Equity World | Pelemahan Dolar dan Isu Penundaan Vaksin Dongkrak Kenaikan Harga Emas

Equity World | Pelemahan Dolar dan Isu Penundaan Vaksin Dongkrak Kenaikan Harga Emas

Equity World | Emas Antam pada Kamis (10/9), menguat Rp10.000 menjadi Rp1.027.000/gram. Sementara, harga pembelian kembali atau buyback turut naik Rp11.000 menjadi Rp927.000/gram.

Sebelumnya, emas Antam pada Senin (7/9), tak bergerak atau stabil di level Rp1.020.000/gram seperti hari sebelumnya. Pada Selasa (8/9), emas melemah Rp5.000 menjadi Rp1.015.000/gram. Namun kemudian pada hari berikutnya, Rabu (9/9), logam mulia berbalik menguat tipis Rp2.000 menjadi Rp1.017.000/gram.

Adapun titik tertinggi sepanjang masa emas Antam adalah di level Rp1.058.000/gram pada Rabu (19/8). Sementara, harga emas Antam di Pegadaian hari ini justru turun tipis jadi Rp1.061.000/gram dan harga emas cetakan UBS naik tipis ke level Rp1.021.000/gram.

Pada pasar global, harga emas berjangka naik untuk hari kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena dolar AS melemah dan kekhawatiran atas penundaan pengembangan vaksin virus corona mendorong investor memburu aset-aset aman seperti logam mulia.

Dikutip dari Antara, kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, terangkat US$11,7 atau 0,6% menjadi ditutup pada US$1.954,9 per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (8/9), harga emas berjangka naik US$8,9 atau 0,46% menjadi US$1.943,2.

Pelemahan Dolar dan Isu Penundaan Vaksin Dongkrak Kenaikan Harga Emas | Equity World

Harga emas berjangka stabil di US$1.933,60 pada Senin (7/9), karena pasar AS tutup untuk Hari Buruh, setelah turun US$3,5 atau 0,18% menjadi US$1.934,30 pada Jumat (4/9), dan merosot US$6,9 atau 0,35% menjadi US$1.937,80 pada Kamis (3/9).

“Kami melihat beberapa celah pada dolar setelah Bank Sentral Eropa (ECB) melukiskan sedikit gambaran yang cerah dan emas bergerak lebih tinggi,” kata Ahli Strategi Pasar RJO Futures Bob Haberkorn.

Dolar melemah 0,2% setelah Bloomberg melaporkan proyeksi pertumbuhan dan inflasi ECB yang akan dipublikasikan pada Kamis waktu setempat hanya akan menunjukkan sedikit perubahan dibandingkan dengan perkiraan bank pada Juni.

Anggota dewan ECB Isabel Schnabel mengatakan sebelumnya bahwa perkembangan ekonomi sejak Juni secara luas sejalan dengan ekspektasi bank sentral sehingga baseline bank masih dipertahankan.

Sementara itu, uji coba global vaksin covid-19 eksperimental AstraZeneca dihentikan sementara karena munculnya penyakit yang tidak dapat dijelaskan pada relawan peserta penelitian.

“Berita penundaan mungkin secara tidak langsung mendukung emas, karena bisa menyebabkan perlambatan ekonomi yang berkepanjangan dan ekspektasi lebih lanjut dari stimulus fiskal,” ujar Analis Saxo Bank, Ole Hansen.

Pandemi telah memaksa bank-bank sentral utama untuk memberikan stimulus besar-besaran, membantu harga emas melonjak sekitar 28% sepanjang tahun ini karena dianggap sebagai lindung nilai terhadap potensi penurunan nilai mata uang dan inflasi.

“Tapi reli emas ini tampaknya rapuh,” kata Haberkorn, “Dari sudut pandang teknis, kami membutuhkan emas untuk ditutup di atas US$1.950 agar bullish mengambil kendali”.

Harga logam lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 9,2 sen atau 0,34% menjadi ditutup pada US$27,083 per ounce. Harga platinum untuk pengiriman Oktober naik US$14,6 atau 1,6% menjadi ditutup pada US$924,9 per ounce.

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started