Equity World | Harga emas berpotensi melemah pada hari ini setelah Bank Sentral AS, Federal Reserve mengeluarkan pernyataan dengan nada yang hawkish terkait kebijakan moneternya.
Tim riset Monex Investindo Futures menyebutkan, harga emas berakhir turun pada penutupan perdagangan Rabu (22/9/2021), waktu setempat sebesar US$6,37 ke level $1.7667,78 per troy ounce karena The Fed yang memberikan pernyataan hawkish pada pertemuan yang dilangsungkan dini hari.
Bursa Saham Asia Bervariasi, Investor Cermati Perkembangan Evergrande | Equity World
“Di sesi Asia, harga emas berpotensi dijual menguji support US$1.760 per troy ounce selama harga bertahan di bawah level US$1.771 per troy ounce,” jelas Monex dalam risetnya, Kamis (23/9/2021).
Sebagai alternatif, jika emas naik ke atas level tersebut, maka emas berpeluang dibeli menguji resisten US$1.775 per troy ounce.
Seperti diketahui, emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi kenaikan suku bunga Fed akan menumpulkan daya tarik emas karena hal itu akan meningkatkan peluang kerugian memegang logam yang tidak memberikan imbal hasil.
Di dalam negeri, harga emas batangan 24 karat PT Aneka Tambang Tbk., hari ini terpantau turun dibandingkan harga kemarin.
Berdasarkan informasi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga dasar emas 24 karat ukuran 1 gram dijual senilai Rp924.000 atau turun Rp2.000 dari harga sebelumnya pada Rabu (21/9/2021).
Sementara itu, emas satuan terkecil dengan ukuran 0,5 gram dijual Rp512.000 atau turun Rp1.000 dari harga kemarin. Sementara itu untuk harga emas 24 karat ukuran 5 gram hari ini dibanderol Rp4.395.000.
