Equity World | Wall Street Turun, Fed Sinyalkan Lebih Banyak Kenaikan
Equity World | Saham Wall Street jatuh pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) setelah Federal Reserve (Fed) membuat sketsa rencana untuk kenaikan suku bunga tambahan, meskipun data terbaru menunjukkan moderasi inflasi.
Equity World | Bursa Saham Asia Tergelincir Usai The Fed Kerek Suku Bunga
Gubernur Fed Jerome Powell mengatakan dirinya didorong oleh data indeks harga konsumen (CPI) terbaru. Tetapi kebijakan bank sentral masih belum cukup ketat, mengingat inflasi yang terlalu tinggi.
Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,4% pada 33.966,35.
S&P 500 berbasis luas merosot 0,6% lebih rendah menjadi 3.995,32, sedangkan Indeks Komposit Nasdaq yang kaya teknologi turun 0,8% menjadi 11.170,89.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) itu, seperti yang diharapkan, mengumumkan akan menaikkan suku bunga acuan pinjaman sebesar setengah poin persentase atau 50 basis poin (bps), kenaikan yang lebih kecil setelah empat kenaikan berturut-turut 0,75 poin persentase atau 75 bps.
Powell mengatakan inflasi upah masih terlalu jelas untuk memungkinkan poros kebijakan moneter.
Sementara inflasi konsumen mereda pada Oktober dan November, Powell masih membutuhkan bukti yang kuat.
“Dibutuhkan lebih banyak bukti untuk memberikan keyakinan bahwa inflasi berada pada jalur penurunan yang berkelanjutan,” katanya, Rabu (14/12).
Pengumuman Fed tentu saja tidak sesuai dengan ekspektasi pasar yang lebih penuh harapan bahwa Fed mungkin seperti melemparkan wortel ke pasar (untuk menawarkan hadiah),” kata analis Briefing.com Patrick O’Hare. Ia mencirikan desakan pengumuman bank sentral berpikiran hawkish.
Di antara masing-masing perusahaan, saham Delta Air Lines naik 2,8% karena menaikkan perkiraan keuangan kuartal IV-2022 dan memprediksi pertumbuhan pendapatan yang solid pada 2023.
“Permintaan untuk perjalanan udara tetap kuat saat kita menutup tahun ini dan momentum Delta sedang dibangun,” kata CEO Delta Air Lines Ed Bastian.
Saham Charter Communications merosot 16,4% setelah rencana perusahaan untuk meningkatkan belanja modal secara signifikan, menimbulkan keraguan tentang posisi kas bebasnya.
