Equity World | Pemilu Tengah Semester AS Dongkrak Saham Wall Street
Equity World | Saham Wall Street naik untuk sesi kedua berturut-turut pada perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) setelah dolar Amerika Serikat (AS) melemah. Pemilihan umum (pemilu) tengah semester juga masih mendongkrak saham AS, walaupun pasar mulai melihat melewati pemilu.
Equity World | Sentimen Pemilu AS dan Bank Sentral Jepang Angkat Saham Asia Pasifik
Jajak pendapat yang menunjukkan Partai Republik kemungkinan akan memenangkan setidaknya satu majelis Kongres. Karenanya, analis menyambut prospek kemacetan politik lebih lanjut, sebuah skenario yang mengurangi ketidakpastian kebijakan sebagai risiko.
Bahkan jika partai Presiden AS Joe Biden melatih kembali kontrol sempit legislatif, pasar saham secara historis mendorong lebih tinggi setelah pemungutan suara paruh waktu, kata Karl Haeling dari LBBW. Ia mencatat bahwa pada November tahun ini hingga April tahun depan, ketika anggota parlemen baru akan menjabat, adalah periode kuat musiman untuk ekuitas.
“Saya tidak berpikir itu khusus untuk harapan apa pun untuk kemenangan Partai Republik. Sederhananya begitu pemilihan tengah semester selesai, pasar saham cenderung berjalan dengan baik di akhir tahun,” kata Haeling tentang rapat umum, Selasa (8/11).
Dow Jones Industrial Average naik 1,3% menjadi berakhir pada 32.827,00.
S&P 500 berbasis luas naik 1,0% menjadi 3.806,80, sedangkan Nasdaq Composite Index yang kaya teknologi naik 0,9% menjadi 10.564,52.
Kalender minggu ini juga mencakup data indeks harga konsumen (CPI) pada Kamis (10/11), yang akan menjadi ujian utama apakah kenaikan suku bunga Federal Reserve (Fed) telah mengurangi inflasi dan apakah bank sentral AS akan merasa perlu untuk memberlakukan kenaikan suku bunga besar lainnya bulan depan.
Di antara masing-masing perusahaan, saham Walgreens Boots Alliance melonjak 4,1% setelah mengumumkan pembelian Summit Health-CityMD senilai US$ 8,9 miliar, sebuah perusahaan perawatan darurat.
Tyson Foods turun 0,1% setelah kepala keuangan perusahaan John Tyson ditangkap setelah diduga mabuk dan masuk tanpa izin, menurut laporan berita. Dia adalah cucu dari pendiri perusahaan.
