PT Equityworld | Bursa Saham Asia Tenggara Menuju Bull Market Mengantisipasi Meredanya Wabah Virus Korona
PT Equityworld | Bursa ekuitas Asia Tenggara bergerak naik melebihi 20% dari posisi terendah, mengikuti laju bursa saham global. Saham sektor konsumsi rebound karena pandemi virus korona menunjukkan tanda-tanda pelambatan.
Indeks MSCI Asean naik sekitar 1,9%, Selasa (14/4), rebound lebih dari 20% dari posisi terendah pada 23 Maret. Indeks harga saham di Filipina, Indonesia dan Thailand mengalami reli pada bulan ini, memasuki teritori technical bull.
Pergerakan tersebut menandai perubahan di bursa Asia Tenggara, yang tercatat sebagai salah satu kawasan yang mengalami aksi jual terburuk, karena ketergantungan yang tinggi pada perdagangan dan pariwisata dengan China. Buruknya tekanan aksi jual antara lain ditunjukkan dengan beberapa kali terhentiya perdagangan di bursa secara otomatis karena sudah melebihi batas penurunanharian. Bursa saham Filipina bahkan sempat ditutup selama dua hari unuk meredam aksi jual.
Setelah mengalami tekanan jual selama beberapa pekan, yang diiringi dengan kucuran stimulus kebijakan bernilai miliaran dolar, para investor kembali mencari peluang dengan mengalihkan perhatian mereka kepada perusahaan-perusahaan yang selamat dari krisis korona.
“Optimisme saat ini didorong oleh meredanya kasus Covid-19 di Eropa dan sinyal penurunan di sebagian AS,” kata Daryl Liew, kepala manajemen portofolio di Reyl & Cie, Singapura.
Banjir Sentimen Positif, Bursa Saham Asia Ijo Royo-royo | PT Equityworld
“Tapi seperti yang bisa kita lihat di Asia, ancaman risiko gelombang kedua adalah nyata. Itu berarti langkah-langkah pembatasan kemungkinan harus tetap diberlakukan lebih lama sehingga akan menambah kerugian ekonomi riil. Masih terlalu dini untuk menyatakan telah mencapai titik terendah,” imbuhnya, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (14/4).
Indeks acuan bursa saham Asia Tenggara, yang telah tenggelam di teritori bearish sejak 2018, masih 27% di bawah posisi tertinggi pada 17 Januari lalu. Indeks acuan bursa saham AS dan Eropa juga memasuki teritori bullish dalam beberapa hari terakhir, sementara itu indeks MSCI Asia Pacific kurang dari 3%nya.
Kinerja baik tersebut dapat “sebagian besar dapat dijelaskan karena buruknya kinerja pada bulan Maret,” kata Tai Hui, kepala strategi pasar Asia di JPMorgan Asset Management. “Beberapa pasar, seperti Filipina, bahkan diperdagangkan dengan diskon yang cukup besar dan karenanya menarik beberapa pemburu saham murah untuk berpartisipasi,” Hui menambahkan.
Namun demikian, investor luar negeri terkesan masih enggan masuk, setelah menarik banyak uang dari reksa dana ekuitas Asia Tenggara tahun ini. Saham Thailand mencatatkan penarikan dana asing terbesar pada bulan ini – hampir mencapai USD620 juta.Bursa saham Filipina telah terpukul oleh arus keluar dana asaing selama 19 hari berturut-turut.
Di Malaysia, dengan lebih dari 4.800 kasus infeksi coronavirus, indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI masih sekitar 8% dari upaya untuk meraih kenaikan 20%, sementara indeks patokan bursa saham Singapura telah meningkat 18% dari level terendahnya. Indeks saham Vietnam telah rebound 16%, meski masih berada di teritor beaarish sejak penurunan besar-besaran pada 2018.
“Yang lebih menarik adalah bahwa pasar-pasar ini berkinerja baik pada saat dolar AS masih cukup kuat,” ujar Hui.
