Equity World | Bursa Saham Asia Tersungkur Setelah The Fed Dongkrak Suku Bunga
Equity World | Bursa saham Asia diperdagangkan lebih rendah pada Kamis (22/9/2022), usai bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga acuan dan mengisyaratkan kenaikan lebih lanjut ke depan. Saham AS bergejolak dan ditutup melemah tajam setelah pengumuman tersebut.
Equity World | Harga Emas Pegadaian Hari Ini Turun, Ini Rinciannya di Kamis, 22 September 2022
Di Hong Kong, indeks Hang Seng anjlok 2,19 persen pada awal sesi perdagangan. Sementara itu, indeks Hang Seng teknologi tersungkur 3,08 persen. Indeks Shanghai melemah 0,37 persen dan indeks Shenzhen tergelincir 0,54 persen.
Indeks Nikkei 225 di Jepang tergelincir 1 persen di awal perdagangan, dan indeks Topix turun 0,78 persen. Bank sentral Jepang diperkirakan mempertahankan suku bunga pada tingkat yang sangat rendah dan mempertahankan kebijakan kontrol kurva imbal hasil yang bertujuan untuk menjaga imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 10-tahun dalam kisaran ketat sekitar 0 persen saat pertemuannya yang berakhir pada Kamis.
Yen Jepang terakhir berada di 144,27 terhadap dolar AS. Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,12 persen dan Kosdaq kehilangan 1,41 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,46 persen.
Pasar Australia ditutup karena libur. The Fed diperkirakan terus menaikkan suku bunga setinggi 4,6 persen pada 2023, menurut perkiraan median.
Penyesuaian substansial terhadap kebijakan Bank of Japan kemungkinan akan terjadi hanya setelah kepemimpinan bank sentral berubah pada pertengahan 2023. Hal itu diungkapkan DBS Group Research pada catatan Selasa.
Namun, BOJ mungkin mempertimbangkan beberapa penyesuaian kebijakan, seperti memperluas kisaran target sebesar 10 basis poin, sebagai tanggapan terhadap tekanan pasar, menurut analis.
Ia menambahkan, terlepas dari intervensi, dolar-yen dapat menguji 147,66 yang terakhir terlihat pada Agustus 1998, mereka juga menambahkan tidak mengesampingkan USD atau JPY mendorong di atas 150 tanpa pendaratan keras di AS yang mendorong pemotongan the Fed.
Saham berjangka AS jatuh pada Rabu malam setelah sesi bergejolak di rata-rata utama karena para pedagang mempertimbangkan kenaikan suku bunga besar lainnya dari the Fed.
Indeks Dow Jones Industrial Average berjangka turun 16 poin, atau 0,05 persen. S&P 500 dan Nasdaq 100 berjangka masing-masing turun 0,19 persen dan 0,31 persen pada Kamis pagi.
Saham goyah pada Rabu tetapi menyelesaikan sesi jauh di zona merah setelah the Fed mengumumkan kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 522,45 poin, atau 1,7 persen, menjadi ditutup pada 30.183,78. S&P 500 turun 1,71 persen menjadi 3.789,93 dan Nasdaq Composite turun 1,79 persen menjadi 11.220,19.
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan saham Rabu, 21 September 2022 seiring wall street yang tertekan jelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed.
Harga minyak reli pada perdagangan Rabu sore di Asia. Harga minyak berjangka naik 3 persen setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial.
Indeks Jepang Nikkei 225 melemah 1,36 persen ke posisi 27.313,13. Sementara itu, indeks Topix merosot 1,36 persen ke posisi 1.920,80. Di Australia, indeks saham ASX 200 tergelincir 1,56 persen ke posisi 6.700,20.
Indeks Hong Kong Hang Seng anjlok 1,6 persen dan indeks Hang Seng teknologi melemah 2,7 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai susut 0,17 persen ke posisi 3.117,18. Indeks Shenzhen tergelincir 0,66 persen ke posisi 11.208. Indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,87 persen ke posisi 2.347,21. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,4 persen.
“Suasana suram bertahan selama 24 jam terakhir dengan saham melemah dan mata uang safe haven termasuk dolar AS lebih kuat,” kata Ekonom National Australia bank, Taylor Nugent dikutip dari CNBC.
