Equity World | Wall Street Menguat dengan Spekulasi Kebijakan The Fed yang Lebih Moderat
Equity World | Indeks saham Amerika Serikat, Wall STreet, ditutup menguat pada perdagangan pekan lalu setelah dilaporkan Federal Reserve (The Fed) mempertimbangkan kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada bulan Desember 2022.
Equity World | Harga Emas Diprediksi Naik pada 2023, Saatnya Koleksi?
Hal tersebut meningkatkan spekulasi jika bank sentral akan mengambil kebijakan yang tidak seagresif sebelumnya. Beberapa pejabat The Fed mulai menyuarakan keinginan untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Dikutip dari Reuters, Senin (24/10), Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 748,97 poin, atau 2,47 persen, menjadi 31.082,56, S&P 500 (.SPX) naik 86,97 poin, atau 2,37 persen, menjadi 3.752,75 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 244,87 poin, atau 2,31 persen, menjadi 10.859,72.
Untuk minggu ini, S&P 500 naik 4,74 persen, Dow naik 4,89 persen dan Nasdaq naik 5,22 persen. Masing-masing dari tiga indeks utama mencatat kenaikan persentase mingguan terbesar mereka dalam empat bulan terakhir.
Snap Inc (SNAP.N) anjlok 28,08 persen setelah membukukan pertumbuhan pendapatan kuartalan paling lambat dalam lima tahun karena pengiklan memangkas pengeluaran karena inflasi dan kesengsaraan geopolitik.
Turunnya performa Snap Inc membebani perusahaan lain yang sangat bergantung pada pendapatan iklan seperti Meta Platforms Inc (META.O), turun 1,16 persen dan Pinterest (PINS.N), turun 6,40 persen.
Indeks saham yang Juga jatuh setelah melaporkan pendapatan kuartalan adalah American Express (AXP.N), yang kehilangan 1,67 persen dan Verizon Communications, turun 4,46 persen.
Sementara, Schlumberger (SLB.N) melonjak 10,33 persen yang membantu mengangkat sektor energi S&P 500 (.SPNY) 2,76 persen setelah melaporkan laba kuartalan di atas ekspektasi.
Analis secara luas memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk pertemuan keempat berturut-turut pada bulan November.
Ekuitas telah berada di bawah tekanan tahun ini karena bank sentral telah memulai jalur kenaikan suku bunga yang agresif karena mencoba untuk mengendalikan inflasi yang sangat tinggi, meningkatkan kekhawatiran akan kesalahan kebijakan yang akan mengirim ekonomi ke dalam resesi.
