lebih rendah, dengan penurunan ringan sementara imbal hasil Treasury AS 10-tahun meningkat selama dua hari sementara merosot lebih dari dua basis poin (bp) 0,73%.

Meskipun kalender ekonomi memiliki lebih sedikit data/peristiwa penting, angka inflasi dari Inggris dan Kanada akan mendahului putaran kedua kesaksian Ketua Fed Jerome Powell untuk mengarahkan pasar.

PT Equityworld | Wall Street dibuka anjlok, Indeks Dow Jones jatuh lebih dari 600 poin

PT Equityworld | Wall Street dibuka anjlok, Indeks Dow Jones jatuh lebih dari 600 poin

PT Equityworld | Saham-saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat, dibuka dibuka melemah tajam pada pembukaan perdagangan hari Senin pagi waktu setempat, memperpanjang penurunan curam minggu sebelumnya.

Tak lama setelah bel pembukaan, Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 627,24 poin atau 2,45 persen menjadi 24.978,30.

Indeks S&P 500 turun 63,07 poin atau 2,07 persen menjadi 2.978,24 dan Indeks Komposit Nasdaq turun 152,20 poin, atau 1,59 persen, menjadi 9.436,61.

Semua 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah dengan sektor energi turun sekitar 4 persen pada perdagangan pagi, memimpin penurunan.

Investor menjadi cemas dengan kemunculan kembali Covid-19 kasus di seluruh negeri.

Bursa Asia ‘Berdarah’, IHSG Ditutup Anjlok 1,3% ke 4.816 | PT Equityworld

Para ahli mencatat peningkatan mendadak pada kasus baru Covid-19 di beberapa negara bagian Amerika Serikat telah menimbulkan pertanyaan tentang pemulihan ekonomi yang cepat dari pandemi.

Lebih dari dua juta kasus Covid-19 telah dilaporkan terjadi di Amerika Serikat, dengan lebih dari 115.000 kematian pada Senin pagi waktu setempat, menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem di Universitas Johns Hopkins.

Untuk pekan yang berakhir Jumat (12/5), Indeks Dow Jones turun 5,6 persen, Indeks S&P 500 tergelincir 4,8 persen dan Indeks Nasdaq mundur 2,3 persen. Rata-rata ketiga indeks utama ini mencatat pekan terburuk sejak 20 Maret.

PT Equityworld | Bursa Asia Tergelincir karena Kekhawatiran Gelombang Kedua Corona

PT Equityworld | Bursa Asia Tergelincir karena Kekhawatiran Gelombang Kedua Corona

PT Equityworld | Saham-saham di Asia melemah pada perdagangan Senin pagi karena kekhawatiran akan munculnya kembali atas pandemi virus Corona atau gelombang kedua.

Dikutip dari CNBC, Senin (15/6/2020), di Jepang, Nikkei 225 tergelincir 0,64 persen pada awal perdagangan, sementara indeks Topix turun 0,33 persen.

Di Korea Selatan, Kospi turun 0,68 persen. Sementara itu, S&P/ASX 200 di Australia tergelincir 0,33 persen. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,25 persen lebih rendah.

Perkembangan seputar pandemi virus Corona kemungkinan terus dipantau oleh investor pada awal pekan ini.

Sebuah distrik di ibu kota Cina Beijing berada dalam “darurat perang” setelah sekelompok orang terinfeksi ditemukan berpusat di sekitar pasar grosir, menurut Reuters. Stateside, Texas dan North Carolina juga melaporkan sejumlah catatan rawat inap terkait virus pada hari Sabtu.

IHSG dibuka naik 0,36% di tengah memerahnya bursa Asia di tengah kasus corona | PT Equityworld

“Berita selama akhir pekan tidak banyak membantu meredakan kekhawatiran tentang risiko tindakan pengurungan putaran baru,” tulis Rodrigo Catril, Ahli Strategi Valuta Asing Senior di National Australia Bank.

“Ketika ekonomi dibuka kembali, peningkatan tingkat infeksi diperkirakan terjadi, pertanyaannya adalah apakah langkah-langkah mendeteksi akan cukup efisien untuk memungkinkan langkah-langkah penahanan lokal tanpa harus menutup seluruh perekonomian lagi,” kata Catril.

Harga minyak lebih rendah di pagi hari jam perdagangan Asia. Patokan minyak mentah berjangka internasional Brent turun 1,83 persen menjadi USD 38,02 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga turun 2,4 persen menjadi USD 35,39 per barel.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sejumlah mata uang lain, terakhir di 97,17 setelah naik dari level di bawah 96,5 minggu lalu.

Yen Jepang diperdagangkan pada 107,30 per dolar menyusul penguatan dari level di atas 108 pekan lalu. Dolar Australia berpindah tangan pada $ 0,6828 setelah tergelincir minggu lalu dari level di atas $ 0,693.

PT Equityworld | IHSG Rebound 25,60 Poin saat Pasar Saham Asia Anjlok

PT Equityworld | IHSG Rebound 25,60 Poin saat Pasar Saham Asia Anjlok

PT Equityworld | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melawan tren saat pasar saham utama Asia Pasifik anjlok pada penutupan dagang Jumat (12/6/2020), akibat kekhawatiran gelombang kedua pandemi virus corona (Covid-19).

IHSG ditutup rebound dengan berbalik menguat 25,60 poin atau 0,53% ke level 4.880,36. Sesi pembukaan, IHSG memperpanjang kerugian dengan jatuh 74,75 poin atau 1,54% ke level 4.780,00. Jumat ini, IHSG bergerak di kisaran 4.712,07-4.880,36.

Dari total 644 saham yang diperdagangkan, 274 melemah, 197 stagnan, dan 173 menguat. Nilai transaksi saham mencapai Rp10,23 triliun dari 10,51 miliar unit saham. Aksi jual asing Rp3,03 triliun berbanding aksi beli asing Rp1,82 triliun.

Kenaikan IHSG ditopang oleh enam dari 10 indeks sektoral yang menguat, terutama sektor keuangan. Sektor ini menguat 1,80% mendongkrak laju IHSG. Sektor aneka industri menguat 1,20%, pertambangan bertambah 0,83%, dan konsumer naik 0,30%. Sedangkan sektor perkebunan memimpin pelemahan dengan turun 1,71%.

Selama sepekan ini, IHSG tercatat melemah 1,36% dibandingkan posisi Jumat (5/6/2020) pekan lalu yang berada di level 4.947,78. Di pekan ini, IHSG hanya menguat di awal dan akhir yaitu Senin dan Jumat ini. Sedangkan tiga hari perdagangan yaitu Selasa hingga Kamis berada di zona negatif.

Bursa Asia & IHSG Terus Turun Seiring Ancaman Gelombang Kedua Covid-19 | PT Equityworld

Adapun pasar saham Asia Pasifik pada Jumat ini ditutup melemah merespons penurunan bursa saham Amerika Serikat, Wall Street, akibat kekhawatiran gelombang kedua pandemi Covid-19. Membuat investor melepas pasar saham dan memilih aset safe haven.

Melansir dari CNBC, indeks Kospi Korea Selatan jatuh 2% menjadi 2.132,30, karena saham produsen mobil Hyundai Motor anjlok 4,61%. Indeks Kosdaq juga melemah 1,45% menjadi 746,06.

Di Hong Kong, indeks Hang Seng melemah 0,73% ke level 24.301,38, karena saham HSBC turun 1,59%. Bursa saham China, Shanghai juga melemah 0,04%. menjadi 2.919,74.

Di Jepang, Nikkei 225 turun 0,75% menjadi 22.305,48, dan indeks Topix terpuruk 1,15% ke posisi 1.570,68. ASX 200 Australia merugi 1,89% menjadi 5.847,80.

PT Equityworld | Pasar Saham Asia: Sikap Dovish Fed Tak Mendukung Bull

PT Equityworld | Pasar Saham Asia: Sikap Dovish Fed Tak Mendukung Bull

PT Equityworld | Saham Asia tidak terpengaruh oleh kesiapan Federal Reserve AS untuk bertindak lebih jauh dan menggambarkan lautan merah. Mungkin karena pernyataan Ketua Fed Jerome Powell yang menyarankan yang terburuk untuk pasar kerja belum berakhir. Selain itu, kembalinya ketegangan Tiongkok -Amerika dan retracement pasar pasca FOMC juga mendukung bear.

Sebagai hasilnya, indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik, selain-Jepang, turun 0,70% sedangkan Nikkei Jepang mengalami penurunan lebih dari 2,0% menjadi 22.610 pada saat menjelang sesi Eropa pada hari ini. Di tempat lain, ASX 200 Australia turun hampir 3,0% dan NZX 50 Selandia Baru turun lebih dari 1,0% karena Global Times China mengkritik langkah Fed dan Wakil Presiden AS Mike Pence terdengar keras dalam kesepakatan perdagangan Tiongkok.

Selain itu, saham di Tiongkok sebagian besar tetap tanpa arah tetapi KOSPI Korea Selatan dan IDX Composite Indonesia memuji penjual di tengah pesimisme di Asia. Perlu dicatat bahwa BSE Sensex India tampaknya mengabaikan semuanya dan kritik S&P saat mencetak penurunan 0,30% saat ini.

Bursa Saham Asia Terkoreksi Merespons Keputusan The Fed | PT Equityworld

Selanjutnya, yield Treasury AS 10-tahun turun ke level terendah dalam lebih dari sepekan karena kehilangan tiga basis poin (bp) menjadi 0,718%. Selain itu, saham berjangka AS memperpanjang penurunan Wall Street karena pasar takut perkiraan suram Fed akan segera terwujud.

Mengingat kurangnya data/peristiwa utama pada kalender, pedagang mungkin lebih suka menunggu berita utama tentang kebuntuan AS-Tiongkok atau katalis risiko lainnya untuk dorongan baru. Meskipun demikian, Klaim Pengangguran dan Indeks Harga Produsen (IHP) mingguan AS untuk bulan Juni mungkin menawarkan arah menengah untuk pasar.

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Design a site like this with WordPress.com
Get started