Equityworld Futures | Dominasi Wall Street Angkat Kripto di 2025, Bagaimana Prospek Permintaan 2026?
Equityworld Futures | Tahun 2025 menjadi periode spektakuler bagi Bitcoin dan pasar kripto secara luas, seiring menguatnya regulasi ramah kripto di Amerika Serikat (AS) serta semakin besarnya penerimaan Wall Street terhadap aset digital sebagai bagian sah dari portofolio investasi.
Equityworld Futures | Equityworld Futures Harga Emas 2026: Kilau Tenang yang Simpan Kejutan
Melansir Cointelegraph Selasa (23/12/2025), Bitcoin, Ether, hingga Solana menjadi magnet arus dana global.
Sepanjang 2025, total arus masuk bersih ke ETF Bitcoin spot mencapai US$57 miliar, dengan total aset kelolaan ETF menembus US$114,8 miliar.
Lonjakan adopsi institusional, korporasi, dan bahkan pemerintah menjadi pendorong utama reli harga aset kripto tahun ini.
Namun memasuki 2026, pertanyaan utama yang muncul adalah apakah laju adopsi tersebut dapat berlanjut.
Sejak Oktober 2025, arus dana ke ETF Bitcoin spot mulai melambat dan dalam beberapa pekan berubah menjadi tekanan jual. Kondisi ini diikuti koreksi harga sekitar 30% pada Bitcoin dan 50% pada Ether.
Dalam wawancara dengan Schwab Network, Head of Markets Cointelegraph Ray Salmond mengatakan kinerja pasar kripto di awal 2026 akan sangat bergantung pada sejumlah faktor kunci.
“Melihat bagaimana narasi AI, pemangkasan suku bunga The Fed, cadangan strategis Bitcoin, dan arus ETF mendorong pasar, pertanyaannya adalah apakah narasi yang sama masih mampu mengangkat harga di 2026, atau justru dibutuhkan cerita baru untuk menarik pembeli kembali,” ujarnya.
Dampak AI dan Wall Street ke Pasar Kripto
Selain arus ETF dan aktivitas perdagangan di bursa kripto utama seperti Binance dan Coinbase, sentimen investor terhadap skala pembangunan industri kecerdasan buatan (AI) dan kinerja indeks saham berbasis teknologi seperti S&P 500 diperkirakan akan berpengaruh langsung terhadap pasar kripto.
Sepanjang 2025, saham teknologi melonjak seiring ekspansi agresif hyperscaler yang menggelontorkan dana puluhan miliar dolar untuk pusat data, komputasi, GPU Nvidia, dan energi.
Namun memasuki 2026, pasar akan menuntut pembuktian bahwa investasi tersebut dapat dimonetisasi atau setidaknya dibiayai dari arus kas internal.
Pada paruh kedua 2025, saham Oracle, Meta, dan Nvidia sempat terkoreksi ketika investor mulai mempertanyakan risiko arus kas bebas yang berpotensi negatif. Jika kekhawatiran terhadap perusahaan AI dan komputasi kuantum yang sarat utang kembali muncul di 2026, gejolak di Wall Street berpotensi menjalar ke pasar kripto.
