PT Equity World | Harga emas melemah pada Rabu (25/11/2021) karena bagusnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) mengangkat dolar dan imbal hasil obligasi AS menjelang risalah pertemuan bank sentral, Federal Reserve (The Fed) November yang dapat memberikan isyarat kenaikan suku bunga di masa depan.
Harga emas di pasar spot turun 0,4% menjadi US$ 1.782,81 per ons, sedangkan emas berjangka AS tergerus 0,1% pada US$ 1.781,70.
Inflasi di AS “Super Hot” Harga Emas Makin Ngenes! | PT Equity World
Emas turun di bawah level psikologis US$ 1.800 awal pekan ini karena pencalonan Ketua Fed Jerome Powell untuk periode kedua yang mendukung pengetatan kebijakan moneter lebih cepat. Hal ini berdampak pada penguatan dolar dan membuat emas lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang selain dolar.
“Pasar emas tertekan kekhawatiran bahwa Fed mungkin akan mengurangi pembelian aset dan menaikkan suku bunga lebih cepat daripada yang diantisipasi sebelumnya,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.
Suku bunga tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
“Investor emas juga mengabaikan kemungkinan inflasi moderat, mengingat penurunan harga energi baru-baru ini,” kata analis ED&F Man Capital Markets Edward Meir.
Tekanan pada emas juga berasal dari penurunan klaim pengangguran awal AS ke level terendah sejak 1969.
Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan pihaknya akan terbuka mempercepat pengurangan pembelian aset bank sentral jika inflasi tetap tinggi dan pertumbuhan lapangan kerja kuat.
Adapun harga platinum di pasar spot turun 0,1% menjadi US$ 968,55 per ons, sementara paladium melemah 1% menjadi US$ 1.849,19 dan perak turun 0,8% menjadi US$ 23,46.
