Equity World | Harga emas dunia menguat tajam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Logam mulia bangkit dari kerugian dua sesi sebelumnya didorong melemahnya dolar, setelah Federal Reserve AS memutuskan untuk mempercepat penarikan stimulus era pandemi dalam langkah yang diperkirakan secara luas.
Mengutip Antara, Jumat, 17 Desember 2021, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di Divisi Comex New York Exchange, melonjak USD33,7 atau 1,91 persen menjadi USD1.798,20 per ons. Emas di pasar spot juga menguat sekitar satu persen menjadi USD1.795,41 per ons.
Wall Street Nyungsep, Imbas Investor Lepas Saham Teknologi | Equity World
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya memperpanjang penurunan ke level terendah satu minggu, membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Pengumuman Federal Reserve tentang kebijakan moneter mengindikasikan bahwa Fed akan memangkas program pembelian asetnya sebesar USD30 miliar per bulan untuk mengakhiri pembelian obligasi pada Maret 2022, dan menaikkan suku bunga tiga kali pada 2022.
Pernyataan hawkish Federal Reserve itu sudah dalam ekspektasi pasar, memberikan pengaruh terbatas pada emas. “Pasar emas telah mencerna dampak dari percepatan tapering Fed,” kata Analis Standard Chartered Suki Cooper.
Kasus varian Omicron yang meningkat dengan cepat, juga berperan mendorong investor ke safe haven emas. “Pasar telah fokus pada pengurangan risiko dan data inflasi, tetapi kekhawatiran atas Omicron dan transmisibilitasnya yang berdampak pada mobilitas global dapat mulai mengumpulkan fokus yang lebih besar,” katanya.
Mendukung kasus suku bunga yang lebih tinggi, data menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS tetap pada level yang konsisten dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat.
Kemungkinan suku bunga AS lebih tinggi
Analis mengatakan emas naik meskipun ada kemungkinan suku bunga AS lebih tinggi, yang meningkatkan peluang kerugian memegang emas, karena prospek kenaikan suku bunga telah diperkirakan sebelum pengumuman Fed.
Bank-bank sentral utama lainnya juga berubah lebih hawkish minggu ini, dengan bank sentral Inggris (BoE) menjadi ekonomi G7 pertama yang menaikkan suku bunga setelah pandemi.
“Terlepas dari dolar yang lebih lemah, Ada beberapa elemen pendukung untuk emas, termasuk masalah geopolitik dan permintaan fisik yang terpendam,” kata analis StoneX, Rhona O’Connell.
Sementara itu, logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 94 sen atau 4,36 persen menjadi USD22,485 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Januari naik USD34,7 atau 3,88 persen, menjadi USD928,9 per ons.
