PT Equityworld | Bursa Pagi: Asia Dibuka Melaju, IHSG Berpeluang Lanjutkan Kenaikan
PT Equityworld | Bursa saham Asia pagi ini, Selasa (28/7), dibuka cenderung menguat, berusaha melanjutkan tren kenaikan indeks di bursa saham Wall Street. Investor terus mengamati perkembangan kasus virus korona dan konflik AS-China. Indeks MSCI Asia ex-Jepang naik 0,33%.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan lompatan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,71%, diwarnai kenaikan harga minyak pada pembukaan pasar Asia. Indeks berlanjut melaju 0,97% (58,70 poin) ke posisi 6.102,90 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan memimpin kenaikan indeks saham acuan di bursa Asia pagi ini, dengan dibuka melonjak 1,1%, terangkat oleh kenaikan harga saham Samsung Electronics lebih dari 2%. Melanjutkan tren kenaikan, indeks melonjak 1,62% ke level 2.253,87.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang naik 0,40% (90,25 poin) menjadi 22.806,10, setelah dibuka sedikit menguat di kisaran level 22.750, dan Topix melemah 0,11%, di tengah kejatuhan harga saham Nissan Motor lebih dari 4%.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka melaju 0,98% (241,30 poin) ke level 24.844,56 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China meningkat 0,74% ke posisi 3.228,93.
Bursa Asia Bangkit, IHSG Melesat Gak Karuan! | PT Equityworld
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren pergerakan indeks saham global dan regional yang bervariasi, setelah berhasil mengawali pekan ini dengan membukukan kenaikan indeks dengan ditutup naik 0,66% menjadi 5.116. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange meningkat 1,15% menjadi USD19,28.
Beberapa analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini berpeluang menguat untuk melanjutkan proses kenaikan. Secara teknikal, sejumlah indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya potensi penguatan lanjutan yang cukup kuat.
Tim Riset Indo Premier berpendapat,menguatnya indeks bursa Wall Street yang dipicu oleh rebound saham sektor teknologi, optimisme terkait perkembangan vaksin, dan stimulus fiskal lanjutan senilai USD1 triliun diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar. Sementara itu menguatnya beberapa komoditas seperti minyak mentah, nikel, timah, emas dan batu bara berpeluang menjadi tambahan sentimen positif.
