PT Equityworld | Saham-saham di Asia Pasifik turun pada Rabu (05/01) pagi, dengan investor menunggu risalah pertemuan terbaru Federal Reserve AS untuk mendapatkan petunjuk mengenai langkah kenaikan suku bunga bank sentral.
Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,05% di 29.315,50 pukul 09.26 WIB sementara KOSPI Korea Selatan jatuh 1,32% di 2.949,64.
Wall Street Bervariasi, Nasdaq dan S&P 500 Anjlok | PT Equityworld
Di Australia, ASX 200 turun 0,28% di 7.568,80 dan Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 1,07% ke 23.041,00.
Sebaliknya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,31% di 6.716,02 pukul 09.45 WIB.
Shanghai Composite China melemah 0,68% ke 3.607,59 pukul 09.34 WIB dan Shenzhen Component turun 1,14% di 14.623,06, setelah debut Tahun Baru terburuk sejak 2019 pada hari Selasa. Indeks perusahaan China yang diperdagangkan di New York juga mencatatkan penurunan terbesar lebih dari dua minggu.
Treasuries AS stabil setelah imbal hasil naik untuk hari kedua hingga sesi penutupan sebelumnya di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga setidaknya tiga kali mulai Mei 2022. Imbal hasil tenor jangka panjang naik karena penurunan obligasi korporasi baru setelah jeda akhir tahun.
Investor sekarang menunggu risalah dari pertemuan Fed pada bulan Desember, yang akan dirilis di kemudian hari, dan laporan pekerjaan AS, yang akan dirilis pada hari Jumat, untuk mencari petunjuk tentang potensi laju kenaikan suku bunga Fed. Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan ia mendukung dua kenaikan suku bunga pada tahun 2022 untuk mengendalikan inflasi yang tinggi.
“Sebelumnya kami mengira bahwa kenaikan suku bunga tidak akan dibahas sampai pertengahan 2022 tetapi The Fed tampaknya telah mencapai konsensus untuk mengurangi aset lebih cepat dan menaikkannya lebih cepat daripada nanti,” Kepala Riset Global Standard Chartered (OTC:SCBFF)) G-10 FX Steve Englander mengatakan dalam catatan.
“Tetapi kami tidak berpikir dinamika inflasi akan mendukung kenaikan yang berkelanjutan. Kami menduga pendorong terbesar pasar aset adalah kala inflasi dan ketakutan COVID-19 mulai surut,” tambah catatan itu.
Komentar dari lebih banyak pejabat Fed akan disampaikan sepanjang minggu ini, dengan Presiden Fed St. Louis James Bullard berbicara dalam sebuah acara pada hari Kamis dan Presiden Fed San Francisco Mary Daly berbicara di panel terpisah sehari kemudian.
Investor juga mencerna data AS pada hari Selasa, yang menunjukkan bahwa indeks manajer pembelian manufaktur Institute of Supply Management lebih rendah dari perkiraan 58,7 pada bulan Desember. Survei lowongan pekekerjaan JOLTs juga menunjukkan 10,562 juta lowongan di bulan November.
Sementara itu, Korea Utara dilaporkan meluncurkan rudal balistik pertamanya dalam waktu sekitar dua bulan, beberapa hari setelah pemimpin negara itu Kim Jong Eun mengatakan bahwa kembali ke perundingan nuklir dengan AS adalah prioritas yang tidak penting pada tahun 2022.
