Equity World | Wall Street Tergelincir di Tengah Keruntuhan Harga Minyak

Equity World | Wall Street Tergelincir di Tengah Keruntuhan Harga Minyak

Equity World | Saham-saham di Wall Street berakhir turun tajam pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Pelemahan terjadi karena aksi jual kuat sehari sebelumnya di pasar minyak telah mengguncang investor di pasar ekuitas.

Mengutip Antara, Rabu, 22 April 2020, indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 631,56 poin atau 2,67 persen menjadi 23.018,88 poin. Indeks S&P 500 turun 86,6 poin atau 3,07 persen menjadi 2.736,56 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup berkurang 297,5 poin atau 3,48 persen menjadi 8.223,23 poin.

Semua 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih rendah, dengan sektor teknologi jatuh 4,1 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terburuk.

Minyak berjangka terus tertekan pada Selasa waktu setempat, menyusul penurunan bersejarah di sesi sebelumnya. Minyak berjangka Brent anjlok lagi, memperpanjang kepanikan pasar minyak ke hari kedua, menyusul meningkatnya banjir pasokan minyak mentah global karena pandemi virus corona telah melenyapkan permintaan bahan bakar.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni ditutup anjlok 24 persen menjadi USD19,33 per barel, terendah sejak Februari 2002. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan Juni, terperosok USD8,86 atau 43 persen menjadi USD11,57 per barel.

Kontrak AS untuk Mei, yang berakhir pada Selasa waktu setempat, rebound ke wilayah positif dari kejatuhan yang dalam ke wilayah negatif, naik menjadi USD10,01 dari penyelesaian hari sebelumnya di minus USD37,63.

Harga Kontrak WTI Juni Ikut Jeblok, Wall Street Dibuka Anjlok | Equity World

Persediaan minyak telah meningkat selama berminggu-minggu setelah Arab Saudi dan Rusia pada awal Maret, gagal mencapai kesepakatan tentang perpanjangan pengurangan produksi ketika pandemi virus corona semakin memburuk. Sejak saat itu, penyebaran pandemi telah mengurangi permintaan bahan bakar sekitar 30 persen di seluruh dunia.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu-sekutunya, termasuk Rusia, akhirnya mengumumkan pengurangan produksi pada awal April, yang berjumlah hampir 10 persen dari pasokan global. Tetapi dengan ekonomi hampir macet karena penguncian virus korona, itu tidak cukup untuk mengimbangi penurunan permintaan.

Para pedagang memperhatikan gerakan aneh dalam minyak berjangka karena mereka khawatir bahwa kerugian mendalam untuk industri energi akan memukul ekonomi AS lebih jauh, para ahli mencatat.

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started